Liputan6.com, Jakarta - Festival kripto bertaraf internasional yang diklaim pertama dan terbesar di Asia, Coinfest Asia, akan digelar di Bali, Indonesia.
Acara ini tepatnya akan berlangsung di Cafe del Mar Bali pada 25-26 Agustus 2022. Coinfest Asia adalah acara industri yang diadakan oleh Coinvestasi dengan fokus pada masa depan cryptocurrency dan web3 di Asia.
Baca Juga
Diadakan dalam bentuk festival, acara ini bertujuan untuk menjadi platform bagi para penggemar aset kripto, pemimpin industri, serta eksekutif untuk berkumpul dan berdiskusi guna membangun masa depan aset kripto dan teknologi blockchain di Asia.
Advertisement
Coinfest Asia didukung oleh Coindesk, Fireblocks, Enjinstarter, KunciCoin, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Blockchain Alliance, dan Blockchain Association Singapore (BAS).
“Kami berharap Coinfest Asia bisa menyediakan ruang untuk para regulator, pembuat proyek, developer, dan komunitas agar saling terkoneksi untuk membuka peluang dan menciptakan inovasi demi perkembangan industri kripto yang lebih baik," kata koordinator acara Coinfest Asia, Dhila Rizqia.
Dengan begitu, ia melanjutkan, penduduk Asia terutama Asia Tenggara bisa mendapatkan lebih banyak manfaat dari dunia digital.
Menurut siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (14/7/2022), acara yang berlangsung selama dua hari ini akan menghadirkan lebih dari 10 pembicara terkemuka di industri ekonomi dan kripto, dalam dan luar negeri, seperti Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Oscar Darmawan CEO Indodax, Jeth Soetoyo CEO PINTU, dan project crypto Indonesia KunciCoin.
Kemudian ada Gwendolyn Regina dari BNB Chain, Karl Mohan dari Crypto.com, serta beberapa ventures dan bank seperti BRI Ventures, True Global Ventures, Standard Chartered, dan lain sebagainya.
Mereka akan menyampaikan berbagai topik menarik seputar regulasi, industri kripto, DeFi, GameFi, NFT, dan metaverse.
Penyelenggara Coinfest Asia yang pertama ini memilih Indonesia sebagai tuan rumah karena sebagai negara dengan penduduk terbanyak nomor empat di dunia. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat adopsi kripto yang pesat.
Menurut data dari Asosiasi Blockchain Indonesia per Februari 2022, tercatat pemilik crypto di Indonesia berjumlah 12,4 juta orang. Selain itu, sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia bisa menjadi pusat transformasi ekonomi digital di Asia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Hari Ini Kamis 14 Juli 2022: Bitcoin Melesat, Ethereum Pimpin Penguatan
Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Kamis pagi (14/7/2022). Mayoritas harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya menguat.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis, 14 Juli 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) menguat 4,08 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga bitcoin turun 1,81 persen. Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 20.175,35 atau sekitar Rp 302,92 juta (asumsi kurs Rp 15.014 per dolar AS).
Demikian juga ethereum bergerak di zona hijau. Harga ethereum (ETH) melonjak 6,28 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, selama sepekan, harga ethereum merosot 6,61 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.109,83 atau sekitar Rp 16,65 juta.
Kemudian, Binance Coin (BNB) juga menguat dalam 24 jam terakhir. Harga BNB naik 3,79 persen. Namun, selama sepekan, harga BNB melemah 3,58 persen. Saat ini, harga BNB di posisi USD 230,27.
Selanjutnya harga Cardano (ADA) juga ikut berada di zona hijau. Harga ADA menanjak 2,45 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan, harga ADA anjlok 6,34 persen. Kini, harga ADA ditransaksikan di posisi USD 0,433.
Solana (SOL) berada di zona hijau. Harga solana melonjak 5,94 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga solana susut 5,86 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 34,92.
Harga XRP naik 4,05 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan selama sepekan, harga XRP melemah 2,29 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3244.
Sementara itu, harga dogecoin (DOGE) menguat 1,99 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga dogecoin anjlok 10,48 persen. Kini, harga dogecoin di posisi USD 0,06167.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) juga kompak menghijau. Harga USDT naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDT menguat terbatas 0,02 persen. Kini harga USDT berada di posisi USD 0,9994.
Selain itu, harga USDC menanjak 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC naik 0,02 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.
Harga Binance USD (BUSD) melemah tipis 0,16 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga Binance USD naik 0,20 persen. Kini harga BUSD di posisi USD 1,00.
Advertisement
Analis Prediksi Bitcoin Menguat pada Semester II 2022
Sebelumnya, analis komoditas senior di Bloomberg, Mike McGlone prediksi harga Bitcoin akan kembali naik pada semester dua 2022. Ini menunjukkan harga BTC mungkin bersiap untuk kembali positif tahun ini.
Dibandingkan dengan jenis aset yang lebih terkenal, harga bitcoin secara signifikan lebih sulit untuk diperkirakan dan lebih sensitif terhadap kekuatan pasar karena ketidakpastian dan penurunan harga baru-baru ini.
McGlone membagikan pendapatnya di Twitter pada 6 Juli, menunjukkan tren yang menggembirakan dalam data Bloomberg's Galaxy Crypto Index (BGCI).
“Dengan Indeks Crypto Galaxy Bloomberg mendekati penarikan yang sama dengan bagian bawah 2018 dan diskon Bitcoin untuk rata-rata pergerakan 50 dan 100 minggu yang serupa dengan fondasi sebelumnya, risiko vs imbalan miring ke arah investor yang responsif di 2H,” jelas McGlone dikutip dari News BTC, Rabu (13/7/2022).
BGCI adalah tolak ukur, melacak cryptocurrency signifikan yang diperdagangkan dalam dolar. Menurut pendapat McGlone, bagian bawah pasar bearish pada 2018 diikuti oleh pemulihan yang signifikan di semester pertama 2019, mungkin sejajar dengan indikasi saat ini.
Sebelumnya pada 4 Juli, dalam tweet prediksi Bitcoin-nya, McGlone menyatakan peningkatan 75 bps Juni bisa menjadi yang terakhir jika ekuitas terus menurun pada tingkat yang sama seperti yang terjadi pada paruh pertama tahun ini.
Kemudian dalam tweet 6 Juli, dia menegaskan mengingat harga rendah saat ini dimulai pada paruh kedua tahun ini, Bitcoin mungkin mengalami salah satu pasar bull terbesarnya.
Prediksi Analis Lain pada Bitcoin
Beberapa kritikus kripto mengantisipasi Bitcoin akan jatuh di bawah USD 10.000 atau sekitar Rp 149,8 juta pada 2022.
Namun, posisi yang lebih cocok adalah percaya cryptocurrency masih dapat naik menjadi USD 100.000, seperti yang diprediksi oleh banyak ahli pada akhir tahun lalu.
Misalnya, profesor keuangan, Carol Alexander dari Sussex University memperkirakan BTC akan jatuh ke level terendah USD 10.000 pada 2022, menghapus sebagian besar keuntungannya selama 15 bulan sebelumnya.
Sampai saat ini tidak ada konsensus yang jelas dalam hal prediksi kripto. Beberapa analis pasar percaya BTC akan mencapai harga USD 100.000 pada akhir 2023, sementara yang lain mengatakan itu hanya akan memakan waktu hingga kuartal pertama tahun 2022.
Namun, prediktor lain mengatakan paling banyak pada 2022, BTC tidak akan naik lebih tinggi dari USD 70.000.
Advertisement