Xiaomi Sebar Masker dan Peralatan Medis untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Xiaomi mengumumkan bantuan untuk kota Wuhan dengan nilai mencapai 300 ribu yuan atau sekitar Rp 587 juta.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Jan 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 13:00 WIB
Kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing. Tempat Vice President International Xiaomi Hugo Barra beraktivitas. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani
Kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing. Tempat Vice President International Xiaomi Hugo Barra beraktivitas. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kota Wuhan di Tiongkok ditutup beberapa hari lalu akibat wabah virus corona, sejumlah perusahaan teknologi dalam negeri Tirau Bambu itu berbondong-bondang memberikan bantuan.

Setelah JD.com dan Douyin (nama lain TikTok) membantu, kali ini giliran Xiaomi yang melakukan hal tersebut. Dikutip dari Gizmochina, Senin (27/1/2020), perusahaan mengumumkan bantuan tersebut di akun Weibo resminya.

Adapun bantuan yang diberikan berupa pasokan alat-alat medis, seperti thermometer, masker medis, dan masker N95. Nilai bantuan yang dialokasikan mencapai 300 ribu yuan (Rp 587 juta) dan dikirimkan dalam beberapa tahap.

Tahap pertama bantuan ini sudah dikirimkan dan diterima pusat bantuan di Wuhan. Xiaomi juga menyatakan perusahaan akan terus memantau status wabah corona di Wuhan dan melanjutkan pengiriman bantuan.

Sebelumnya, JD.com sebagai salah satu e-commerce terbesar di Tiongkok mengumumkan telah menyiapkan bantuan berupa satu juta masker medis dan 60 ribu pasokan alat-alat medis ke Wuhan dalam beberapa tahap.

Sementara Douyin, nama Tiongkok TikTok, menyediakan laman khusus di aplikasinya dengan nama #FightPneumonia. Laman itu berisi informasi terkini mengenai penyebaran virus Corona termasuk pencegahannya.

Selain itu, perusahaan juga merilis filter video yang diberi nama Jiayou. Efek video itu hadir untuk mendukung staf medis, dokter, termasuk pasien yang ada di kota Wuhan.

Informasi Virus Corona untuk Pelancong

Masker Cegah Virus Corona
Orang-orang memakai masker saat menaiki eskalator di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Selasa (21/1/2020). Masker terjual habis dan pemeriksaan suhu di bandara dan stasiun kereta api menjadi norma baru di China menyusul merebaknya wabah virus corona. (AP/Ng Han Guan)

Virus corona yang menyebar di Wuhan, Tiongkok membuat berbagai transportasi dan daerah wisata ditutup untuk sementara. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona tersebut dikabarkan telah menyebar ke beberapa negara lainnya.

Dilansir dari Independent, dilaporkan lima kasus terjadi di Thailand, tiga di Singapura dan Taiwan, dan dua di Hong Kong, Makau, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.

World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih banyak kasus akan terjadi di tengah beragam perayaan. Untuk itu, bagi para pelancong perlu mempersiapkan diri setidaknya dengan mengetahui tentang virus corona sendiri.

Virus corona atau Coronavirus (CoV) merupakan salah satu virus yang dapat menyebabkan pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam. Virus corona bisa menular melalui pernapasan, kontak langsung atau tidak langsung dengan pengeluaran sekresi dari yang terinfeksi.

Menurut WHO, virus ini dapat dicegah dengan pembatasan transportasi atau perdagangan yang masuk ke kota yang terjangkit virus tersebut. Dalam hal ini, Inggris pun mulai memeriksa setiap warga dengan penerbangan Tiongkok saat tiba di negaranya.

Dalam pemeriksaan tersebut, pada Rabu 22 Januari 2020, petugas kesehatan menemukan seseorang yang memiliki gejala virus corona. Petugas tersebut memberikan informasi kepada penumpang dan hal yang harus dilakukan saat mereka sakit.

Tidak hanya di Inggris saja, beberapa bandara lainnya pun melakukan hal yang sama, seperti di New York, Washington, Los Angeles, dan Dubai.

Penumpang Maskapai Rentan Terserang

Darurat Virus Corona, Warga Tokyo Berburu Masker
Pelanggan membeli masker dari apotek di daerah Akihabara Tokyo (27/1/2020). Masker dipilih sebagai salah satu tindak pencegahan sederhana dari virus dengan karakteristik mirip SARS tersebut. (AFP Photo/Charly Triballeau)

Lewat adanya virus corona di Wuhan, wisatawan dapat mengganti tujuan. Menurut analisis jadwal penerbangan, John Grant, Bangkok bisa menjadi solusi untuk menggantikan rencana berlibur Anda ke Wuhan.

Selain itu, bisa pula berkunjung ke Hongkong, Tokyo, Seoul, dan Taipei. Jika tetap ingin pergi ke Tiongkok, Guangzhou bisa menjadi pilihannya.

Untuk menjaga agar tubuh tidak terserang virus corona, traveler diharapkan untuk rajin cuci tangan dengan sabun, menghindari orang yang terlihat memiliki gejala penyakit dari virus corona, dan hindari sajian daging serta telur yang belum matang.

Sebagai wisatawan, Anda pun perlu mengenakan masker yang sesuai dengan medis dan telah disertifikasi dapat memberikan perlindungan agar tidak tertular oleh virus. Sebab, penumpang maskapai penerbangan merupakan salah satu yang sangat rentan terserang virus tersebut.

Bagi siapa pun yang merasa dirinya kemungkinan tertular oleh virus corona, diharapan untuk segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan dalam 14 hari setelah mengunjungi Wuhan, Beijing.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya