Menkominfo: Palapa Ring Timur Bisa Beroperasi di Pertengahan September Ini

Menkominfo memperkirakan minggu kedua atau ketiga September ini Palapa Ring Timur sudah bisa digunakan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 28 Agu 2019, 17:43 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 17:43 WIB
Menkominfo Rudiantara
Menkominfo Rudiantara saat ditemui di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (28/8/2019). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Palapa Ring Timur dikabarkan sudah selesai. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan, proyek ini sudah masuk dalam tahap pemasangan konstruksi.

Rudiantara memperkirakan, bila pada minggu kedua atau ketiga September ini Palapa Ring Timur sudah bisa digunakan.

"Minggu kedua atau ketiga sudah bisa mulai dikomersilkan," ujarnya, saat menghadiri pengukuhan pengurus Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id), di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (28/8/2019).

Dalam rencana awal, infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring bagian Timur itu ada di 41 kabupaten di kepulauan Papua. Mulai dari pedesaan di pesisir sampai yang berada di atas gunung.

Dari jumlah tersebut, 28 diantaranya berada di dataran tinggi atau 2.000 sampai 3.000 meter di atas permukaan laut.

"Otomatis kita bangun tower. Mengangkut materialnya semua pakai helikopter. Mahal gak? Susah gak? Iya. Tapi demi Indonesia sentris, kita enggak boleh pilih-pilih, semua harus dibangun," tegas Rudiantara.

Ia menjelaskan, sebagian infrastruktur menggunakan fiber optik di dasar permukaan laut serta bawah tanah. "Sehingga untuk saudara-sadara kita di Papua, persamaan kecepatan telekomunikasi akan segera terjadi," ujarnya.

Palapa Ring Timur Jalani Pengujian Stabilitas

Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latif. Liputan6.com/Andina Librianty

"Paket Timur sudah selesai, sudah tidak ada aktivitas fisik di lapangan. Sekarang sedang dalam stability test (pengujian stabilitas) untuk memastikan kualitas jaringannya sudah memenuhi standar teknis internasional," ujar Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latif, di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Dijelaskan Anang, pengujian stabilitas ini berarti membiarkan perangkat Palapa Ring Timurterhubung ke koneksi dengan sejumlah beban trafik. Dari simulasi beban trafik ini, nantinya dapat dilihat apakah kualitasnya sudah memenuhi standar teknis internasional atau belum.

Ia memerkirakan, pengujian ini akan selesai paling lambat pada pertengahan November 2019. Namun, tidak tertutup kemungkinan pengujian ini bisa lebih cepat. Setelah itu, jaringan serat optik tersebut baru dikomersialkan.

"Kita lihat update di lapangan. Setelah stability test selesai, maka siap untuk komersial. Setelah itu, maka selesailah semua paket Palapa Ring," tutur Anang. 

Dilirik Operator dan Skema Tarif

Ilustrasi BTS (ittelecomdigest.com)

Anang mengungkapkan sejauh ini sudah ada operator telekomunikasi yang tertarik pada Palapa Ring Timur, yakni Telkom, Indosat, dan XL Axiata.

"Sambil menunggu stability test selesai, kami mulai mengumpulkan operator dan sudah banyak yang minta. Ketertarikan mereka ini sangat bergantung pada strategi bisnis masing-masing, misalnya Telkom, yang sudah memiliki penetrasi di Papua, bisa menjadikan ini (Palapa Ring Timur) sebagai backup," jelasnya.

Mengenai skema tarif penggunaan infrastruktur paket Timur, kata Anang, akan sama dengan Tengah dan Barat, yang telah selesai lebih dahulu. Namun, besaran nilainya akan berbeda mengingat capex atau pengeluaran modal di wilayah Timur jauh lebih besar dibandingkan Tengah dan Barat.

"Skema tarif sama dengan paket Barat dan Tengah, tetapi besaran nilainya berbeda. Karena capex untuk di paket Timur beda dengan Barat per kilometernya. Namun, bedanya tidak sampai dua kali liipat," kata Anang.

(Pramita Tristiawati/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya