Erick Thohir: Indonesia Bakal Punya Bonus Demografi, Ada Potensi Luar Biasa di Industri Digital

Erick Thohir melihat potensi yang luar biasa di pop culture dan industri digital Indonesia.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Des 2021, 09:38 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 09:09 WIB
Kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir ke Hutan Menyala Taman Hutan Raya
Kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir ke Hutan Menyala Taman Hutan Raya. Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan agar potensi bonus demografi Indonesia, juga disertai dengan peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), serta investasi pada riset dan teknologi

Saat berkunjung ke Hutan Menyala Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung, Jawa Barat, Erick Thohir melihat potensi yang luar biasa di pop culture dan industri digital Indonesia.

"Kita lihat pertumbuhan penduduk Indonesia untuk generasi muda ini, nantinya kita akan bonus demografi yang sangat besar. Kita akan mengalami itu," kata Erick, Sabtu (4/12/2021).

Selain itu, Erick juga mengungkapkan bahwa data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045 bakal terus meningkat.

"Problemnya, kita jangan melakukan kesalahan yang sudah dilakukan benua Amerika Latin," kata Erick.

Menurutnya, Amerika Latin sempat diprediksi akan booming, dan hal itu benar terjadi. Namun, Erick mengungkapkan bahwa terjadi perekonomian yang turun usai masa kejayaan mereka lewat.

"Mereka lupa membangun human capital-nya, mereka lupa berinvestasi di R&D (Research and Development), mereka juga lupa reinvesting di teknologinya. Karena ini berubah," kata Erick.

Pada kesempatan tersebut, Erick juga mengungkapkan bahwa mal pertama di Indonesia Sarinah, nantinya akan mengikuti perkembangan zaman seperti tren belanja yang lebih modern yaitu melalui e-commerce (industri digital).

Erick menyebut, ini sejalan dengan tujuan didirikannya Sarinah dulu, yaitu untuk menjadi pusat perbelanjaan yang modern oleh Presiden pertama RI Soekarno.

"Karena itu kita relaunching Sarinah di bulan Maret tahun depan, itu kita akan fokus ke brand lokal. 100 persen," kata Erick.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gandeng Perusahaan Besar Dunia

Sarinah, menurut Erick, juga akan dijadikan etalase, dengan menggandeng perusahaan besar dunia yaitu Dufry, yang memiliki hampir 2.500 toko Duty Free Shop di seluruh dunia.

Ia mengungkapkan, dengan kemitraan dengan Dufry, maka akan ada ikatan antara keduanya, ketika Duty Free Shop ingin membuka cabangnya di Indonesia, yaitu di Bali.

"Kita juga mengikat mereka, karena mereka ingin membuka Duty Free Shop di Indonesia, di Bali, berpartner dengan Sarinah, mereka wajib menjual 10 produk unggulan UMKM Indonesia di toko-toko mereka di seluruh dunia," ungkapnya.

 

Merah Putih Fund

Di bidang ekonomi digital, Erick mengatakan Presiden Joko Widodo bakal merilis Merah Putih Fund di pertengahan bulan Desember.

"Di Merah Putih Fund ini kita punya keberpihakan, bahwa startup-startup yang kita akan kembangkan di Indonesia itu harus melakukan tiga kategori," kata Erick.

Ketiga kategori itu adalah: harus memiliki founder orang Indonesia, perusahaannya beroperasional di dan punya kantor di Indonesia, serta go public di Indonesia.

"Supaya jangan kita mengeluh nanti kok startup-startup kita jadi punya asing semua," kata Erick.

"Jangan sampai ke depannya nanti booming startup, di mana Indonesia punya potensi yang luar biasa, (malah) kita tertinggal dari negara lain," pungkasnya.

(Dio/Isk)

Infografis Kajian The New Normal ala BUMN

Infografis Kajian The New Normal ala BUMN. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kajian The New Normal ala BUMN. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya