Liputan6.com, Jakarta - Film KKN di Desa Penari diketahui mendapatkan atensi luar biasa dari para penonton. Hal itu terbukti dari catatan terbaru yang menyebut film ini berhasil menembus 2 juta penonton dalam waktu kurang dari seminggu.
Manoj Punjabi sebagai produser film ini pun optimistis film ini bisa meraih 3 juta penonton, karena animo masyarakat masih sangat tinggi tentang kisah KKN Desa Penari asli yang pernah viral di Twitter.
Baca Juga
Sebagai sedikit pengingat, kisah ini pertama kali ramai dibicarakan pada tahun 2019. Kisah ini diceritakan oleh akun bernama @SimpleM81378523 di Twitter dan viral ketika itu.
Advertisement
Dalam ceritanya, akun @SimpleM81378523 menuliskan nama maupun lokasi dalam kisah KKN di Desa Penari ini disamarkan. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang penasaran dan ingin mengetahui lokasi sebenarnya dari peristiwa tersebut.
Kendati demikian, film KKN di Desa Penari ternyata tidak melakukan pengambilan gambar di lokasi dimana peristiwa itu terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Manoj Punjabi di salah satu video dari kanal YouTube ESGE Entertainment pada 2019.
Menurut Manoj, syuting film ini dilakukan di Yogyakarta. "Kami syutingnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya, Gunung Kidul dan lain-lainnya. Kami syuting di sana di sekeliling kota Yogyakarta yang diambil lokasinya," tuturnya.
Padahal, seperti diketahui dalam cerita, kisah KKN di Desa Penari berlokasi di wilayah Jawa Timur. Meski bukan di lokasi KKN di Desa Penari sebenarnya, Manoj meyakinkan lokasi syuting film ini dibuat semirip mungkin dengan kisah aslinya.
"Kami enggak ke lokasi yang asli memang enggak bisa ke sana, survei ke lokasi asli. Tapi di bukunya kami ambil sedekat mungkin apa persamaannya," tuturnya menjelaskan.
Untuk itu, ia menyatakan, dalam pembuatan film seluruh latar belakangnya dibuat seperti asli dan sedetail mungkin, termasuk gapura dan hal lainnya. Ia menuturkan, hal ini dilakukan agar tidak menipu penonton film KKN di Desa Penari.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
KKN di Desa Penari Trending Lagi, Sineas Awi Suryadi Bahas Peluang Tokoh Mbah Dok Punya Film Sendiri
Kepopuleran film KKN di Desa Penari juga terlihat dari kicauan sejumlah warganet yang mengaku kesulitan mencari tiket.
Dalam sesi wawancara via telepon dengan Showbiz Liputan6.com, Jumat (6/4/2022), Awi Suryadi bukan tak mendengar keluhan masyarakat soal susahnya memburu tiket KKN Di Desa Penari.
Ia juga buka suara soal kemungkinan film yang diangkat dari utas cerita SimpleMan ini menjadi jagat sinema sendiri atau minimal punya sekuel untuk dirilis tahun depan, misalnya. Apa katanya?
“Soal sekuel sejujurnya ada beberapa adegan yang terpaksa dipangkas di meja editing. Ada pula sejumlah adegan yang tidak bisa kita syutingkan saat berada di lokasi,” Awi Suryadi menjelaskan.
“Jadi beberapa adegan tersebut bisa menjadi bahan kalau mau bikin extended version,” katanya. Dalam kesempatan itu, Awi Suryadi mengaku mendengar sejumlah laporan dari warganet.
Advertisement
Senang Campur Kaget
Sejumlah laporan ini menyebut mal-mal jadi ramai lagi gara-gara masyarakat berduyun-duyun mencari tiket KKN Di Desa Penari. Bahkan antrean calon penonton mengular sejak pagi hari.
“Senang campur kaget. Mal dua tahun terakhir biasanya sepi sekarang jadi ramai gara-gara KKN Di Desa Penari. Di bioskop Kota Cinema antrean panjang terjadi dari jam 8 pagi, saya dengar,” imbuhnya.
Awi Suryadi enggan mengonfirmasi benarkah akan ada KKN Di Desa Penari 2. Menurutnya, lebih baik memberi kesempatan dan mengawal filmnya dulu agar tampil maksimal pada libur Lebaran dan pekan-pekan berikutnya.
Namun, ia mengaku saat syuting sempat menimbang Mbah Dok, karakter gaib yang menjadi “penjaga” Nur (Tissa Biani.) Mungkinkah Mbah Dok dibuatkan film sendiri?
“Saat syuting saya dan sejumlah kru membahas Mbah Dok. Sebagai karakter dia kuat dan bisa digali lebih dalam lagi layaknya Valak di jagat The Conjuring. Tapi ini baru sebatas obrolan ringan sih,” tuturnya.
(Dam/Ysl)