Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengungkapkan perkembangan dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk Tim Esports Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2023 Kamboja nanti.
"Sejauh ini kita sebenarnya sudah 80 persenlah persiapan kita untuk menuju ke sana," kata kata Wakil Ketua Badan Timnas Esports Indonesia SEA Games 32 Kamboja, Christian Surjadi.
Baca Juga
Dalam temu media di Jakarta, Senin (10/4/2023), Christian juga mengatakan mereka juga telah mempersiapkan simulasi untuk berbagai kondisi yang kemungkinan bakal terjadi selama pertandingan.
Advertisement
"Mereka bermain kita ganggu dengan suara keras, mereka bermain kita tembak-tembakkin lampu. Jadi kita mulai membiasakan apa sih yang mungkin akan terjadi selama pertandingan itu berlangsung," kata Christian.
Persiapan lain misalnya dari sisi kesehatan fisik para atlet, salah satunya soal makanan. Untuk ini, PBESI juga telah mempersiapkan nutritionist hingga tim dokter, serta psikolog.
"Setiap minggu pemain ada sesi psikolognya, di mana kita bekerja sama dengan BIN, jadi psikolognya dari BIN, dokternya juga dari dokter BIN 24 jam, termasuk perawatnya juga. Kita sangat di-support juga dari BIN," imbuhnya.
Dengan upaya ini, diharapkan agar masalah-masalah eksternal bisa diatasi dengan baik oleh para pemain.
Christian juga mengatakan bahwa Timnas Esports Indonesia saat ini memiliki waktu latihan yang lebih panjang ketimbang negara lain, berkat komunikasi soal waktu liga dengan para publisher game.
"Kita 'tek-tokan' secara intens dengan para game publisher, untuk memepetkan waktu liga-liga mereka. Sehingga pemain-pemain profesional yang sudah masuk sebagai atlet timnas itu, konsentrasinya sudah tidak terpecah," ujarnya.
Tantangan di Nomor CrossFire
Lebih lanjut, Christian juga mengatakan sejauh ini tidak ada masalah teknis untuk mobile game, sehingga PBESI berani menargetkan medali emas untuk semua nomor gim di perangkat seluler.
"Kita memang punya atlet dan pelatih-pelatih yang kita bisa bilang kelas dunia, di mana Indonesia sudah menjadi golden standard untuk esports-esports mobile games," kata Christian.
Namun, dia juga mengungkapkan adanya tantangan untuk game di PC seperti Valorant dan CrossFire, di mana judul terakhir sudah tidak tersedia lagi di Tanah Air.
Menurut Christian, untuk CrossFire, kendala yang dihadapi seperti terpaksa harus menggunakan VPN ke Filipina atau Vietnam. Meski secara ping sudah cukup, tetapi dari segi latihan dinilai terasa kurang optimal.
"Oleh karenanya kita tidak usah tanggung-tanggung. Kita training camp untuk CrossFire mulai tanggal 18 April sampai 2 Mei kita terbangkan ke China, pusatnya dari CrossFire," kata Christian.
Advertisement
Tantangan di Nomor Valorant
Sementara untuk Valorant, kendalanya adalah karena adanya liga global Valorant yang diadakan oleh Riot Games di Korea Selatan, di mana waktunya juga bertabrakan dengan SEA Games.
Untuk ini, PBESI pun ikut menerbangkan Timnas Esports Valorant ke Korea Selatan, di mana untuk training camp Valorant sendiri bakal diselenggarakan mulai 14 sampai 29 April 2023.
"OKarena tim profesional dan professional player-nya sedang berkumpul semua di sana, kita berharap pemain kita ini mendapatkan juga lawan yang sepadan," kata Christian.
"Supaya saat balik atau mau bertanding di SEA Games Kamboja, kita merasakan sudah di posisi tier-1 untuk lawannya," pungkasnya.
Timnas Esports Indonesia sendiri akan berlaga di enam nomor pertandingan yaitu Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) Pria, MLBB Wanita, PUBG Mobile Squad, PUBG Mobile Solo, Crossfire, dan Valorant, dengan target empat emas, tiga perak, dan satu perunggu.
Pesan Menpora Buat Timnas Esports Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo pun berharap agar Timnas Esports Indonesia dapat membawa pulang medali emas dari gelaran olahraga bergengsii SEA Games 2023 di Kamboja yang akan datang.
"Kalau dari sisi prestasi, sebenarnya sudah tidak perlu dikasih arahan. Karena harusnya sudah suatu kewajiban jadi juara umum," kata Menpora Dito Ariotedjo.
"Kayaknya tidak ada alasan kontingen esports Indonesia ini tidak juara umum," pungkasnya.
Kepada para atlet, official, dan pelatih, Dito pun meminta mereka untuk mempertahankan kemampuannya agar memastikan Timnas Esports Indonesia tetap unggul.
"Jadi yang penting hatinya tenang, jarinya juga tenang. Jadi nanti bermainlah dengan kebanggaan dan juga spirit membawa medali emas untuk Merah Putih di Kamboja," imbuh Dito.
Advertisement