Liputan6.com, Jakarta Pengamat telekomunikasi Kamilov Sagala mengungkapkan ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh masyarakat dan industri, dari merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia.
Dalam sebuah temu media virtual pada Jumat pekan ini, Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi itu mengungkapkan, secara umum ada dua keuntungan yang bisa diperoleh pelanggan dari merger Indosat-Tri.
Advertisement
Baca Juga
Pertama, pelanggan dari perusahaan telekomunikasi tersebut akan mudah mendapatkan layanan di suatu daerah.
Menurut Kamilov, ditulis Minggu (10/10/2021), daerah yang dulu tidak terjangkau operator pilihan pelanggan, karena kolaborasi, maka bisa memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh operator hasil kolaborasi.
Selain itu, merger juga bisa membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh pelanggan baru.
Kedua, dari sisi tarif, Kamilov mengatakan pelanggan bisa mendapatkan pilihan tarif yang terbaik dan terjangkau, di mana muncul berbagai varian tarif seperti untuk pebisnis, mahasiswa atau pelajar, atau masyarakat lepas lainnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harus Jaga Kualitas Layanan
Namun, ia menegaskan untuk memberikan pilihan terbaik bagi pelanggan, operator juga tetap harus memperhatikan aspek kualitas layanan.
"Jika layanannya ditingkatkan akan menghasilkan pelanggan yang setia," tegas mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia itu.
Kamilov sendiri bahkan yakin sangat tidak akan terjadi churn atau kehilangan pelanggan, apabila kualitas pelayanan mereka memuaskan.
Pelanggan eksisting atau yang sudah ada juga dirasa tidak perlu panik karena identitasnya nomornya akan berubah. Operator dinilai sudah mengidentifikasi dan menjaga benar soal hal tersebut.
Kamilov mengatakan, biasanya, penggunaan aplikasi yang menggunakan nomor pelanggan tidak akan berubah.
Kamilov setuju bahwa hasil merger Indosat-Tri diharapkan mampu menciptakan industri telekomunikasi digital kelas baru di Indonesia. Menurutnya, bukan tidak mungkin hasil konsolidasi bisa mempercepat transformasi digital yang dibutuhkan masyarakat.
Â
Advertisement
Persaingan yang Semakin Hidup
Selain itu, konsolidasi bisnis yang dilakukan operator seluler juga hendaknya tidak membuat bingung para pelanggan, sebab sejatinya merekalah yang diuntungkan.
Kamilov menyebut, dengan bergabungnya sumber daya dan servis yang dimiliki keduanya, maka kebutuhan pelanggan lebih terakomodir dan cakupan wilayah layanannya pun bisa kian meluas.
"Saya menganggap, justru persaingannya akan semakin hidup, semakin tinggi, kalau orang bilang semakin menguntungkan industri atau mungkin menguntungkan pelanggan," ujarnya.
Kamilov mengatakan bahwa proses merger adalah keniscayaan untuk mewujudkan industri yang sehat.
Ia mencontohkan bagaimana Celcom di Malaysia yang berkolaborasi dengan Digit di pertengahan 2021, lalu Vodafone di India yang mreger dengan Airtel pada 2020.
Menurutnya, konsolidasi dua perusahaan di dua contoh tersebut mengubah peta industri menjadi lebih baik dan pemanfaataan frekuensi yang lebih optimal.
(Dio/Isk)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement