Aplikasi Tweetdeck untuk Mac Setop Beroperasi Awal Juli 2022

Twitter mengumumkan aplikasi TweetDeck untuk Mac akan tersedia hingga 1 Juli 2022 saja.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jun 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2022, 07:00 WIB
Twitter
Ilustrasi Twitter. (Pexels.com/Brett Jordan)

Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan akan menutup aplikasi TweetDeck versi Mac. Informasi ini diumumkan langsung melakui akun Twitter TweetDeck.

Mengutip informasi tersebut, Kamis (2/6/2022), apllikasi TweetDeck untuk Mac akan ditutup usai 1 Juli 2022. Sebagai gantinya, pengguna tetap bisa menggunakan TweetDeck versi web.

"Kami mengucapkan selamat tinggal untuk aplikasi Mac agar fokus membuat TweetDeck lebih baik sekaligus menguji coba Preview baru. 1 Juli merupakan hari terakhir layanan itu tersedia," tulis akun @TweetDeck.

Perlu diketahui, TweetDeck merupakan aplikasi client Twitter yang sudah lama beroperasi. Pada 2011, layanan ini telah diakusisi Twitter dengan nilai USD 40 juta.

Sebelum aplikasi versi Mac, TweetDeck versi iOS dan Android telah ditutup pada 2013. Setelahnya pada 2016, giliran aplikasi versi Windows yang dihentikan.

Biasanya, aplikasi ini digunakan oleh admin akun media sosial publisher, markerter, termasuk power user untuk melihat secara utuh percakapan yang ada di Twitter. Sebab, timeline yang ditampilkan di aplikasi ini dalam kolom-kolom, sehingga lebih mudah dilihat.

Di tengah informasi penutupan ini, ada rumor yang menyebut Twitter berencana menjadikan TweeDeck sebagai bagian dari Twitter Blue untuk mendorong lebih banyak orang bergabung.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi, sehingga belum dapat dipastikan. Namun dari informasi yang dimumumkan pada tahun lalu, Twitter memang tengah menguji coba versi TweetDeck yang ditingkatkan.

Berdasarkan tampilan yang diungkap, TweetDeck terbaru ini akan memiliki bahasan desain yang sama dengan Twitter untuk web.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sejumlah Pengguna Sudah Bisa Akses Fitur Twitter Circle

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Di sisi lain, awal bulan Mei ini, Twitter kedapatan sedang melakukan uji coba fitur baru bernama Twitter Circle.

Adapun fitur Twitter Circle ini memberikan kemampuan kepada pengguna untuk membatasi jangkauan cuitannya hanya kepada grup maksimal berisi hingga 150 orang saja.

Setelah melalui tahap uji coba terbatas, Twitter tampaknya sudah mulai menggulirkan fiitur barunya ini ke lebih banyak pengguna.

Bagi kamu yang penasaran seperti apa fitur baru Twitter Circle ini, bisa dibilang fitur ini tidak jauh berbeda dengan Instagram Close Frinds.

Untuk bisa mengakses fitur Twitter Circle ini, pastikan aplikasi Twitter di perangkat Android atau iOS sudah paling terkini.

Atau kamu dapat masuk ke Twitter via browser. Setelah masuk, kamu akan menemukan opsi baru ketika ingin memposting twit.

Mengutip The Verge, Minggu (29/5/2022), kamu akan menemukan pilihan "Twitter Circle" selain opsi untuk membagikan cuitan di tab "Choose audience".

Seperti disebutkan sebelumnya, kamu dapat menambahkan atau mengurangi jumlah pengguna yang bisa melihat postingan yang baru kamu unggah di akun Twitter.

Nantinya, pengguna yang masuk ke dalam Circle kamu akan mendapatkan informasi bertuliskan: "Only people in @[yourusername]'s Twitter Circle can see this tweet."

Tak hanya itu, orang-orang yang di dalam daftar Twitter Circle kamu juga tidak bisa me-retweet apa pun yang kamu post. Tetapi mereka bisa screenshot dan men-download twit tersebut.

"Saat ini kami masih menguji Twitter Circle dengan sekelompok orang di iOS, Android, dan Web secara global," ucap juru bicara Twitter, Joseph Nunez, kepada The Verge.

Dia menambahkan, “Fitur ini belum diluncurkan secara luas ke semua orang karena kami terus mengumpulkan umpan balik.”

Hingga berita ini diterbitkan, tim Tekno Liputan6.com masih belum menemukan fitur Twitter Circle ini di masing-masing akun kami.

Twitter Larang Iklan Penolakan Perubahan Iklim

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Di sisi lain, pada Hari Bumi, yang diperingati belum lama ini, Twitter mengumumkan larangan iklan yang mempromosikan penolakan terhadap perubahan iklim.

 Perusahaan menegaskan, iklan menyesatkan yang bertentangan dengan konsensus ilmiah tentang krisis tidak akan diizinkan di platform berdasarkan kebijakannya tentang konten yang tidak pantas.

“Kami percaya bahwa penolakan perubahan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter, dan bahwa iklan yang keliru tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim,” tulis para pemimpin dari tim keberlanjutan perusahaan dalam sebuah posting blog, dikutip dari Engadget, Minggu (24/4/2022).

"Kami menyadari bahwa informasi yang menyesatkan tentang perubahan iklim dapat merusak upaya untuk melindungi planet ini," sambungnya.

Twitter mengatakan akan menilai apakah iklan perubahan iklim melanggar aturan berdasarkan laporan dari sumber resmi, seperti Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Aplikasi Twitter

Twitter meluncurkan fitur baru yang bertujuan untuk membuat platform media sosial tersebut menjadi lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas.

Dilansir dari Disabilityscoop, adapun pembaruan pada twitter yakni membuat deskripsi gambar lebih jelas untuk foto dan gambar lain yang disertakan dalam tweet.

Deskripsi gambar, juga dikenal sebagai teks alternatif atau alt text, menawarkan deskripsi tertulis kepada pengguna yang mengandalkan teknologi bantu tentang apa yang ditampilkan dalam gambar.

Sebelumnya, deskripsi gambar sebagian besar ada di latar belakang halaman web, tersedia untuk pembaca layar dan perangkat lunak text-to-speech.

Tetapi pembaruan Twitter yang baru, menampilkan lencana "ALT" ke gambar yang memiliki deskripsi. Pengguna juga dapat dengan mudah memilih lencana untuk melihat deskripsi. 

(Dam/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya