Google Rilis Journalist Studio dan Dua Alat Baru untuk Bantu Pekerjaan Wartawan

Google mengumumkan Journalist Studio, seperangkat alat dengan dukungan teknologi untuk membantu wartawan melakukan pekerjaan mereka secara lebih efisien, aman dan kreatif

oleh M Hidayat diperbarui 17 Okt 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Journalist Studio dari Google
Ilustrasi Journalist Studio dari Google

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan kehadiran Journalist Studio, seperangkat alat dengan dukungan teknologi untuk membantu wartawan melakukan pekerjaan mereka secara lebih efisien, aman dan kreatif.

Selain itu, ada juga dua produk pendukung lainnya, yakni Pinpoint dan The Common Knowledge Project.

"Pinpoint membantu wartawan menelusuri ratusan ribu dokumen dengan cepat dengan secara otomatis mengidentifikasi orang, organisasi, dan lokasi yang paling sering disebutkan," tutur Megan H. Chan, News Ecosystem Lead dikutip dari keterangan perusahaan.

Alih-alih meminta pengguna untuk berulang kali menekan "Ctrl + F", kata Megan, alat ini membantu wartawan menggunakan Google Search dan Knowledge Graph, pengenalan karakter optis, dan teknologi konversi ucapan ke teks untuk melakukan penelusuran melalui pada PDF, gambar, catatan tulisan tangan, email, dan audio file.

Pinpoint, menurut Megan, telah terbukti berguna untuk proyek investigasi seperti laporan USA TODAY tentang 40.600 kematian terkait Covid-19 yang bertalian dengan panti jompo dan laporan Washington Post tentang krisis opioid.

"Kecepatan Pinpoint juga membantu wartawan dengan proyek jangka pendek seperti pemeriksaan Rappler di Filipina atas laporan CIA dari tahun 1970-an dan situasi berita terkini seperti pemeriksaan fakta Verificado MX di Meksiko tentang pembaruan pandemi harian pemerintah," ujar Megan.

Dukungan Bahasa

Saat ini Pinpoint telah tersedia dan pewarta dapat mendaftarkan diri untuk meminta akses atas alat ini. Untuk sementara, Pinpoint memungkinkan jurnalis mengunggah dan menganalisis dokumen dalam tujuh bahasa, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Portugis, dan Spanyol.

Dalam rangka meningkatkan kolaborasi, Google juga bermitra dengan The Center for Public Integrity, Document Cloud, program Big Local News dari Stanford University, dan The Washington Post untuk membuat koleksi publik bersama.

 

The Common Knowledge Project

Alat kedua yang diluncurkan adalah versi pratinjau beta dari The Common Knowledge Project. Alat ini merupakan cara baru bagi jurnalis untuk menjelajahi, memvisualisasikan, dan berbagi data tentang masalah penting di komunitas lokal mereka.

Jurnalis dapat membuat bagan interaktif mereka sendiri dari ribuan titik data dalam hitungan menit, menyematkannya dalam cerita, dan membagikannya di media sosial.

"Common Knowledge Project dibuat oleh Polygraph, tim jurnalisme visual pemenang penghargaan, dan didukung oleh Google News Initiative. Data tersebut berasal dari Data Commons, yang mengumpulkan dan menggabungkan ribuan kumpulan data publik dari organisasi termasuk Sensus A.S. dan CDC," kata Megan.

Saat ini alat tersebut mencakup data AS tentang masalah seperti demografi, ekonomi, perumahan, pendidikan, dan kejahatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya