Microsoft Mulai Gantikan Edge Versi Legacy dengan Chromium

Untuk melakukannya, Edge versi Chorium akan disertakan secara langsung melalui rilis Windows Update teranyar.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Jun 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 16:00 WIB
Logo Baru Microsoft Edge
Logo Baru Microsoft Edge

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft mengumumkan akan mulai menggantikan peramban Edge Legacy di Windows 10 dengan versi Edge berbasis Chromium. Untuk itu, Edge versi Chorium akan disertakan secara langsung melalui rilis Windows Update teranyar.

Dengan kata lain, penggunaan Edge Legacy yang masih berbasis EdgeHTML akan mulai ditinggalkan Microsoft. Dan, seluruh pengguna Windows kini akan didukung dengan Edge versi Chromium.

Sebagai informasi, Edge versi Chromium sebenarnya sudah tersedia sejak awal tahun ini. Namun Microsoft masih menghadirkannya sebagai opsi, sehingga pengguna yang ingin memakainya perlu mengunduhnya secara manual terlebih dulu.

"Versi terbaru ini menyediakan kompabilitas terbaik di kelasnya, baik untuk ekstensi dan situs web," tutur Microsoft dalam keterangannya seperti dikutip dari ZDNet, Minggu (7/6/2020).

Meski resmi menggantikan Edge Legacy, Microsoft mengatakan informasi yang ada di versi tersebut, mulai dari pengaturan, password, hingga laman favorit akan dipindahkan secara otomatis ke versi terbaru.

Hal itu juga berlaku untuk menu Start hingga shortcut yang dipakai di pengguna di versi sebelumnya. Tampilan Edge anyar turut mengubah versi sebelumnya yang ada taskbar maupun shortcut layar.

Mengingat peramban ini berbasis Chromium, Microsoft akan mengikuti siklus pembaruan teknologi Google tersebut, seperti versi stabil yang rilis setiap minggu, dan ada jadwal rilis untuk Dev dan Beta.

Microsoft Akhirnya Rilis Edge Versi Baru untuk Mac dan Windows

Microsoft
Microsoft Edge kini memiliki gim offline yang dapat dimainkan langsung di dalam peramban. (Sumber: Microsoft)

Microsoft akhirnya meluncurkan peramban Edge versi terbaru. Untuk saat ini, perusahaan sudah membuka akses untuk pengguna Windows dan Mac agar dapat mengunduhnya.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (16/1/2020), peramban anyar ini didasarkan pada Chromium open source project. Karenanya, peramban ini memiliki sistem dan fitur yang mirip dengan Google Chrome.

Kehadiran Edge anyar ini sebenarnya sudah diumumkan Microsoft sejak Desember 2018. Saat itu, perusahaan memang mengatakan tidak lagi mengembangkan mesin sendiri, melainkan beralih ke sistem Chromium.

Menurut Microsoft, pengguna Windows 10 akan segera mendapatkan peramban anyar ini sebagai bagian dari update. Namun pengguna yang ingin menjajal dapat langsung mengunduhnya di situs resmi Edge.

Edge versi anyar ini memiliki sejumlah fitur, seperti sinkronisasi password, favorites dan pengaturan lintas perangkat. Microsoft juga membenamkan fitur yang memungkinkan pengguna memblokir fungsi tracker di sebuah situs.

Selain untuk perangkat desktop, peramban ini juga tersedia untuk pengguna iOS dan Android. Untuk itu, pengguna yang tertarik sudah dapat mengunduhnya dari App Store atau Play Store.

Sebelum merilis versi stable untuk Edge baru ini, Microsoft juga melakukan perubahan logo. Lewat logo anyar ini, Microsoft membuatnya lebih segar dan tidak mewarisi logo lama Internet Explorer yang ikonik.

Microsoft Edge Punya Fitur Antihoaks

Microsoft
Tampilan Microsoft Edge yang sudah diperkenalkan. (Sumber: Microsoft)

Diwartakan sebelumnya, upaya Microsoft untuk meredam hoaks dilakukan dengan menyematkan filter di peramban besutannya, Edge.

Jadi, aplikasi Edge untuk Android dan iOS kini sudah memiliki detektor hoaks internet bernama NewsGuard. Kehadiran fitur ini merupakan kelanjutan dari program Microsoft Defending Democracy. 

Untuk sekarang, NewsGuard masih fokus pada situs asal Amerika Serikat, tapi nantinya situs luar negeri lain akan dimasukkan dalam daftar.

Tim NewsGuard sendiri dipimpin oleh mantan penerbit dari Wall Street Journal hingga mantan direktur CIA. Oleh sebab itu, fitur ini mengandalkan manusia untuk penyaringan berita, bukan algoritma. 

Kendati demikian, fitur ini tidak aktif secara otomatis. Pengguna Microsoft Edge harus mengaktifkannya lebih dulu melalui menu pengaturan.

Perlu diketahui, fitur semacam ini merupakan cara yang menarik untuk menepis keberadaan hoaks. Namun dampaknya belum dapat diketahui mengingat Edge sebenarnya kalah populer dari Google Chrome atau Mozilla Firefox.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya