Podcast Bisa Jadi Alternatif Hiburan Saat Kelelahan Mata Menyerang

Noice mengatakan, konten dalam format audio memungkinkan pendengar untuk tetap bisa melakukan berbagai aktivitas atau multitasking

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Des 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi podcast
Ilustrasi podcast. (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Platform siniar lokal Noice mengungkapkan, masalah screen fatigue atau kelelahan mata karena membaca atau melihat layar elektronik terlalu lama jadi salah satu faktor yang memicu meningkatnya tren mendengar podcast.

Masalah screen fatigue atau eye strain yang tinggi saat ini, dipicu juga oleh bergesernya gaya hidup seperti bekerja, bersosialisasi, hingga mengonsumsi hiburan secara online dan virtual.

Mengutip siaran pers pada Jumat (24/12/2021), dokter mata asal Amerika Serikat, Dr. Kara Hartl, dalam Harvard Business Review menyebutkan, peningkatan kegiatan online sangat berdampak bagi kesehatan mata.

Mata yang kering, pandangan kabur, sulit berkonsentrasi, dan terkadang sakit kepala ialah beberapa gejala dari screen fatigue atau kelelahan mata tersebut.

Selain mengatur jarak dengan layar komputer, mengatur brightness maupun waktu istirahat, penggunaan format lain seperti audio yang sedang menjadi tren dapat menjadi alternatif.

Noice pun menyebutkan, konten dalam format audio memungkinkan pendengar untuk tetap bisa melakukan berbagai aktivitas atau multitasking.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Memancing Kreativitas Kreator

Ilustrasi Podcast
Ilustrasi Podcast. Kredit: Positive Images via Pixabay

Salah satu konten digital dalam format audio adalah podcast atau siaran audio on-demand yang bisa didengarkan kapan pun dan dimana pun.

CEO Noice, Rado Ardan mengatakan, dalam sebuah podcast, pendengar tidak hanya diajak untuk berimajinasi dalam menikmati konten audio tersebut.

"Hiburan serta konten yang hanya dibawakan dalam format audio ini pada akhirnya memancing kreativitas para konten kreator dalam melakukan storytelling dan memilih topik-topik menarik untuk diangkat," kata Rado.

Meski begitu, Rado menyebut bahwa platform yang menghadirkan konten audio non-musik yang berkualitas di Indonesia saat ini masih sangat terbatas, dibandingkan potensi yang ada.

"Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk hiburan dan kreator akan terus beradaptasi untuk dapat menjangkau masyarakat luas dengan konteks yang lebih relevan," kata Rado. 

Menikmati Momen Screenless

Ilustrasi Podcast
Usir jenuh dengan 6 rekomendasi podcast berikut ini. (Foto: Unsplash)

Rado mengatakan, semakin banyak alternatif, semakin banyak pula pilihan masyarakat untuk mencari hiburan dan mengatasi kejenuhan.

"Noice dapat menjadi destinasi untuk para pendengar di saat mereka sedang melakukan kegiatan yang tidak melihat layar atau menikmati screenless moments, serta mengurangi kejenuhan berkegiatan virtual di rumah."

Dalam catatannya, Noice mengungkapkan bahwa rata-rata pengguna menghbabiskan waktu untuk mendengarkan konten audio di aplikasi mereka hingga lebih dari 60 menit setiap harinya.

Sementara, laporan Digital 2021 dari We Are Social dan Hootsuite menyebut, lebih dari 58 persen pengguna internet Indonesia usia produktif, mendengarkan podcast setiap bulannya.

Noice mengungkapkan, beberapa siniar populer mereka adalah yang bergenre ringan atau komedi seperti Ha Ha Land dan Onad Danang Meet Everybody, serta religi seperti Berbeda Tapi Bersama.

(Dio/Ysl)

Infografis Jurus 20-20-20 Tangkal Computer Vision Syndrome Selama WFH

Infografis Jurus 20-20-20 Tangkal Computer Vision Syndrome Selama WFH
Infografis Jurus 20-20-20 Tangkal Computer Vision Syndrome Selama WFH (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya