Survei: 30 Persen Orang Anggap Pantau Pasangan Diam-Diam sebagai Hal Wajar

Berdasarkan survei Kaspersky, 30 orang menganggap memantau pasangan secara diam-diam adalah hal wajar. Hal ini bisa jadi jendela untuk mengetahui apakah seseorang tengah jadi korban kekerasan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Des 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 07:00 WIB
kebiasaan stalking
Menghentikan kebiasaan stalking./Copyright pexels.com/@elijahsad

Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky dan Koalisi Melawan Stalkerware melakukan survei terhadap lebih dari 21.000 partisipan di 21 negara tentang sikap pengguna terhadap privasi dan penguntitan digital dalam hubungan pribadi.

Hasilnya, ternyata 30 persen responden beranggapan memantau pasangan diam-diam adalah wajar. Sementara, 70 persen responden menganggap, memantau pasangan tanpa persetujuan adalah hal yang tidak dapat diterima.

Dari mereka yang membenarkan kegiatan stalker karena alasan tertentu, hampir 64 persennya memantau pasangan jika pasangannya tidak setia, 63 persen memantau jika terkait keselamatan mereka, dan 50 persen setuju memantau saat pasangan terlibat dalam kegiatan kriminal.

Mengutip rilis Kaspersky, Selasa (7/12/2021), mereka yang membenarkan pemantauan diam-diam terhadap pasangan secara umum berada di Kawasan Asia Pasifik (24 persen), Eropa (10 persen), dan Amerika (8 persen).

Di samping mereka yang melakukan pemantauan diam-diam terhadap pasangan, laporan Digital Stalking in Relationship Kaspersky mengungkap, 15 persen responden di seluruh dunia diminta pasangannya untuk menginstal aplikasi pemantauan.

Sayangnya, dari angka tersebut 34 persen responden menyebut pernah mengalami pelecehan dari pasangan dekatnya.

Research & Development Manager European Network for the Work with Prepetrators of Domestic Violence Berta Vall Castello mengatakan, tidak ada yang membenarkan segala tindakan melakukan kontrol atas pasangan, meski sehubungan dengan dugaan perselingkuhan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penguntitan Digital Bisa Jadi Indikasi Relasi Kontrol Atas Pasangan

Men-stalking Lewat Media Sosial
Ilustrasi Men-stalking di Media Sosial Credit: pexels.com/Lisa

"Kampanye preventif yang menangani masalah kontol koersif, kecemburuan, dan perselingkuhan akan menjadi alat yang berharga untuk melawan sikap ini," kata Berta.

Ada pun temuan penelitian memperlihatkan, pemantauan online bisa jadi cara untuk melakukan kontrol koersif (berbasis kekerasan) dalam sebuah hubungan.

Apalagi, stalkerware adalah software yang tersedia komersial dan persembunyi di perangkat, menyediakan ke akses data pribadi. Misalnya lokasi perangkat, riwayat browser, pesan teks, atau obrolan media sosial.

Tidak mengherankan jika stalkerware ini malah dipakai sebagai alat kekerasan dalam hubungan.

"Saya mendesak siapa pun yang mengalami penguntitan baik dalam kehidupan nyata atau melalui software pemantauan dan merasa dalam bahaya/ tidak aman segera menghubungi organisasi kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapatkan saran dan dukungan," kata CEO Wesnet, Karen Bentley.

Wesnet adalah organisasi Australia yang memberi layanan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga.

Rekomendasi Kaspersky

Ilustrasi stalking (Sumber Pexels)
Ilustrasi stalking (Sumber Pexels)

Bagi pengguna yang merasa tengah dipantau dengan stalkerware, berikut rekomendasi Kaspersky:

- Jangan buru-buru hapus stalkerware jika ditemukan pada perangkat, karena pelaku mungkin menyadarinya. Penting untuk mempertimbangkan bahwa pelaku mungkin risiko keamanan dan kekerasan di dunia nyata.

- Hubungi otoritas lokal dan organisasi layanan yang mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga untuk meminta bantuan dan perencanaan keselamatan.

- Tonton video mengenai stalkerware dan cara melindungi diri dari software ini.

- Gunakan perlindungan keamanan siber yang telah terbukti, misalnya Kaspersky Internet Security for Android untuk menjalankan pemeriksaan pada perangkat pengguna dan mengetahui apakah stalkerware telah diinstal di perangkat tersebut.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya