Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan Total yang jatuh pada hari ini, 26 Mei 2021, disambut meriah oleh warganet. Terbukti, keyword Super Blood Moon, Gerhana, dan Bulannya ramai di lini masa Twitter.
Hal ini wajar, mengingat fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon ini hanya terjadi siap 195 tahun sekali.
Baca Juga
Alhasil, warganet pun ramai-ramai menggunggah sejumlah foto yang diabadikan menggunakan smartphone atau perangkat fotografi lainnya.
Advertisement
Seperti apa hasil foto dan cuitan warganet tentang Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon ini? Berikut ini cuitan yang dihimpun tim Tekno Liputan6.com, Rabu (26/5/2021), dari lini masa Twitter.
I can't believe am lucky enough to capture this RARE one 💜 :Total Lunar Eclipse &SUPER BLOOD MOON pic.twitter.com/RwTV75KRvG
— HeavenBOOKoo𐤀💚💜 (@tae_heaven) May 26, 2021
Ini super blood moon ya? pic.twitter.com/BT4MVIuyLQ
— 🌥tantan🌻 (@cloudlyblooms) May 26, 2021
thanking God for creating this gorgeous super blood moon pic.twitter.com/6nTPwLcqLH
— aura ☽ (@httpnatured) May 26, 2021
#SuperBloodMoon take the photo in my place #Indonesia🇮🇩 I'm so glad I can see the beautiful Super Blood Moon so beautiful ❤️ pic.twitter.com/uoyxyiLQOq
— Livia-chan (@Oneechan037) May 26, 2021
Cuitan dan Unggahan Foto Gerhana Bulan Total
gue abis motoin super blood moon 😁👌🏻 pic.twitter.com/NE8yffOp1h
— Acha Braus (@Matchabilatte) May 26, 2021
Just captured this at 5.15PM. Is this super blood moon? Gerhana bulan total? pic.twitter.com/sUA6vmqCHQ
— Cindy Lé Mantiri (@cindylestarim) May 26, 2021
Super Blood Moon pic.twitter.com/t8RM1EAIVh
— M. Ayyub⌛ (@m_ayyub17) May 26, 2021
Super Blood Moon, Today 26 May 2021 pic.twitter.com/WLqc8J6ZwO
— Kibo (@whtswrrng) May 26, 2021
Advertisement
Disebut Sebagai Super Blood Moon
Pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021, masyarakat di seluruh Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Total. Gerhana Bulan Total kali ini disebut juga dengan nama Super Blood Moon.
Kenapa Gerhana Bulan Total kali ini disebut sebagai Super Blood Moon?
Menurut siaran pers BMKG yang diunggah di laman bmkg.go.id, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menyebut, Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar.
Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi yang berakibat, saat puncak Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah. Pada kondisi ini, bulan dikenal dengan nama Blood Moon.
Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan Bumi (Perigee), Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa. Oleh karenanya disebut dengan Super Moon.
"Karena itulah, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan nama Super Blood Moon. Pasalnya Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan ada di jarak terdekatnya dengan Bumi," katanya dalam siaran pers.
(Ysl/Tin)