Liputan6.com, Jakarta - Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) menggelar program ALE Geek Battle, yang merupakan kompetisi untuk membangun aplikasi di atas platform Rainbow ALE, hasil kerjasama dengan pemerintah Indonesia dan Dicoding.
Program ini menargetkan beasiswa bagi 1.500 pendaftar untuk mengikuti kelas dasar pemrograman. Dalam kurun waktu dua minggu pendaftaran yang dibuka sejak awal November, program ini berhasil menarik 4.122 peserta, jauh melebihi target yang ditetapkan.
Di tahap selanjutnya, ALE mengumumkan 203 peserta terbaik yang berhasil lulus dari kelas Android Pemula dan berhak untuk mengikuti Kelas Programming Expert.
Advertisement
Baca Juga
Dari 203 peserta yang mengikuti Kelas Android Lanjutan, nantinya akan dipilih 30 peserta terbaik yang akan bertarung di kompetisi ALE GeeK Battle pada 2 Januari sampai 28 Februari 2020 mendatang.
Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia mengatakan melalui program ini perusahaan ikut mendorong ekonomi digital.
"Kami berusaha ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital dengan memberikan kesempatan kepada semua pekerja Indonesia di usia produktif untuk memiliki kemampuan digital dengan mengikuti kelas Android Pemula secara gratis,” ujar Adios melalui keterangannya, Sabtu (21/12/2019).
Pengumuman Pemenang
Ia menambahkan antusiasme tenaga kerja Indonesia ternyata cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang melebihi target.
"Ini menandakan bahwa para pekerja di Tanah Air sangat membutuhkan program-program pelatihan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan digital dan daya saing mereka," ucapnya memungkaskan.
Puncak rangkaian kegiatan ini adalah pada 19 Maret 2020, di mana pemenang ALE Geek Battle akan diumumkan. Para pemenang berkesempatan mendapatkan kontrak kerja ALE dengan total kontrak mencapai Rp 100 juta untuk tiga orang pemenang.
Advertisement
Tujuh Juri
Selain itu, ALE juga mengumumkan nama tujuh juri yang akan terlibat dalam kompetisi ini. Antara lain Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia; Novse Hardiman, Communication Pre-Sales Manager ALE SEA; dan Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD., Dosen dan Pakar IT.
Lalu Aditya Satrya, Kepala Pengembangan IT Pusat Layanan Digital Jawa Barat; Ibnu Sina Wardy, Founder GITS Indonesia; Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia; serta Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.
(Isk/Ysl)