Menkominfo Pastikan Kesiapan Layanan Telekomunikasi Saat Mudik dan Lebaran 2022

Menkominfo Johnny G. Plate baru saja menyatakan kesiapan operator seluler dalam antisipasi perjalanan mudik termasuk Lebaran 2022.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Apr 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2022, 16:40 WIB
Kemacetan Panjang Pemudik di Pintu Tol Cikupa
Ilustrasi mudik. 

Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Johnny G. Plate memastikan kesiapan operator seluler dalam antisipasi perjalanan mudik termasuk Lebaran 2022. Johnny juga mengunjungi pusat sistem pemantauan Telkom yang ada di Cirebon.

"Saya baru saja melakukan monitoring persiapan antisipasi perjalanan mudik 2022, dan dapat saya sampaikan operator seluler sudah menyiapkan persiapan yang baik, berkaitan dengan infrastruktur, personel, maupun surveillance system ," tutur Menkominfo dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (29/4/2022).

Menurut Johnny, persiapan matang ini dibutuhkan karena sudah sekitar dua tahun masyarakat tidak bisa pulang ke kampung halaman karena pandemi Covid-19. Selain itu, masyarakat saat ini telah terbiasa menggunakan gadget dalam aktivitasnya.

Oleh sebab itu, Johnny menuturkan, ketersediaan bandwidth menjadi sangat penting agar layanan telekomunikasi tetap dapat dinikmati dengan baik oleh masyarakat. Terlebih saat ini, menurut Johnny, juga sudah mulai terlihat perubahan traffic data dari kota besar ke kota-kota tujuan mudik.

Selain memastikan kesiapan, Johnny juga menyampaikan pada para operator seluler dalam melakukan pemantauan untuk bisa berkoordinasi dengan surveillance system dari Kemkominfo. Ia menuturkan, ada tiga surveillance system yang telah beroperasi penuh di Kemkominfo saat ini.

"Yang pertama Pusat Monitoring Telekomunikasi Kominfo yang memonitoring bandwidth untuk memantau quality of service, quality of experience telekomunikasi di seluruh Indonesia," tuturnya menjelaskan.

Surveillance system yang kedua dimiliki BLU BAKTI. Sistem ini akan memantau backbone jaringan fiber optik di darat dan laut, monitoring akses internet atau penggunaan satelit, termasuk permasalahannya.

Terakhir untuk mendukung bulan Ramadhan dan Lebaran kali ini, cyber drone dan pengendalian Kemkominfo di ruang digital juga beroperasi penuh untuk bisa memberikan kenyamanan ruang digital bagi masyarakat.

"Dengan melakukan tindakan tegas selama Ramadhan, termasuk melakukan take down atas konten yang tidak seharusnya," tuturnya. Ia juga menutuirkan, pemerintah bekerja sama dengan ekosistem untuk memastikan infrastruktur fisik maupun digital bisa memberikan layanan yang memadai selama perjalanan mudik tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kemkominfo Luncurkan E-Book Mudik Aman dan Sehat untuk Panduan Pemudik

Kemacetan Panjang Pemudik di Pintu Tol Cikupa
Ilustrasi mudik. 

Sebelumnya, Kemkominfo meluncurkan buku elektronik "Mudik Aman & Sehat 2022". Buku ini berisi panduan mudik dan merupakan hasil kolaborasi dengan Kemenhub, Kemenag, Kepolisian RI, Majelis Ulama Indonesia, dan Satgas Covid-19.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Usman Kansong menyebut, peluncuran buku elektronik Mudik Aman & Sehat ditujukan sebagai panduan bagi masyarakat agar mudah mencari informasi dan menerapkan protokol kesehatan selama mudik.

"Buku ini kami luncurkan sebagai panduan bagi masyarakat yang ingin mudik, untuk memudahkan dalam mencari informasi seputar mudik dan protokol kesehatan selama mudik, dalam sebuah buku saku yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja," kata Usman, dikutip dari keterangan Kemkominfo, Selasa (26/4/2022).

Usman mengatakan, e-book panduan mudik tersebut berisi nomor-nomor penting yang mungkin diperlukan saat mudik, syarat dan aturan mudik, program mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan protokol kesehatan.

"Informasi di dalam e-book yang bisa didapatkan masyarakat, termasuk sejarah tradisi mudik dan tips agar tetap bugar saat mudik. Itu penting karena kita masih dalam situasi Covid-19 selama silaturahmi Lebaran 2022," ujar Usman.

Usman menyebut, Kemkominfo telah memastikan kesiapan jaringan elektronik dan telekomunikasi selama mudik dan Lebaran 2022. Menurutnya hal ini penting untuk mendukung kelancaran masyarakan dalam mengakses Buku Panduan Mudik Aman & Sehat sekaligus aktivitas digital lain.

"Dalam buku panduan Mudik Aman & Sehat, disertakan pula informasi bermanfaat untuk kelancaran mudik, mulai dari info lalu lintas, Korlantas, dan NTMC Polri. Ada pula informasi titik vaksinasi di Tol Jagorawi, aplikasi PeduliLindungi, dan peta kuliner mudik di Pulau Jawa," katanya.

Isinya Terus Diperbarui Sesuai Kebijakan

Peningkatan Arus Mudik Lebaran 2022 di Stasiun Pasar Senen
Ilustrasi mudik. 

Dengan demikian, pemudik bisa melakukan perjalanan mudik sembari berwisata kuliner sekaligus ikut memajukan UMKM.

Buku Mudik Aman & Sehat bisa diakses melalui tautan linktr.ee/mudik2022. Usman menyebut buku elektronik tersebut sebagai living document.

"Artinya, informasi yang ada di dalamnya akan selalu diperbarui jika ada kebijakan protokol kesehatan atau informasi terbaru," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menhub Bidang Komunikasi Thonthowi Djauhari memuji kolaborasi sejumlah pihak terkait dalam pembuatan e-book tersebut.

Ia menilai, keberadaan e-book tersebut melengkapi sejumlah persiapan yang dilakukan Kemenhub selaku regulator yang membawahi bidang transportasi.

"Buku panduan mudik e-book 2022 sangat memudahkan pemudik karena bisa dibaca melalui smartphone, banyak informasi di dalamnya, termasuk mengetahui jadwal ganjil genap dan angkutan barang," kata Thonthowi.

Dengan begitu, pemudik bisa memilih kapan sebaiknya mereka melaksanakan mudik.

Berdasarkan survei Litbang Kemenhub, diperkirakan akan ada peningkatan mobilitas signifikan selama mudik Lebaran tahun 2022 dibandingkan Lebaran 2021 dan Nataru 2021/2022. 

Perkiraan Jumlah Pemudik Lebaran Tahun 2022

Data Kemenhub memperkirakan, jumlah pemudik pada Lebaran 2022 ini mencapai 85,5 juta orang.

"Dari total tersebut, 66,9 juta orang diperirakan menggunakan jalur darat, sementara 8,2 juta orang menggunakan kereta api, dan 1,4 juta orang lainnya menggunakan kapal laut," katanya.

Diperkirakan, untuk jalur darat, yakni pengguna kendaraan pribadi baik mobil atau motor mencapai 40,2 juta orang. Sementara masyarakat yang menggunakan angkutan umum mencapai 26,7 juta orang.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, melalui buku tersebut, pemerintah ingin memudahkan masyarakat dalam mencari informasi seputar mudik.

"E-book ini sangat mudah dibaca, dipahami, dan sesuai aturan yang berlaku. Mudah-mudahan e-book ini dibaca oleh masyarakat, kemudian digunakan menjadi panduan dan meminimalisasi risiko penularan Covid-19 selama pelaksanaan mudik 2022," katanya.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya