Kemkominfo Gelar HUB.ID, Sarana Pertemukan Startup dengan Investor

Kementerian Kominfo baru saja mengumumkan kehadiran program HUB.ID untuk mempertemukan startup yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan para investor.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Jul 2021, 19:23 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup - Kredit: rawpixel via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) resmi meluncurkan program business matchmaking untuk startup Indonesia lewat program bertajuk HUB.ID. Program ini menjadi ruang bagi startup untuk memperoleh akses pendanaan, kerjasama bisnis, dan kemitraan lainnya.

"HUB.ID ini adalah program untuk mempertemukan startup unggulan untuk bertemu dengan para investor. Jadi, mereka akan melakukan pitching dan menemukan partner untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers, Rabu (28/7/2021).

Ia menuturkan, program ini akan hadir dalam bentuk rangkaian speed mentoring, business matchmaking, networking session, hingga Demo Day. Namun mengingat masih dalam kondisi pandemi, program ini akan digelar secara online.

"Biasanya para calon investor itu ingin melakukan tatap muka saat bertemu (dengan startup), tapi dengan kondisi saat ini harus dilakukan online. Cara ini juga mulai dilakukan di negara lain, karena memang keterbatasan mobilitas," ucapnya menjelaskan.

Adapun pendaftaran program HUB.ID untuk para startup dibuka mulai 28 Juli hingga 13 Agustus 2021. Selanjutnya, proses kurasi akan dibagi dua tahap, yakni pada 18 hingga 20 Agustus 2021 dan 23 hingga 25 Agustus 2021.

Sementara sesi mentoring akan dilakukan mulai 6 hingga 2 Oktober 2021, yang dilanjutkan sesi business matchmaking pada 14 hingga 29 Oktober 2021.

Dalam sesi business matchmaking ini, para startup akan dipertemukan dengan BUMN, korporasi swasta, maupun institusi pemerintah yang sudah dikurasi sesuai dengan sektor bisnisnya.

Selanjutkan akan dilakukan sesi networking yang dilakukan di 10 kota pada 2 September hingga 29 Oktober 2021. Kegiatan ini akan menghadirkan perwakilan korporasi swasta, akademisi, pemerintah daerah, hingga pelaku industri.

Lewat kedua kegiatan tersebut, startup diharapkan dapat menjalin kerjasama strategis dengan para korporasi atau lembaga pemerintah yang memiliki kesamaan visi maupun misi dengan bisnis yang mereka bangun

Rangkaian program ini akan diakhiri dengan Demo Day Preparation di 1 hingga 12 November 2021. Sementara Grand Demo Day dilakukan pada 18 dan 19 November 2021.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kriteria Startup Peserta HUB.ID

Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup. Kredit: StartupStockPhotos via Pixabay

Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna menuturkan program ini nantinya dapat diikuti oleh startup yang berada di tahap pra seri A hingga tahap lanjut.

"Sasaran program ini adalah 50 startup digital yang sudah siap dengan strategi bisnisnya dan telah menjalankan bisnis lebih dari enam bulan. Artinya, mereka sudah punya traction dan produknya sudah digunakan," ucap I Nyoman.

Lebih lanjut I Nyoman menuturkan, kriteria startup yang dapat bergabung dalam program HUB.ID tahun ini berfokus pada beberapa bidang, yakni pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, dan smart city.

Selain itu, startup tersebut harus menjalankan operasional bisnis di Indonesia dengan kepemilikan mayoritas Warga Negeri Indonesia. "Mereka juga harus memiliki komitmen penuh untuk mengikuti program HUB.ID ini," ujar I Nyoman melanjutkan.

Untuk mendukung program, I Nyoman mengatakan, Kementerian Kominfo juga akan menghadirkan pitch trainer kenamaan Peter Browne. Dengan harapan, startup yang terseleksi memiliki pengalaman untuk membuat presentasi yang baik di depan investor.

Nantinya, pada sesi mentoring tiap startup juga mendapat pelatihan dari sejumlah tokoh kenamaan di masing-masing vertikalnya.

Sebagai contoh, ada Presiden & Co-Founder TanihHub Pamitra Wineka untuk bidang pertanian dan kemaritiman, lalu di keuangan ada CEO LinkAja Haryati Lawidjaja.

Adapun untuk menjaga keberlangsung bisnis dan investasi startup, Kementerian Kominfo mengatakan tidak mengambil bagian sebagai shareholder. Untuk itu, pemerintah sepenuhnya menjadi fasilitator.


Pengembangan dari Nexticorn

Dalam kesempatan tersebut, Semuel juga menuturkan HUB.ID merupakan pengembangan dari program Nexticorn yang dimulai pada 2018, meski bukan program lanjutan langsung.

"Ini kita coba rebranding dan memang ada tata laksana berbeda, tapi ini embrionya adalah Nexticorn," ujar Semuel menjelaskan.

Adapun Lebih lanjut I Nyoman menjelaskan, Nexticorn merupakan program akhir yang berada di puncak. Jadi, program ini akan mempertemukan investor luar negeri dengan startup yang terpilih.

"Jadi, program HUB.ID ini menuju Nexticorn," ujarnya.

Untuk diketahui, Kementerian Kominfo memang memiliki sejumlah program untuk mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. Pada tahap awal ada Kelas Beta, yang memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar dalam dunia startup.

Lalu dilanjutkan dengan program 1000 Startup Digital. Setelah itu program selanjutnya adalah Startup Studio yang memungkinkan para founder mengikuti sesi mentoring secara intensif.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya