Telkomsel Dukung BKKBN untuk Atasi Stunting dengan Teknologi Digital

Kolaborasi Telkomsel dan BKKBN bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung berbagai program pencegahan stunting

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Jul 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2022, 12:30 WIB
Telkomsel bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kolaborasi strategis dalam mendukung program pencegahan stunting di Indonesia (Dok. Telkomsel)
Telkomsel bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kolaborasi strategis dalam mendukung program pencegahan stunting di Indonesia (Dok. Telkomsel)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi Telkomsel menjalin kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk mendukung pencegahan stunting di Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung berbagai program pencegahan stunting.

Kerja sama ini ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman, serta dengan digelarnya webinar terkait digitalisasi penanganan program percepatanpenurunan stunting di Indonesia pada Rabu pekan ini.

Lewat kolaborasi ini, Telkomsel menyatakan akan mengoptimalkan seluruh kapabilitas teknologi dan ekosistem digital yang mereka miliki, untuk mendukung BKKBN dalam menjalankan berbagai program dari Strategi Percepatan Penurunan Stunting.

Direktur Sales Telkomsel, Adiwinahyu Basuki Sigit, melalui keterangan persnya, ditulis Sabtu (23/7/2022) mengatakan, mereka sudah memiliki bekal pengalaman membantu pencegahan stunting di Pemerintahan Kabupaten Sumedang.

"Telkomsel optimistis dapat mendukung digitalisasi layanan institusi pemerintahan untuk menekan angka stunting setiap tahunnya sehingga dapat mencapai target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen melalui pemanfaatan solusi teknologi digital terdepan dari Telkomsel," ujarnya.

Sementara, Sukaryo Teguh Santoso, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN mengatakan, BKKBN sudah menjalankan berbagai strategi untuk dapat mempercepat prevalensi stunting.

"Salah satunya dengan membentuk 200.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang salah satu tugasnya mendampingi calon pengantin (3 bulan sebelum menikah) melalui pendekatan digital, dengan menggunakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL)," kata Sukaryo.

BKKBN mengungkapkan, terdapat berbagi kendala yang dialami di lapangan, termasuk permasalahan sinyal, server, dan teknis lainnya yang seiring dengan luasnya kondisi geografis Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Paket Data Khusus Bagi BKKBN

Telkomsel bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kolaborasi strategis dalam mendukung program pencegahan stunting di Indonesia (Dok. Telkomsel)
Telkomsel bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kolaborasi strategis dalam mendukung program pencegahan stunting di Indonesia (Dok. Telkomsel)

Maka dari itu, menurut Sukaryo, BKKBN menyambut baik kolaborasi bersama Telkomsel dalam upaya percepatan prevalensi stunting, dengan harapan dukungan jaringan internet, serta layanan telekomunikasi demi mengatasi berbagai tantangan tersebut.

Melalui inisiatif ini, Telkomsel akan mengoptimalkan ekosistem Telkomsel Enterprise, untuk menghadirkan solusi digital yang dapat mendukung Program Pencegahan Stunting oleh BKKBN.

Salah satunya melalui Telkomsel CloudX contact center, yang dapat membantu mengintegrasikan sistem layanan BKKBN untuk masyarakat.

Telkomsel juga menghadirkan paket data khusus, di mana BKKBN dapat membeli data secara bulk, untuk bisa dibagikan sesuai kebutuhan demi mendukung operasional Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BKKBN dan tim Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian, Telkomsel juga mengoptimalkan pemanfaatan Telkomsel Orbit untuk menghadirkan konektivitas broadband andal di seluruh kantor operasional BKKBN.

Sigit menambahkan, dengan adanya inisiatif kolaborasi ini, Telkomsel dapat mengakselerasi transformasi digital di lembaga-lembaga pemerintahan, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada berbagai program yang dijalankan.

"Kami optimis, sejumlah inisiatif strategis yang telah diramu dalam kolaborasi ini akan membuka lebih banyak peluang bangsa untuk mencetak generasi emas di masa depan seiring dengan semakin turunnya angka stunting di Indonesia," kata Sigit.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Telkomsel Matikan 3G di 504 Kota/Kabupaten dalam Empat Tahap

Telkomsel mengumumkan akan memperbarui seluruh layanan 3G ke 4G secara bertahap dan terukur (Dok. Telkomsel)
Telkomsel mengumumkan akan memperbarui seluruh layanan 3G ke 4G secara bertahap dan terukur (Dok. Telkomsel)

Sebelumnya, Telkomsel mengklaim terus melanjutkan proses peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G/LTE di sepanjang tahun 2022.

Langkah mematikan jaringan 3G di 504 kota/kabupaten di Indonesia dilakukan Telkomsel secara bertahap dan terukur yang dibagi menjadi empat tahap.

 Tahap pertama telah selesai dilakukan pada Maret hingga Mei 2022 di 86 kota/kabupaten, tahap kedua selesai dilakukan pada Juni 2022 di 91 kota/kabupaten.

Saat ini Telkomsel telah memasuki tahap ketiga yang akan berlangsung mulai Juli 2022 dengan menargetkan 143 kota/kabupaten secara bertahap dan terukur. Untuk tahap berikutnya akan diinformasikan lebih lanjut, menyesuaikan kesiapan ekosistem 4G secara keseluruhan.

Direktur Network Telkomsel, Nugroho, mengatakan Telkomsel memastikan tetap menjaga kenyamanan seluruh pelanggan dalam mengakses jaringan broadband terdepan dari Telkomsel selama rangkaian proses upgrade jaringan masih berjalan sampai dengan selesai.

 

Membuka Peluang Lebih Luas

Telkomsel lakukan upgrade layanan 3G ke 4G
Telkomsel lakukan upgrade layanan 3G ke 4G di 504 kota/ kabupaten mulai Maret 2022. (Foto: Telkomsel)

"Kami juga terus mendorong peningkatan migrasi pelanggan ke uSIM 4G/LTE dengan menghadirkan kemudahan melalui ragam opsi mekanisme yang luas, baik secara online maupun offline, serta didukung beragam penawaran program menarik," katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (20/7/2022).

Perusahaan berharap proses upgrade jaringan 3G ke 4G/LTE dan percepatan migrasi pelanggan dapat membuka peluang lebih luas bagi masyarakat sampai pelosok negeri dalam mengoptimalkan berbagai potensi diri untuk berkembang dan maju, melalui pemanfaatan teknologi akses broadband berteknologi digital terdepan dari Telkomsel.

“Dengan berbagai plan dan persiapan yang telah dilakukan Telkomsel sejak 2021 lalu, kami optimis dapat menyelesaikan proses upgrade jaringan 3G ke 4G LTE sesuai dengan target, yaitu menuntaskan di 504 kota/kabupaten wilayah Indonesia sepanjang tahun 2022," papar Nugroho.

(Dio/Ysl)

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya