Liputan6.com, Jakarta - Startup edutech di Indonesia bertambah dengan kehadiran Pahamify. Aplikasi belajar ini menyuguhkan konten edukasi atau pelajaran melalui smartphone.
Tak hanya sekedar menyediakan materi belajar, Pahamify juga menyediakan Career Center yakni layanan konseling yang dikelola oleh psikolog dari Universitas Indonesia untuk membantu siswa mengenali minat dan bakat diri.
Layanan konseling ini tersedia dalam bentuk video, yang bisa diakses langsung oleh siswa di dalam aplikasi Pahamify.
Advertisement
"Fenomena belajar yang kami temukan ternyata tidak hanya di aspek belajar, tapi juga yang lain seperti yang memengaruhi minat belajar. Oleh sebab itu, Pahamify juga memiliki layanan konseling, yang tujuannya juga untuk membantu siswa belajar," ungkap CEO dan co-founder Pahamify di kawasan Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Baca Juga
Aplikasi Pahamify saat ini sudah tersedia untuk perangkat Android dan iOS. Saat ini konten yang tersedia hanya untuk siswa SMA jurusan IPA, sedangkan konten IPS dijadwalkan akan rilis pada September 2019.
Learning Center untuk IPA ini memiliki berbagai konten, termasuk mengenai pelajaran fisika, kimia, biologi, dan matematika. Di dalamnya tidak hanya berisi rangkuman, tapi juga berbagai kuis terkait pelajaran tersebut.
Untuk bisa menikmati konten di Pahamify, pengguna harus membayar biaya berlangganan. Paket berlangganan 1 bulan seharga Rp 170 ribu, 3 bulan Rp 370 ribu, 6 bulan Rp 570 ribu, dan 1 tahun Rp 870 ribu. Namun sebelum 1 Agustus 2019, pengguna akan mendapatkan potongan harga 70 persen.
Â
Puluhan Ribu Pengguna
Diungkapkan Fikri, Pahamify saat ini sudah memiliki puluhan ribu pengguna. Ia mengklaim jumlahnya terus mengalami peningkatan sejak pertama kali tersedia pada Oktober 2018.
"Jumlah pengguna kami berkembang cukup pesat. Kami sangat optimis dengan layanan yang telah disiapkan selama 1,5 tahun ini," tutur Fikri.
Selain berusaha menumbuhkan jumlah pengguna, Pahamify juga akan terus menambah konten di dalam aplikasinya. Perusahaan juga tertarik untuk memperluas target penggunannya ke segmen pelajar SMP.
Pahamify pun juga akan berusaha menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan konten edutech."Saat ini untuk konten kami masih kerjakan sendiri, tapi kami juga ingin nanti bisa kerja sama dengan pemerintah. Kita sendiri di Pahamify ada lebih dari 50 orang, tapi semua konten kami mengikuti kurikulum yang ada di Indonesia, " ungkap Fikri.
(Din/Ysl)
Advertisement