Elon Musk Kembali Pecat Karyawan yang Kritik Dirinya, Kini 20 Orang

Menurut laporan terbaru, sejumlah karyawan Twitter dipecat tidak lama setelah mengunggah kritikan pada Elon Musk.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Nov 2022, 14:07 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 14:06 WIB
Twitter Berhentikan 50 Persen Karyawan
Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dilaporkan kembali memecat karyawan Twitter yang melayangkan kritik pada dirinya. Bahkan, pemecatan kali ini dilakukan pada karyawan yang melakukan kritik secara privat.

Informasi ini diketahui dari unggahan sejumlah akun di Twitter, seperti Gergely Orosz dan penulis Platformer Casey Newton. Seperti dikutip dari The Verge, Rabu (16/11/2022), keduanya mencuitkan ada laporan Twitter kembali melakukan pemecatan pada karyawan.

Menurut laporan tersebut, karyawan yang dipecat merupakan mereka yang mengkritik kicauan Elon Musk beberapa waktu lalu di watercooler channel pada Slack. Awalnya, laporan menyebut ada sekitar 10 karyawan yang dipecat, tapi belakangan disebut jumlah itu mencapai 20 orang.

Dari laporan yang beredar, pemecatan tersebut dilakukan dalam waktu 24 jam setelah mereka diketahui mengunggah kritikan pada Elon Musk. Mereka diketahui hanya mendapatkan informasi pemecatan tersebut melalui email.

Sementara laporan lain pada Bloomberg menyebutkan, setidaknya ada lusinan karyawan yang dipecat usai mengkritik Elon Musk di berbagai platform. Mengingat saat ini Twitter tidak memiliki departemen komunikasi, perusahaan belum memberikan pernyataan apa pun terkait laporan tersebut.

Kendati demikian, Elon Musk sempat menyinggung mengenai laporan ini melalui kicauannya. Ia menuliskan, dirinya meminta maaf karena telah memecat para karyawan Twitter itu dan menyebut talenta mereka akan berguna di tempat lain.

"Saya ingin meminta maaf karena telah memecat para jenius ini. Bakat mereka yang luar biasa tidak diragukan akan sangat berguna di tempat lain," tulis CEO Tesla tersebut.

Elon Musk Pecat Insinyur yang Kritik Lewat Twitter

Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)

Sebelumnya, seorang insinyur Twitter bernama Eric Frohnhoefer diketahui telah dipecat. Ia dipecat setelah sebelumnya sempat mengoreksi kicauan Elon di Twitter.

Dikutip dari The Verge, Selasa (15/11/2022), akhir pekan lalu Elon Musk sempat mencuitkan permintaan maaf pada para pengguna karena aplikasi Twitter menjadi lemot di sejumlah negara. Hal ini terjadi karena sistem Remote Procedure Call yang berjalan buruk.

Cuitan itu lantas disambar oleh Eric yang menyebut pernyataan tersebut tidak benar.

"Saya bekerja selama 6 tahun di Twitter untuk Android dan bisa mengatakan kalau ini (cuitan Elon) salah," tulisnya.

Dari situ, kedua orang tersebut lantas melanjutkan perbincangan dengan berbalas tweet. Bahkan, Eric pun sempat memberikan informasi teknis mengenai sistem yang digunakan Twitter di Android.

Debat Elon Musk dan Eric pun diketahui berlangsung hingga beberapa jam. Mengingat perdebatan itu terjadi di publik, beberapa warganet menyarankan agar keduanya melanjutkan diskusi melalui kanal komunikasi internal.

Namun setelah perdebatan berlangsung, Elon menutupnya dengan mencuitkan bahwa Eric telah dipecat.

"Dia dipecat," tulis Elon melalui akun Twitternya.

Kicauan tersebut ternyata tidak main-main, karena karyawan Twitter itu dilaporkan benar-benar dipecat. Menurut laporan Forbes, Eric menceritakan hanya butuh waktu sekitar lima jam bagi Twitter untuk mencabut akses dirinya dari komputer perusahaan.

Sementara ia mengaku tidak mendapatkan informasi resmi apa pun dari perusahaan terkait pemecatan ini. Terkait adanya laporan ini, Twitter sendiri belum memberikan pernyataan apa pun.

Lagi, Elon Musk Pecat 4.400 Karyawan Twitter

Twitter Berhentikan 50 Persen Karyawan
Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Elon Musk dilaporkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan Twitter. Namun kali ini, PHK dilakukan pada sejumlah karyawan kontrak.

Informasi ini diketahui pertama kali dari laporan Platformer dan Axios. Mengutip Engadget, Senin (14/11/2022), laporan itu memperkirakan ada sekitar 4.400 karyawan kontrak yang terdampak keputusan ini.

Diketahui pula, aksi PHK ini tidak disertai dengan peringatan terlebih dulu, serta diterapkan untuk karyawan yang berada di Amerika Serikat maupun luar negeri. Sejumlah karyawan mengaku mereka tiba-tiba tidak bisa mengakses sistem internal Twitter.

Sementara beberapa di antaranya, ada yang baru mengetahui PHK ini dari laporan di media. Sejumlah karyawan kontrak pun dikabarkan khawatir mereka tidak dibayar untuk durasi kerja mereka selama dua minggu terakhir.

Alasannya, sejak pemutusan kerja pada 4 November 2022, beberapa tim dilaporkan tidak memiliki karyawan tetap, sehingga tidak ada yang menandatangani lembar kerja para pegawai kontrak.

Menurut laporan, beberapa departemen yang terdampak keputusan ini adalah moderasi konten hingga pemasaran. Twitter sendiri belum menanggapi kabar soal laporan ini, tapi menurut laporan, seluruh departemen komunikasi perusahaan dipangkas selama perombakan yang dilakukan.

Perusahaan ini diketahui telah melakukan PHK massal terhadap para karyawannya sekitar dua pekan lalu. Ketika itu, ada sekitar 3.700 hingga 3.800 yang dipangkas atau sekitar setengah dari keseluruhan karyawan Twitter.

Kendati demikian, tidak lama setelahnya, Bloomberg melaporkan, perusahaan ternyata meminta sejumlah karyawan untuk kembali ke Twitter. Keputusan ini diambil karena perusahaan menyadari ada beberapa pemecatan dilakukan secara tidak sengaja. 

Sejumlah Petinggi Twitter Undur Diri dari Perusahaan

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Badai masalah di Twitter usai diambil alih Elon Musk belum usai. Kali ini, perusahaan kembali ditinggal oleh sejumlah petingginya.

Dikabarkan pertama kali mengundurkan diri dari Twitter adalah Lea Kissner, yang sebelumnya menjabat sebagai eksekutif keamanan siber terkemuka mereka.

Yoel Roth, Head of Trust and Safety yang selama ini diketahui kerap membela Musk selama dua pekan kepemimpinannya, mundur dari perusahaan pada hari Kamis pekan ini.

Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (12/11/2022), Robin Wheeler, pimpinan dari tim marketing dan sales, juga dilaporkan cabut dari perusahaan. Namun kemudian, ia mengklarifikasi dirinya masih tetap bertahan di Twitter.

Roth sendiri menjadi corong bagi Twitter sering menegaskan soal usaha moderasi perusahaan. Salah satunya saat dirinya mencuit, belum ada kebijakan baru soal moderasi usai media sosial itu diambil alih Elon Musk.

Selain itu, Twitter juga ditinggal Chief Privacy Officer Damien Kieran dan Chief Compliance Officer Marianne Fogarty.

Adapun, Kieran dan Kissner sudah mengonfirmasi kabar mundurnya mereka dari Twitter, melalui akun media sosialnya.

Mengutip New York Post, Kieran sudah mengganti bio Twitter-nya sebagai "Ex-Chief Privacy Officer." Dia juga mengunggah foto laptop dan tanda pengenal kantor di akun dengan handle @Damokieran tersebut.

Kissner juga mengganti bio-nya jadi "(now former)" Chief Information Security Officer dan menuliskan: "Saya membuat keputusan yang berat meninggalkan Twitter."  

(Dam/Isk)

Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok
Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya