Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mengumumkan telah memimpin pendanaan seri B di LinkAja sekaligus menjadi pemegang saham minoritas di perusahan tersebut.
Ini merupakan kali pertama LinkAja menerima investasi dari perusahaan swasta yang sekaligus perusahaan teknologi besar.
Selain Grab, pendanaan ini juga dilakukan Telkomsel, BRI Ventura Investama, dan Mandiri Capital Indonesia. Pendanaan ini menyepakati total komitmen hingga USD 100 juta yang akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan LinkAja.
Advertisement
Adapun investasi strategis dari Grab ini akan meliputi berbagai sinergai dan potensi kolaborasi untuk kedua pihak. Harapannya, sinergi dan kolaborasi yang dilakukan akan mempercepat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
"Kami memilih berinvestasi di LinkAja karena secara bersama kami dapat mengakselerasi tujuan dalam mempercepat inklusi finansial di Indonesia," tutur Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (10/11/2020).
Baca Juga
Di sisi lain, keputusan penggalangan dana untuk layanan dompet digital ini tidak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki perusahaan tersebtu. Salah satunya adalah layanan ini didukung oleh basis pemegang saham kuat yang merupakan jajaran BUMN terkemuka di Indonesia.
Selain itu, layanan dompet digital ini dikenal sebagai produk inovatid dengan merek kuat yang cepat berkembang menjadi platform fintech (financial technology) lokal ikonik.
Bahkan, di tengah tantangan ekonomi pandemi Covid-19, LinkAja mampu meningkatkan Nilai Transaksi Bruto (GTV) dan jumlah transaksi di kuartal ketiga 2020 sebesar tiga kali lipat, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Kami yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan dalam menghadirkan solusi yang efektif untuk memberikan akses ke keuangan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia," tutur Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja.
LinkAja Gandeng Pemda Yogyakarta
Di sisi lain, LinkAja baru saja memperluas kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui inovasi ekonomi digital. Sebelumnya, LinkAja telah bekerja sama dengan lebih dari 50 Pemda di seluruh Indonesia.
Kerja sama itu diresmikan melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Kinerja Perekonomian Daerah Melalui Inovasi Teknologi Digital, yang ditandatangani oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja, yang berlangsung di Gedhong Pracimosono Hall Sisi Timur Komplek Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta.
Kerja sama ini disebut sebagai komitmen LinkAja kepada Pemda maupun masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan layanan keuangan digital di enam sektor yang menjadi pilar ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Enam pilar itu adalah sektor digitalisasi pajak dan retribusi, UMKM dan pasar, area wisata, transportasi, pendidikan, dan retail lokal. Tujuan kerja sama ini untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui inovasi ekonomi digital.
Ruang lingkup dari kerja sama ini antara lain: penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka literasi dan inklusi keuangan melalui pemanfaatan inovasi teknologi digital, penelitian dan pengembangan berkelanjutan di bidang transaksi keuangan secara digital.Â
Termasuk di dalamnya pengembangan digitalisasi ekosistem syariah, serta pemanfaatan data dan informasi hasil inovasi teknologi digital dalam penyelenggaraan Pemerintahan sesuai kesepakatan bersama.
Advertisement
Pernyataan Gubernur DIY
"Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT. Fintek Karya Nusantara (LinkAja) yang telah bekerjasama dengan kami dalam memberikan kemudahan pelayanan publik melalui pemanfaatan inovasi ekonomi digital,"Â ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ia mengatakan, solusi inovasi ekonomi digital juga mampu mendukung peningkatan pendapatan daerah seperti dalam pembayaran pajak dan retribusi daerah secara daring, serta realtime kapan dan dimana pun.
"Digitalisasi pembayaran juga bisa membantu operasional pemerintah daerah dengan lebih efisien karena sudah terhubung dengan teknologi," kata Sri Sultan.
"Kerjasama strategis ini diharapkan dapat mempercepat perluasan digitalisasi transaksi, guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di area Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, yang merupakan komitmen kami sebagai uang elektronik nasional," kata Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja.
Kerja sama ini, menurut Haryati, juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bertransaksi secara digital. Hal ini terutama dibutuhkan dalam masa pandemi untuk memutus penyebaran Covid-19.
Untuk mempermudah kehidupan sehari-hari warga Yogyakarta dan sekitarnya dalam bertransaksi, LinkAja dan Layanan Syariah LinkAja telah dapat digunakan sebagai metode pembayaran di lebih dari 52.000 mitra.
(Dam/Ysl)