Liputan6.com, Jakarta - Call of Duty:Â Warzone dan Modern Warfare terus berupaya untuk membasmi cheater yang ada di gimnya. Terbaru, pengembang dua gim tersebut, Infinity Ward, mengumumkan sejumlah langkah untuk mengatas para pemain yang diduga curang.
Dikutip dari Game Spot, Senin (27/4/2020), Infinity Ward telah merilis update keamanan tambahan untuk kedua gim tersebut. Tidak hanya itu, mereka menyiapkan pula sistem yang membuat pemain terduga cheater dipasangkan dengan cheater lainnya.
Infinity Ward juga mengumumkan mereka memberikan notifikasi bagi pemain yang melaporkan orang terduga cheater di Call of Duty: Warzone, apabila memang terbukti. Di samping itu, mereka juga memperkuat lini teknologi backend, studio, termasuk tim di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
Sementara fitur tambahan yang akan datang adalah fungsi pelaporan saat pemain sudah berada dalam mode spectate atau killcam. Jadi, pemain yang sudah kalah masih dapat melaporkan orang lain yang terduga cheater.
Sebagai informasi, pelaporan soal cheater memang sudah banyak digaungkan oleh para pemain di Call of Duty Warzone maupun Warfare. Namun mengingat sistem ini baru digulirkan, besar kemungkinan tidak langsung efektif menghilangkan para pemain curang.
Sebelumnya, Infinity Ward juga baru melaporkan telah memblokir 70 ribu pemain di Call of Duty: Warzone. Pemblokiran di merupakan keseluruhan pemain yang diblokir hingga sekarang, setelah sebelumnya bulan lalu ada 50 ribu pemain diblokir.
"Kami telah memblokir lebih dari 70 ribu gamer di seluruh dunia untuk melindungi #Warzone dari cheater," sebagaimana dikutip dari akun Twitter Infinity Ward, pekan lalu.Â
Call of Duty: Warzone Capai 50 Juta Pemain
Awal bulan ini, Call of Duty: Warzone kini telah mencapai 50 juta pemain. Hal tersebut diumumkan perusahaan melalui akun Twitter resmi Call of Duty (CallofDuty).
"Lebih dari lima puluh juta pemain. Terima kasih para pemain #Warzone atas kunjungannya," tulis perusahaan.
Angka ini merupakan pencapaian signifikan sejak perusahaan mengumumkan kehadiran gim ini pada 10 Maret. Itu berarti pencapaian ini diraih hanya dalam waktu satu bulan.
Kuat dugaan, mereka yang melakukan aktivitas di rumah di tengah pandemi Covid-19 berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pemain.
Call of Duty: Warzone mengambil tempat di sebuah kota bernama Verdansk. Ada 300 titik dan bangunan yang merupakan tempat pengambilan item selama pertarungan.
Gim ini mendukung cross-play dan cross-progression, sehingga pemain dapat bermain bersama meski dari platform berbeda. Pada awalnya, ada dua mode di Call of Duty Warzone ini, yakni battle royale dan plunder. Namun kemudian hadir mode solo.
Advertisement
Perbedaan Mode
Sesuai namanya, mode battle royale akan mempertemukan 150 pemain untuk saling bertarung dan yang mampu bertahan hingga akhir keluar sebagai pemenang.
Sama seperti gim serupa lain, pemain juga dapat menaiki kendaraan, seperti ATV, rover, SUV, hingga helikopter untuk berpindah lokasi dalam peta.
Sementara dalam mode plunder, pemain harus mengumpulkan uang dari item loot di peta. Tidak hanya itu, pemain juga dapat mencurinya dari lawan atau berkompetisi dalam permainan.
"Mode solo merupakan opsi bagi pemain yang merupakan tentara senjata dan mampu membawa dirinya sendiri melewati Verdansk," tutur pengembang
Nantinya, dalam mode ini, pemain akan diturunkan sendirian di Verdansk dan harus bertarung dengan 149 pemain lain. Seperti biasa, pemain harus mengumpulkan item termasuk menyelesaikan sejumlah Contracts.
Fitur Gulag di Call of Duty Warzone juga masih tersedia apabila memang pemain kalah di tengah permainan dan ingin kembali bermain. Hanya yang berbeda, kali ini tidak ada teman yang akan membantumu respawn.
Mode solo ini, menurut Activision, dapat menjadi sarana latihan pemain untuk meningkatkan kemampuannya. Dengan belajar dari pengalaman di mode solo, pemain dapat menggunakannya untuk bermain bersama tim.
(Dam/Ysl)