Microsoft Akan Setop Dukungan untuk Windows 7, Kapan?

Pengguna Windows 7 diminta untuk beralih ke sistem operasi lebih baru mengingat Microsoft telah memutuskan untuk tidak lagi mendukungnya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Jan 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 17:00 WIB
Napak Tilas Sistem Operasi Windows Dari Masa ke Masa - 9
Windows 7

Liputan6.com, Jakarta - Windows 7 tak dimungkiri telah menjadi salah satu sistem operasi paling populer besutan Microsoft. Namun, perusahaan itu telah mengumumkan akhir dari Windows 7 pada 14 Januari 2020.

Dengan kata lain, seperti dikutip dari Mirror, Minggu (12/1/2020), pengguna Windows 7 tidak akan lagi mendapat dukungan teknis, pemutakhiran software, termasuk urusan keamanan dan perbaikan dari bug.

"Setelah 10 tahun, dukungan untuk Windows 7 akan berakhir pada 14 Januari 2020. Apabila kamu masih menggunakan Windows 7, tanpa dukungan software atau keamanan, risiko terkena virus dan malware akan makin besar," tulis Microsoft.

Oleh sebab itu, Microsoft mengajak para pengguna Windows 7 untuk mulai melakukan pembaruan ke Windows 10.

Selain itu, perusahaan itu juga menyarakan pengguna yang memakai komputer atau laptop dengan usia lebih dari tiga tahun untuk memperbarui perangkatnya.

"Cara terbaik untuk merasakan pengalaman memakai Windows 10 adalah dengan PC baru. Tidak hanya karena PC modern lebih cepat dan baterai lebih baik, tapi harga rata-rata PC bagus saat ini sudah terjangkau dibanding 5-10 tahun lalu," tutur perusahaan.

Google Minta Pengguna Setop Pakai Windows 7

Logo Windows 10 di Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat
Logo Windows 10 di Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat

Selain Microsoft selaku pengembang Windows, Google ternyata juga membuat peringatan agar para pengguna Windows 7 segera beralih ke sistem operasi yang lebih baru. Dalam hal ini, sistem operasi yang dimaksud adalah Windows 10.

Alasannya, seperti diungkapkan oleh Threat Analysis Group, Clement Lecigne, Google telah menemukan dua celah keamanan di Windows 7. Celah keamanan pertama ada di Google Chrome dan satunya ada di sistem Windows itu sendiri.

Dikutip dari Softpedia, Minggu (10/3/2019), Google menyebut bug keamanan yang ada di Chrome sebenarnya sudah diatasi dengan merilis patch bersama update beberapa waktu lalu. Namun, celah keamanan di Windows 7 belum dapat diatasi.

Microsoft menyebut celah keamanan ini terletak di driver kernel Windows win32k.sys. Sementara celah keamanan tersebut tidak ada di Windows 10 karena sistem operasi itu dilengkapi mitigasi tambahan yang dapat memblokir aksi penyerangan dari bug semacam ini.

Tim peneliti keamanan Google sendiri sudah melaporkan celah keamanan ini ke Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Amerika Serikat itu juga mengaku kini sedang mengerjakan solusi untuk masalah tersebut.

Oleh sebab itu, satu-satunya cara mencegah menjadi korban dari celah keamanan tersebut, Google menyarankan agar pengguna Windows 7 segera beralih ke Windows 10. Di sisi lain, apabila patch untuk bug tersebut sudah tersedia, pengguna harus segera memasangnya.

"Ini merupakan celah keamanan yang serius di Windows dan kami tahu sedang dieksploitasi secara aktif dalam serangan tertarget," tutur tim peneliti keamanan Google dalam catatannya kepada perusahaan.

Microsoft: Windows 7 Tak Lagi Aman

Kantor Microsoft
Kantor pusat Microsoft

Kendati Microsoft telah merilis Windows 10, tak dimungkiri pengguna sistem operasi Windows lawas masih banyak. Salah satu sistem operasi yang dikenal banyak memiliki pengguna setia adalah Windows 7.

Melihat kondisi tersebut, Microsoft kembali mengingatkan pengguna Windows 7 bahwa sistem operasi itu sudah terlalu lama. Microsoft menuturkan pengguna yang masih menggunakan sistem operasi itu rentan terkena serangan.

Melalui unggahan terbaru, Microsoft mengatakan Windows 7 merupakan platform lawas dengan sejumlah keterbatasan, baik dari sisi dukungan keamanan maupun hardware. Terlebih, dalam waktu dekat seluruh dukungan untuk sistem operasi itu juga akan dihentikan.

"Saat ini Windows 7 tak lagi memenuhi kebutuhan teknologi modern, termasuk untuk kebutuhan perangkat dengan keamanan tinggi," tutur Markus Nitschke, Head of Windows Microsoft Germany seperti dikutip dari Forbes, Minggu (22/1/2017).

Selain itu arsitektur keamanan platform ini sudah usang, sehingga pengguna yang menjalankan bisnis, kian rentan menjadi korban serangan siber. Biaya yang dikeluarkan juga lebih besar karena masalah kompabilitas sistem operasi ini tak lagi bisa diandalkan.

Sejumlah perusahaan manufaktur juga telah menyetop pembaruan dukungan driver untuk Windows 7. Microsoft pun telah mengumumkan batas terakhir dukungan untuk sistem operasi tersebut adalah Januari 2020.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya