Slack Rilis Huddles, Fitur Audio Serupa dengan Discord

Fitur dengan nama Huddles itu ditampilkan sebagai suatu panggilan audio informal bagi penggunanya

oleh Arief Rahman H diperbarui 03 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 09:00 WIB
Slack Huddles
Fitur panggilan audio baru di aplikasi Slack. Penggunaannya mirip dengan aplikasi komunikasi Discord. (dok: Slack/The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Slack, platform komunikasi project management yang sering dipakai pekerja kantoran ini menghadirkan fitur baru yang mirip dengan Discord.

Diberi nama Slack Huddles, fitur baru ini memungkinkan pengguna melakukan panggilan audio dengan rekan kerjanya.

Hadir di saat pandemi, Slack Huddles dirancang untuk menggantikan percakapan informal yang biasa dilakukan dengan rekan kerja.

Slack berfokus pada audio tanpa video, tetapi akan ada fitur screen-sharing untuk memudahkan anggota tim menggelar pertemuan untuk membahas satu hal bersama-sama.

“Ini memungkinkan percakapan dua atau tiga menit,” jelas CEO Slack, Stewart Butterfield, sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (2/7/2021).

Hemat waktu dan spontanitas adalah bagian penting dari Slack Huddles. Panggilan audio ini dapat dibuat di channel tersendiri atau direct messages, termasuk komunikasi bersama dengan seluruh anggota perusahaan.

Artinya, fitur ini terbuka bagi siapapun anggota grup yang tertera. Karena mirip Discord, peserta audio call bisa masuk dan keluar secara bebas, tak perlu undangan khusus dari penyelenggara panggilan.

Kemitraan dengan Amazon

AWS
Suasana ajang AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Liputan6.com/ Andina Librianty

Didukung oleh kemitraan Slack dengan Amazon, Huddles juga menyertakan live caption atau teks langsung yang sangat cepat dan akurat yang memanfaatkan Amazon Web Service.

Slack Huddles jelas merupakan respons terhadap meningkatnya jumlah panggilan video yang diikuti oleh para pekerja.

Kendati demikian, Stewart Butterfield mengatakan ada kemungkinan menghadirkan panggilan video suatu saat. Namun, saat ini Slack Huddles akan tetap fokus pada audio yang memungkinkan orang tak perlu khawatir untuk menampilkan video.

“Pada panggilan audio, Anda dapat melakukan banyak hal lain dan mempertahankan ilusi bahwa lawan bicara Anda benar-benar memperhatikan semua yang Anda katakan,” katanya.

Slack Huddles juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di Slack untuk mengatasi beberapa masalah kolaborasi saat beberapa orang mulai kembali bekerja dari kantor. Sementara yang lain terus bekerja dari rumah atau lokasi lainnya.

 

Screen Recording

Disebut-sebut sebagai tempat kerja hybrid, beberapa bulan mendatang, Slack juga dikabarkan akan merilis fitur suara, video dan screen recording.

Screen-recording akan memungkinkan pengguna merekam materi yang ingin dibagikan ke dalam channel grup kerja mereka. Itu bisa ideal untuk tim besar yang bekerja dengan zona waktu berbeda.

Hasil rekaman itu akan menyertakan transkrip yang dapat dicari dalam platform Slack. Ada pula tools untuk memperlambat atau mempercepat pemutaran rekaman.

“Kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengajari orang cara menggunakan Slack secara efektif,” kata Stewart Butterfield.

Ia menilai fitur seperti Slack Huddles, video, serta rekaman layar baru ini sebagai mode komunikasi alternatif yang dapat membantu mengurangi kecemasan karena merasa harus segera menanggapi pesan Slack.

Ini bukan tantangan yang mudah untuk dipecahkan, karena menghadirkan fitur baru juga dapat menciptakan serangkaian tantangan baru untuk diperhatikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya