Google Tidak Akan Jadi Mesin Pencari Utama di OS Android

Google baru saja mengumumkan kehadiran mesin pencari pengganti untuk pengguna perangkat Android.

oleh Yuslianson diperbarui 12 Jan 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 09:00 WIB
Android 10.
Android 10. Dok: mashable.com

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengumumkan kehadiran mesin pencari pengganti untuk pengguna perangkat Android di Uni Eropa.

Dengan begini, berarti Google tidak akan lagi menjadi mesin pencari utama atau default di Android. Kenapa?

Hal ini terkait dengan praktik monopoli perusahaan Montain View lewat OS (operationg system, sistem operasi) Android di perangkat yang tersebar di dunia, khususnya Uni Eropa.

Selain harus membayar denda sebesar USD 5 miliar, Regulator Uni Eropa (UE) meminta Google harus menyediakan mesin pencari (search engine) alternatif bagi pengguna Android di Uni Eropa.

Dikutip dari Gizchina, Minggu (12/1/2020), perusahaan akan memunculkan pilihan empat mesin pencari--termasuk Google--lainnya mulai 1 Maret 2020.

Adapun empat mesin pencari alternatif itu, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan Bing (Microsoft). Tergantung dari negara masing-masing pengguna Android berada, bisa memilih mesin pencari yang mereka inginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Google Disorot Pihak Regulator Uni Eropa

[Fimela] Google
Google | unsplash.com/@pawel_czerwinski

Keputusan itu merupakan hasil akhir atas penyelidikan selama 39 bulan yang dilakukan oleh otoritas persaingan bisnis Komisi Uni Eropa terhadap sistem operasi Android Google, The Financial Times melaporkan, seperti dikutip dari The Guardian.

Komisi Uni Eropa menuduh Google telah melakukan monopolistik setelah mempertimbangkan tiga aspek berikut:

Pertama, Google telah dengan sengaja men-default Google Search pada setiap ponsel pintar bersistem operasi Android.

Kedua, Google telah membuat sejumlah produsen ponsel pintar agar mereka hanya menggunakan sistem operasi Android.

Ketiga, Google telah menghilangkan hak konsumen untuk memilih --dengan memberikan insentif keuangan kepada produsen ponsel pintar dan operator seluler agar mereka membuat konsumen hanya melakukan pra-instalasi Google Search sebagai fitur mesin pencari pada telepon genggamnya.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya