Liputan6.com, Jakarta - Maraknya smartphone layar lipat (foldable) membuat Google mengikuti jejak kompetitor turut mengembangkan teknologi yang sama pada Pixel.
Namun, jangan harap versi layar lipat Pixel akan hadir dalam waktu dekat.
Smartphone layar lipat digadang-gadang jadi smartphone masa depan, mengundang harapan dan kegembiraan semua orang, dengan kemampuannya yang bisa bertransformasi jadi tablet.
Advertisement
Meski begitu, antusiasme tersebut harus ditenggelamkan oleh beragam berita miring mengenai rusaknya unit Samsung Galaxy Fold.
Baca Juga
Hal memalukan ini memaksa Samsung untuk menunda perilisan Galaxy Fold hingga Juni.
Mario Queiroz, salah satu kepala pengembangan Google Pixel menyatakan, Google sebenarnya sudah melakukan eksperimen terhadap bentuk layar lipat untuk smartphone.
Namun, perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam itu tidak ingin terburu-buru memperkenalkan produknya ke pasaran.
"Kami tentunya sudah membuat prototype teknologi (layar lipat). Kami sudah melakukannya sangat lama," ujar Queiroz dalam wawancara di markas Google di Mountain View, California, seperti yang dikutip dari CNET, Kamis (9/5/2019).
Queiroz menambahkan, smartphone layar lipat memang cocok untuk orang-orang yang ingin layar gawai lebih lebar.
Namun, hal itu tidak cukup untuk menarik konsumen secara keseluruhan. Google ingin membuatnya tidak sekadar jadi smartphone layar lipat, justru lebih inovatif.
Masih belum jelas kapan Google akan mengembangkan prototype smartphone layar lipat tersebut. Yang pasti, Queiroz menyatakan kalau Google sama sekali belum punya rencana untuk memasarkan smartphone layar lipat.
Saat ini, Google ingin fokus meluncurkan Pixel 3a dan 3a XL yang digadang jadi smartphone murah dengan spesifikasi premium.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Samsung Tarik Seluruh Sampel Galaxy Fold di Seluruh Dunia
Samsung dilaporkan telah menghubungi sejumlah jurnalis dan reviewerteknologi untuk mengembalikan Galaxy Fold yang ada di mereka saat ini.
Dari laporan Reuters, penarikan kembali unit Galaxy Fold ini dilakukan secara global.
Dikutip dari GSM Arena, Kamis (25/4/2019), penarikan ini dilakukan agar Samsung dapat melakukan analisis terkait masalah layar yang ada di sejumlah perangkat tersebut. Tidak hanya itu, perusahaan juga menunda peluncuran Galaxy Fold di sejumlah lokasi.
"Peluncuran (Galaxy Fold) ditunda, sambil kami mengungkap masalah di beberapa perangkat yang tidak berfungsi. Untuk itu, agar dapat memeriksa semua perangkat, kami menarik seluruh sampel," ujar Samsung dalam pernyataan terbarunya.
Sekadar informasi, sejumlah jurnalis maupun reviewer memang melaporkan terjadi kerusakan pada Galaxy Fold yang mereka terima. Masalah yang terjadi juga beragam, mulai dari layar hingga engsel.
Advertisement
Tunda Perilisan di Sejumlah Negara
Samsung juga dilaporkan menunda sementara waktu perilisan perangkat di sejumlah negara. Kepastian ini diketahui setelah perusahaan asal Korea Selatan itu membatalkan peluncuran Galaxy Fold di Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Kendati demikian, Samsung tidak membatalkan pesanan dari sejumlah konsumen yang sudah melakukan pre-order. Jadi, mereka akan tetap menjadi orang pertama yang akan mendapatkan perangkat ini.
Samsung menyebut pihaknya akan menginformasikan lebih lanjut mengenai peluncuran Galaxy Fold pada konsumen dalam waktu dua minggu.
Untuk sekarang, perusahaan masih fokus dalam meningkatkan kemampuan perangkat dan menghadirkan pengalaman terbaik.
(Tik/Jek)