Liputan6.com, Jakarta - Google merilis Project Gameface, sebuah gaming mouse bebas genggam open-source inovatif yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol kursor komputer dengan menggunakan gerakan kepala dan gestur wajah.
Proyek ini diumumkan pada 10 Mei 2023, oleh Miguel de Andrés-Clavera, Group Product Manager di Google PI, dan Laurence Moroney, AI Advocacy Lead di Google.
Baca Juga
Kisah Lance Carr, seorang video game streamer lumpuh yang hidup dengan distrofi otot, menjadi inspirasi di balik Project Gameface. Terlepas dari keterbatasan fisiknya, Carr menolak untuk membiarkan kecintaannya pada game terhambat.
Advertisement
Dia menggunakan mouse pelacak kepala untuk mengontrol kursornya saat bermain game. Namun, pada tahun 2021, kebakaran terjadi di rumah Carr saat dia sedang bermain game, sebuah insiden yang ditangkap dalam siaran langsung dan dilihat oleh para gamer di seluruh dunia.
Carr kehilangan semua peralatan game online miliknya dalam kebakaran tersebut, termasuk mouse pelacak kepala yang mahal, teknologi utama yang memungkinkannya bermain game.
Setelah mendengar kisah Carr, tim Google merasa terdorong untuk membantu. Bekerja sama dengan Carr, mereka bersama-sama merancang Project Gameface, sebuah gaming mouse bebas genggam yang menggunakan solusi open-source MediaPipe dari Google.
Dengan menggunakan machine learning model, gerakan kepala dan gestur wajah yang ditangkap hanya dari webcam akan dikenali dan diterjemahkan ke dalam gerakan kursor.
Â
Open Source
Fitur inovatif dari Project Gameface adalah penyertaan 'ukuran gerakan,' yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol seberapa menonjol gerakan mereka untuk memicu aksi mouse. Kemampuan penyesuaian ini memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda, meningkatkan aksesibilitas alat ini.
Project Gameface menghadirkan teknologi baru yang menjanjikan dengan potensi untuk merevolusi aksesibilitas dalam bermain game. Kodenya bersifat open source, yang berarti dapat digunakan secara bebas dan dikembangkan oleh pengembang yang berminat.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, alat ini telah menarik perhatian karena potensinya untuk mengubah kehidupan karena harganya yang relatif terjangkau untuk dibuat dan dipelihara. Sifat open-source dari proyek ini tidak hanya mendemokratisasi akses ke teknologi tetapi juga mengundang kolaborasi dan kontribusi dari komunitas teknologi yang lebih luas.
Para pengembang yang tertarik untuk berkontribusi, meningkatkan, atau menggunakan teknologi ini didorong untuk mengunjungi repositori GitHub proyek ini.
Â
Advertisement
Lebih Inklusif
Industri game telah mengeksplorasi berbagai cara untuk membuat game menjadi lebih inklusif dan mudah diakses. Inisiatif seperti Project Gameface bertujuan untuk menghilangkan hambatan dan memberikan pengalaman bermain game yang lebih inklusif bagi semua orang, terlepas dari kemampuan fisiknya.
Dengan memungkinkan pengguna untuk mengontrol input game melalui gestur wajah dan gerakan kepala, alat baru Google ini dapat membuka banyak kemungkinan bagi orang-orang yang sebelumnya merasa game tidak dapat diakses.
Pengembangan alat ini menggambarkan kekuatan teknologi dan inovasi untuk membuat perubahan yang berarti. Dengan menggabungkan AI, machine learning, dan desain yang berpusat pada pengguna, Google telah menciptakan alat yang tidak hanya bermanfaat bagi individu seperti Lance Carr, tapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman bermain game bagi populasi yang lebih luas.
Meskipun dampak penuh dari Project Gameface masih belum terlihat, peluncurannya merupakan langkah maju yang signifikan dalam menciptakan dunia game yang lebih inklusif.
Hal ini mencerminkan pengakuan yang semakin besar dalam industri teknologi tentang perlunya menciptakan produk yang memenuhi beragam kebutuhan, menegaskan kembali keyakinan bahwa teknologi seharusnya untuk semua orang.
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement