Liputan6.com, Jakarta - Square Enix mengumumkan kehadiran Final Fantasy 7 Remake bagian kedua dalam live streaming yang digelar beberapa hari lalu. Seri kedua proyek Final Fantasy 7 Remake ini memiliki judul Final Fantasy 7 Rebirth.
Dikutip dari Polygon, Minggu (19/6/2022), game ini akan rilis di PlayStation 5 pada musim dingin tahun depan. Dengan kata lain, game ini kemungkinan akan diluncurkan pada akhir 2023 atau paling lambat awal 2024.
Baca Juga
Menurut Square Enix, Final Fantasy 7 Rebirth merupakan bagian kedua dari trilogi yang sedang direncanakan. Namun, judul untuk bagian ketiga dari remake Final Fantasy 7 ini belum diungkap.
Advertisement
"Final Fantasy VII Rebirth dirancang agar orang-orang dapat menikmati game ini, terlepas dari apakah mereka mengetahui game aslinya atau tidak," ujar creative director Tetsuya Nomura saat pengumuman game ini.
Bahkan, menurut Tetsuya, pemain baru bisa menikmati perjalanan mereka dengan kehadiran game ini. Terlebih, Cloud dan teman-temannya memulai perjalanan baru dalam game ini dan kisah setelah meninggalkan Midgar memberi pengalaman baru yang segar bagi para pemain.
Lebih lanjut Tetsuya juga menuturkan, pengembangan game Final Fantasy 7 Rebirth juga berjalan dengan pesat. Game Director Naoki Hamaguchi juga menyebut pengembangan game ini telah memasuki tahap produksi penuh.
Bersama dengan pengumuman ini, Square Enix juga merilis trailer pertama dari Final Fantasy 7 Rebirth. Sebagai informasi, Final Fantasy 7 Remake sendiri rilis pada April 2022, sekitar lima tahun setelah pertama kali diumumkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Final Fantasy VII Remake Cetak Rekor Penjualan Gim di PS4, Lampaui Spider-Man
Perlu diketahui, Square Enix telah merilis laporan tentang penjualan salah satu gim paling ditunggu tahun ini, yakni Final Fantasy VII Remake.
Sempat mengalami kendala beberapa kali mengalami kendala, gim Final Fantasy VII Remake resmi dirilis pada 10 April.
Sisi baiknya, gim remake dari seri original yang dirilis pada 1997 itupun langsung ludes di pasaran hanya dalam beberapa hari pertama peluncurannya.
Dikutip dari laporan Square Enix via Gamerant, Kamis (23/4/2020), gim fisik dan digital Final Fantasy VII Remake berhasil terjual lebih dari 3,5 juta kopi hanya dalam tiga hari pertama.
Tampil sebagai gim eksklusif di PlayStation 4 (PS4), angka penjualan Final Fantasy 7 Remake melampaui judul gim PS4 eksklusif sebelumnya, Spider-Man PS4.
Dalam rentang waktu yang sama, Spider-Man di PS4 hanya menjual 3,3 juta kopi secara global.
Advertisement
Ditunggu Gamer Setia FF7 Remake
Angka penjualan untuk penjualan gim di PS4 sepanjang masa ini sebenarnya cukup wajar, mengingat seri Final Fantasy VII Remake ini sudah laman dinanti gamer di berbagai dunia.
Selain ditunggu oleh gamer lawas untuk bernostalgia, pemain baru pun menaruh minat ke dalam gim ini karena hype dan tampilan grafis yang indah.
Berhubung Square Enix akan merilis gim Final Fantasy VII Remake meluncur eksklusif di PS4 selama setahun, tak menutup kemungkinan gim ini akan meraup angka yang lebih tinggi lagi.
Final Fantasy 7 Remake saat ini sudah tersedia di PlayStation 4.
Pada Maret 2021, Sony juga membagikan satu judul gim paling populer tahun lalu buatan Square Enix, yaitu Final Fantasy VII Remake.
Belum satu tahun sejak dirilis pada 10 April 2020, Final Fantasy VII Remake akan menjadi satu judul gim wajib diklaim bagi kamu yang sudah berlangganan PS Plus.
Sayangnya, bagian pertama dari trilogi seri Final Fantasy VII Remake ini tidak dapat di upgrade ke versi PS5 dan memainkan DLC pertama gim yang berjudul FF7 Remake Intergrade.
Square Enix Jual Studio Game Tomb Raider dkk Senilai Rp 4,3 Triliun
Sebelumnya, sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia game, dimana Square Enix memutuskan untuk menjual studio dan IP (Intellectual property) game mereka ke Embracer Group.
Adapun studio yang dijual Square Enix, termasuk Eidos, Crystal Dynamics, dan Square Enix Montreal
Mengutip Polygon, Rabu (4/5/2022), Square Enix menjual studio game barat mereka seharga USD 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun ke Embracer Group.
Dengan penjualan ini, Embracer Group akan menjadi pemilih resmi lebih dari 50 judul game dari pustaka Square Enix, termasuk IP terkenal seperti Tomb Raider, Thief, dan Deus EX.
Diketahui, Embracer Group adalah perusahaan berbasis di Swedia dan sudah memiliki studio dan pengembang game besar di bawahnya, seperti THQ Nordic, Saber Interactive, Koch Media, Deep Silver, dan Coffee Stain Studio.
Selain perusahaan game, Embracer Group juga melebarkan sayap mereka dengan mengakuisisi penerbit buku komik Dark Horse, dan pembuat game tabletop, yaitu Asmodee.
Dalam keterangan resminya, Embracer mengatakan, "Sangat terkesan oleh portofolio IP game buatan studio yang baru dibeli, seperti Tomb Raider dan Deus EX."
"Kami melihat peluang menarik untuk menumbuhkan studio secara organik, untuk memaksimalkan peluang komersial mereka," kata juru bicara Embracer.
Perusahaan juga mengatakan, "Ada potensi untuk berinvestasi dalam sejumlah IP terkenal saat ini, serta game lawas seperti Legecy of Kain dan Thief."
Setelah menjual studio dan IP game mereka, apa yang akan Square Enix lakukan? Disebutkan, perusahaan akan mengalokasi sumber daya lebih efisien dari uang penjualan tersebut.
Square Enix juga berencana untuk meluncurkan binis baru dan investasi di beberapa bidang, termasuk blockchain, AI, dan cloud.
(Dam/Isk)
Advertisement