Berkat Assassin's Creed Valhalla, Ubisoft Raup Pendapatan hingga Rp 14,3 Triliun

Assassin's Creed Valhalla sukses meraup US$ 1 miliar dengan strategi yang berbeda dari pendahulunya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Feb 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 09:00 WIB
Assassin's Creed Valhalla
Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft)

Liputan6.com, Jakarta - Game besutan Ubisoft, Assassin's Creed Valhalla, dikabarkan sukses meraup pendapatan hingga US$ 1 miliar (sekitar Rp 14,3 triliun).

Pencapaian ini membuat Assassin's Creed Valhalla menjadi gim pertama dari waralaba andalan Ubisoft tersebut yang berhasil meraup pendapatan sebesar itu.

Mengutip Eurogamer, Rabu (23/2/2022), Axios melaporkan bahwa hal itu diungkap oleh bos Ubisoft Yves Guillemot kepada para investor. Dia menyebut, tonggak itu sukses mereka raih pada Desember lalu.

Assassin's Creed Valhalla merupakan gim ke-12 dari seri utama waralaba Assassin's creed yang dirilis pada November 2020. Gim ini berlatar belakang tahun 872 sampai 878 Masehi dalam versi fiksi mengenai ekspansi Viking ke Kepulauan Inggris.

Pemain berperan sebagai Eivor Varinsdottir, seorang perampok Viking yang terlibat dalam konflik berabad-abad antara Assassin Brotherhood dan Templar Order, keduanya tentu tidak asing bagi para pemain Assassin's Creed.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berbeda dengan Pendahulunya

Ilustrasi Assassin’s Creed
Ilustrasi Assassin’s Creed (Gambar oleh Yair Cerón dari Pixabay)

Berbeda dengan judul Assassin's Creed di awal kemunculannya, Valhalla merupakan gim single player yang terus mendapatkan pembaruan secara berkala.

Selain itu, pemain bisa membeli berbagai paket dalam gim seperti kostum, senjata, festival musiman, tantangan gim baru, hingga skin kapal dengan uang sungguhan.

Judul ini juga mendapatkan dua expansion yaitu Wrath of the Druids dan The Siege of Paris di mana pemain bakal menerima alur cerita yang baru serta peta yang lebih luas.

Belum selesai sampai di situ, dikutip dari Push Square, expansion ketiga yang berjudul Dawn of Ragnarok rencananya akan diluncurkan bulan Maret.

Sebelumnya, Ubisoft juga sempat melaporkan bahwa Valhalla menjadi gim paling menguntungkan kedua bagi publisher asal Prancis tersebut berkat strategi DLC dan microtransaction yang mereka hadirkan.

Spesifikasi PC untuk Assassin's Creed Valhalla

Ubisoft
Ubisoft umumkan Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft/ BossLogic)

Assassin's Creed Valhalla tersedia untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X/S, Stadia, dan PC. Dikutip dari Epic Games Store, berikut spesifikasi PC minimal dan direkomendasikan untuk memainkan gim ini.

Minimal

  • DirectX: DirectX 12
  • OS: Windows 10 64 Bit
  • CPU: Ryzen 3 1200 - 3.1 Ghz / i5-4460 - 3.2 Ghz
  • GPU: AMD R9 380 - 4GB / GeForce GTX 960 4GB
  • Memory: 8 GB (Dual-channel mode)
  • Penyimpanan: 50 GB HDD (SSD Recommended)

Direkomendasikan

  • DirectX: DirectX 12
  • OS: Windows 10 64 Bit
  • CPU: Ryzen 5 1600 - 3.2 Ghz / i7-4790 - 3.6 Ghz
  • GPU: AMD RX 570 - 8GB / GeForce GTX 1060 - 6GB
  • Memory: 8 GB (Dual-channel mode)
  • Penyimpanan: 50 GB HDD (SSD Recommended)

(Dio/Isk)

Infografis Bisnis Game di Indonesia

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya