Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berharap agar Timnas Esports Indonesia dapat membawa pulang medali emas dari gelaran olahraga bergengsii SEA Games 2023 di Kamboja yang akan datang.
Hal itu seperti diungkapkan Menpora baru itu ketika bertandang untuk pertama kalinya ke lokasi pelatihan Timnas Esports Indonesia di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Dito juga mengapresiasi Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) dalam mempersiapkan lokasi pelatihan nasional untuk Timnas Esports Indonesia.
Advertisement
"Kalau dari sisi prestasi, sebenarnya sudah tidak perlu dikasih arahan. Karena harusnya sudah suatu kewajiban jadi juara umum," kata Menpora Dito Ariotedjo.
"Kayaknya tidak ada alasan kontingen esports Indonesia ini tidak juara umum," pungkasnya.
Kepada para atlet, official, dan pelatih, Dito pun meminta mereka untuk mempertahankan kemampuannya agar memastikan Timnas Esports Indonesia tetap unggul.
"Jadi yang penting hatinya tenang, jarinya juga tenang. Jadi nanti bermainlah dengan kebanggaan dan juga spirit membawa medali emas untuk Merah Putih di Kamboja," imbuh Dito.
Menpora juga berharap agar Timnas Esports bisa jadi salah satu penyumbang medali emas terbesar dari target 55 medali, bahkan bisa mencapai 60 sampai 65 medali.
Sementara, Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo menyampaikan melalui seluruh rangkaian kegiatan Pelatnas, telah terbentuk tim yang terdiri dari para atlet dan pelatih terbaik di setiap nomor gim yang dipertandingkan dalam cabang olahraga esports SEA Games ke-32 Kamboja.
"Prestasi ini diharapkan dapat menjadi tambahan catatan positif dalam sepak terjang esports Indonesia," kata Bambang dalam kesempatan yang sama
Dia menambahkan, tim nasional esports Indonesia akan berlaga di enam nomor pertandingan yaitu Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) Pria, MLBB Wanita, PUBG Mobile Squad, PUBG Mobile Solo, Crossfire, dan Valorant, dengan target perolehan empat emas, tiga perak, dan satu perunggu.
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ade Lukman menambahkan, geliat esports di Indonesia memang masih terbilang belia, tetapi sudah membuahkan hasil-hasil yang membanggakan di kancah dunia, seperti SEA Games ke-31 Hanoi 2021 dan International Esports Federation (IESF) World Esports Championships 2022.
"KONI juga memberikan dukungan maksimal terhadap peningkatan prestasi esports Indonesia, dan kami yakin bahwa esports merupakan salah satu cabang olahraga kontributor emas terbanyak pada SEA Games ke-32 Kamboja 2023," pungkas Ade.
Onic Esports Raih Gelar Raja Galaxy MPL ID Season 11
Di sisi lain, setelah perjuangan panjang dari reguler season pada 17 Februari 2023 hingga babak playoff 9 April 2023, Onic Esports menjadi juara MPL ID S11 2023.
Dengan ini, CW, Kairi, Sanz, Butsss, dan Kiboy berhak mendapatkan title Raja Galaxy MPL ID S11 dan satu tiket ke ajang MSC 2023 di Kamboja.
Berhadapan dengan Evos Legends, Onic yang hanya kalah satu kali sepanjang Reguler Season dan mencatatkan rekor sama sekali tidak pernah kalah pada babak Playoff MPL ID Season 11.
Sementara itu, Evos Legends dengan anggota Saykots, Hijumee, Branz, Dreams, dan Tazz pun tidak kalah bagus bermainnya daripada para pemain Onic Esports.
Mengusung format best of 7 (Bo7), Onic sama sekali tidak memberikan tim berjuluk macan putih itu satu poin sekalipun.
Seperti apa pertarungan kedua tim tersebut di babak Grand Final MPL ID S11 hari ini? Simak penjelasan singkatnya.
Pada early game, Onic Esports sudah tampil mendominasi permainan melawan Evos Legends ini. Melewati menit ke-5, permainan CW dkk semakin terlihat agresif.
Â
Advertisement
Onic Sulit Ditaklukkan Evos Legends
Kairi dengan hero Fanny sukses memporak-porandakan pertahanan tim Evos, dan menginvasi area jungle mereka untuk mendapatkan moster buff.
Sulit ditangkap dan ditumbangkan, Kairi pun semakin 'menggila' dan gemuk dari segi level dari para pemain Hijumee dkk.
Sama sekali tidak memberikan poin kill kepada Evos, Onic pun unggul dengan skor 1-13. Meski sudah kalah jauh, sang macan putih tetap memberikan perlawanan terbaik mereka saat fight untuk melindungi base.
Walau begitu, Evos harus merelakan base mereka tumbang dan kalah di babak pertama.
Seperti disebutkan, Kiboy dkk sudah mendominasi babak pertama sejak awal dengan lebih unggul dari segi objektif, gold network, hingga item sepanjang babak pertama Grand Final MPL ID S11 ini.
Evos Legends Tidak Mampu Balas Onic
Di babak kedua, Evos Legends sebetulnya sempat memberikan perlawanan sengit terhadap para pemain Onic Esports.
Ada momen dimana Hijumee dkk terlihat lebih unggul dari jumlah gold network, namun hal tersebut ternyata tidak berlangsung lama.
Lewat setup serangan yang rapih dan terkoordinasi dengan sangat baik, Kiboy dkk kembali membalikkan keadaan dan mengambil alih jalannya tempo permainan.
Walau kedua tim tidak terpaut jauh dari segi kill, ternyata gold network Onic Esports lebih tinggi ketimbang dari tim Evos.
Lagi, keunggulan Onic di babak kedua ini mengantarkan tim berjuluk landak kuning ini mengamankan poin kemenangan babak kedua.
Â
Advertisement
Onic Catatkan Rekor Tim Pertama yang Menang 4-0 di Babak Grand Final MPL ID
Secara keseluruhan, pertarungan kedua tim di babak ketiga ini tidak terlalu jauh berbeda dari babak sebelumnya dimana Onic mendominasi di seluruh area map land of dawn.
Pada kali ini, Tazz (hero Martis) dan Hijumee (hero Pharsa) menjadi target operasi para pemain Onic. Dengan fokus pada kedua pemain ini, Butsss dkk dapat menumpulkan serangan dari Evos Legends dan memenangkan babak ketiga.
Onic yang sudah bermain dengan hero nyaman mereka semakin sulit ditahan oleh para pemain Evos Legends, dimana mereka dapat memenangkan babak penentuan ini dalam waktu 15 menit.
Dengan kemenangan 4-0 ini, Onic Esports mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang menang telak pada saat babak Grand Final MPL ID digelar.
(Dio/Ysl)