Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy A50 dilaporkan mengalami masalah setelah mendapatkan pembaruan firmware. Sejumlah pengguna Galaxy A50 yang menjalankan firmware versi A505FNXXS3ASK9 dan A505FDDS3ASK8, mengklaim tidak bisa mendaftarkan sidik jari baru.
Dilansir GSM Arena, Minggu (17/11/2019), kedua pembaruan tersebut seharusnya bertujuan meningkatkan fitur pengenalan sidik jari.
Pembaruan itu menyarankan pengguna mendaftarkan ulang sidik jari mereka untuk mendapatkan manfaat dari pembaruan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah pengguna melaporkan, proses pendaftaran sidik jari berhenti bekerja ketika mencapai 41 persen. Kemudian, mereka diminta untuk memastikan area sensor sudah bersih.
Selain itu, beberapa pengguna lain berhasil menyelesaikan proses pendaftran, tapi ponsel menolak sidik jari baru tersebut.
Sidik jari yang sebelumnya terdaftar disebut masih berfungsi, sehingga pengguna bisa menggunakannya sampai masalah ini diatasi. Samsung diperkirakan segera merilis perbaikan firmware baru secepat mungkin untuk mengatasi masalah tersebut.
Samsung Punya Merek Dagang SAMOLED Jelang Peluncuran Galaxy S11
Lebih lanjut, Samsung saat ini sedang menyiapkan seri smartphone terbaru, yakni Galaxy S11. Informasi mengenai smartphone tersebut semakin banyak beredar di ranah internet.
Berdasarkan data Korean Intellectual Property Officer, Samsung telah memiliki merek dagang SAMOLED di kategori Smartphone Displays. Hal ini mengindikasikan panel flagship Galaxy S akan kembali memiliki nama baru.
Ketika Samsung mengumumkan Galaxy S10, smartphone tersebut hadir dengan layar Dynamic AMOLED yang merupakan panel OLED dengan dukungan HDR10+. Nama SAMOLED diduga merujuk pada kata Samsung dan OLED.
Sejauh ini belum ada pernyataan Samsung soal merek dagang baru tersebut. Informasi SAMOLED ini muncul menjelang peluncuran Galaxy S11 pada kuartal I 2020. Alhasil muncul perkiraan, Galaxy S11 akan meluncur dengan layar bernama SAMOLED.
(Din/Isk)
Advertisement