Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan singkat populer di dunia, dan saat ini memiliki dua miliar pengguna. Seiring dengan perkembangannya, WhatsApp pun mengklaim terus meningkatkan keamanannya untuk menjaga privasi para pengguna.
WhatsApp APAC Communications Director, Sravanthi Dev, mengungkapkan pentingnya para pengguna memahami lapisan keamanan di ponsel. Hal ini pada akhirnya akan turut mengamankan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
Hal pertama yang harus diperhatian adalah para pemilik perangkat harus selalu mengunci perangkat termasuk smartphone dan tablet, dengan PIN atau biometrik.
"Lapisan-lapisan keamanan di ponsel ini sangat penting untuk diketahui. Mengingat betapa banyak informasi di dalamnya, jangan pernah meninggalkan ponsel tanpa dikunci," tutur Sravanthi dalam acara Media Roundtable Terkait Keamanan WhatsApp melalui Zoom pada Kamis (27/8/2020).
Selain itu, pengguna juga harus memerhatikan keamanan One-Time Password (OTP) yang dikirimkan melalui SMS. Kode ini tidak boleh diberitahu kepada siapa pun agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. WhatsApp memiliki fitur keamanan ini di layanannya.
Â
Two-step Verification
WhatsApp juga melengkapi layanannya dengan fitur two-step verification atau verifikasi dua langkah. Ini merupakan pengamanan tambahan berupa PIN untuk akun pengguna.
Fitur ini bisa diakses di Settings, lalu Account, kemudian pilih Two-step verification, dan aktifkan dengan memilih Enable.
Â
Advertisement
Enkripsi end-to-end
WhatsApp merupakan aplikasi pesan dengan enkripsi end-to-end. Itu artinya, tidak ada yang bisa termasuk WhatsApp sendiri, mengakses semua pesan dan panggilan pengguna.
Oleh sebab itu, Sravanthi memastikan bahwa pesan yang adda di dalam WhatsApp hanya bisa dilihat toleh pengirim dan penerima. WhatsApp, katanya, hanya mengetahui nomor telepon dan informasi yang dicantumkan di halaman profil pengguna.
WhatsApp pun juga memberikan kontrol kepada para pengguna mengendalikan akunnya yang juga bertujuan menjaga keamanan dan privasi mereka. Dalam hal ini seperti mengatur siapa yang bisa melihat informasi pengguna, termasuk foto profil dan status.
Selain itu, pengguna juga bisa mengatur siapa saja yang bisa memasukkan mereka ke dalam grup. Fitur ini bisa ditemukan di bagian Privacy di dalam WhatsApp.
"Privasi merupakan DNA kami sejak didirikan, dan menjadi hal paling penting untuk kami lindungi. Kami ingin memastikan kepada para pengguna bahwa kami sangat berkomitmen menjadi privasi mereka," tutur Sravanthi.
(Din/Why)