IndiHome Umumkan Pemenang Kompetisi untuk Para Kreator Konten Unjuk Kreativitas Manfaatkan Internet

IndiHome menggelar kompetisi Content Creation IndiHome untuk para kreator konten, termasuk jurnalis.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 18 Jun 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 13:00 WIB
Telkom Indihome
Telkom Tegaskan Penertiban Kabel Parasit Tak Pilih Kasih

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran internet harus diakui telah membuka kesempatan berbagai bidang untuk berkembang. Salah satu yang ramai menarik perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir adalah kehadiran konten yang kian beragam.

Oleh sebab itu, istilah kreator konten kini begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia. Melihat hal tersebut, IndiHome sebagai salah satu penyedia layanan internet fiber di Indonesia pun menggelar kompetisi bagi para kreator konten di Tanah Air.

Kompetisi yang bertajuk Content Creation IndiHome ini membuka bagi peserta untuk mengembangkan kreativitasnya melalui konten yang dihadirkan. Terbuka untuk umum, kompetisi yang dibuka mulai 13 April hingga 13 Mei 2023 ini juga terbuka bagi para jurnalis.

Antusiasme jurnalis yang mengikuti kompetisi ini juga tinggi. Ada lebih dari 500 karya jurnalistik yang terdiri dari kategori feature news dan straight news dalam kompetisi dari IndiHome ini.

"Tidak ada tema khusus dalam program yang ditujukan sebagai wadah ekspresi dan kreativitas teman-teman jurnalis di seluruh Indonesia ini. Mereka bebas menceritakan pengalaman seru, temuan menarik di lapangan hingga jalan panjang peran IndiHome di pelosok desa di Indonesia," tutur Head of PR IndiHome Widi Andika H. Nugrahadi dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (18/6/2023).

Dengan kebebasan tersebut, para kontestan pun berhasil mengumpulkan beragam cerita unik dan konten menarik sekaligus tetap menjaga kaidah jurnalistik dengan narasumber yang kredibel di lapangan.

"Saya terkesan dengan para peserta kompetisi lomba menulis ini. Mereka menyajikan tulisan yang dalam dan deskriptif. Saat kami mengurasi, seakan masuk dalam cerita dan laporan yang disuguhkan. Apalagi karya jurnalistik dari teman-teman jurnalis di daerah," tutur Vice Chief Editor IDN Times Umi Kalsum sebagai salah satu dewan juri.

Penjurian untuk karya jurnalis ini dinilai berdasarkan empat aspek, yakni angle berita, kedalaman berita, akurasi, serta narasumber dan penyampaian pesan berita di dalamnya.

Selain Umi Kalsum, dewan juri yang menilai hasil karya para peserta dalam kompetisi ini adalah Chief Editor Katadata Yura Syahrul, Vice Chief Editor Detikcom Ardhi Suryadhi, serta Chief Editor Viva Ismoko Widjaya.

Untuk mengetahui daftar pemenang dari kompetisi ini, berikut adalah daftar pemenang Content Creation Competition untuk Karya Jurnalistik :

Lomba Jurnalistik Feature News

  • Juara I: Rendi Fadillah
  • Juara II: Aristono Edi Kiswantoro
  • Juara III: Chandra Wirawan
  • Juara Harapan I: Sujarwo
  • Juara Harapan II: Susanto
  • Juara Harapan III: Nur Chandra Laksana

Lomba Jurnalistik Straight News

  • Juara I: Setyanavidita L.
  • Juara II: Firmauli Sihaloho
  • Juara III: Euis Rita Hartati
  • Juara Harapan I: Huyogo Gabriel Yohanes
  • Juara Harapan II: Raden Lazuardhi Utama Rifky
  • Juara Harapan III: Iyud Dwi Mursito

Penetrasi Fixed Broadband Masih di Bawah 20 Persen, IndiHome Optimis Raup 10,2 Juta Pelanggan pada 2023

Telkom.
Ilustrasi Telkomsel dengan IndiHome. (Foto: Istimewa)

Di sisi lain, menurut survei dari Speedtest by Ookla, penetrasi fixed broadband dalam lingkup rumah tangga di Indonesia masih di bawah 20 persen. Sementara kajian McKinsey dan AT Kaerney, menyebut pangsa fixed broadband Tanah Air saat ini baru tergarap 15 persen.

Mengutip laman resmi Speedtest by Ookla, Sabtu (13/5/2023), meski jaringan internet seluler masih mendominasi di pasar, tetapi peralihan ke opsi bekerja dan belajar di rumah sebagai akibat dari pandemi Covid-19 telah mendorong lebih banyak rumah tangga untuk berlangganan layanan fixed broadband.

Data tersebut menandakan bahwa pasar fixed broadband di Indonesia masih sangat luas sehingga potensi IndiHome untuk menggaet lebih banyak pelanggan juga besar.

Vice President Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan, mengaku optimistis IndiHome bisa mengantongi 10,2 juta pelanggan sepanjang tahun 2023.

Terlebih, menurutnya sepanjang Desember 2022 hingga Februari 2023 ada tren peningkatan signifikan. Tren positif tersebut terlihat pada peningkatan jumlah pelanggan baru harian IndiHome.

"Jika pada setahun terakhir jumlah penambahan rata-rata pelanggan harian IndiHome berjumlah 3-4 ribu per hari, akhir-akhir ini peningkatan jumlah pelanggan baru IndiHome per hari stabil di angka 4.700. Karena itu kami optimistis bisa mencapai target 10,2 juta pelanggan pada akhir tahun,” kata Kurniawan.

Penetrasi jangkauan IndiHome hingga akhir tahun 2022 diklaim sudah mencapai 97 persen secara nasional, dan akan terus diperluas hingga bisa mencapai 100 persen menyentuh 415 titik kota/kabupaten.

Dari sisi produk juga akan terus diperbanyak sesuai dengan kebutuhan masyarakat ke depannya. Begitu juga kestabilan koneksi yang akan diperkuat dengan teknologi fixed wireless hingga satelit.

Saat ini total pelanggan IndiHome mencapai 9,2 juta, dan perusahaan memprediksi angka ini akan terus meningkat seiring tingginya minat masyarakat pada layanan internet fixed broadband.

 

Strategi IndiHome untuk Dongkrak Jumlah Pelanggan

Dok: IndiHome
Dok: IndiHome

Kurniawan mengatakan segmentasi konsumen menjadi strategi IndiHome untuk memperluas sekaligus menajamkan pasar fixed broadband.

“Masyarakat saat ini tidak hanya membutuhkan internet berkecepatan tinggi, tetapi juga banyak kebutuhan unik lain,” ucapnya.

Kurniawan menambahkan diversifikasi penawaran layanan sesuai kebutuhan masyarakat juga akan terus diperkuat dengan kemudahan kustomisasi yang bisa dilakukan secara on-demand.

“Bagi para streamer misalnya, bisa menggunakan add-on Speed on Demand. Dalam paket add-on ini, pengguna seperti streamer bisa meningkatkan kecepatan internetnya kapan saja sesuai kebutuhan. Kecepatan internet akan kembali turun seperti semula begitu kebutuhan urgent tersebut telah selesai," ia menjelaskan.

Dengan demikian, kata Kurniawan, pengguna tidak perlu langganan kecepatan yang sangat tinggi secara reguler.

"Add-on Speed on Demand juga bisa diatur peruntukan perangkatnya sesuai kebutuhan. Adapun paket speed internet boosting yang ditawarkan mulai dari 20-100 mbps dengan durasi aktivasi 1, 3, hingga 7 hari," Kurniawan memaparkan.

Selain itu, IndiHome juga menawarkan paket gamer yang tak hanya menawarkan kecepatan tinggi, tapi juga menjamin koneksi internet dengan tingkat latensi seminimum mungkin.

Seperti yang diketahui latency adalah momok bagi para gamers yang bisa berakibat fatal ketika bermain game secara online.

“IndiHome bisa berprogres secara positif dengan pertumbuhan revenue stabil di dua digit karena segmentasi konsumen seperti ini. Untuk selanjutnya kebijakan segmented consumer akan terus dipertajam,” Kurniawan memungkaskan. 

Posisi IndiHome Sebagai Pemimpin Pasar Layanan Fixed Broadband

Telkom
Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko (kiri) melakukan peninjauan infrastruktur jaringan akses Telkom dan memberi arahan kepada Teknisi IndiHome demi memastikan kualitas layanan prima kepada pelanggan.

Sekadar informasi, IndiHome adalah pemain fixed broadband internet terbesar di Indonesia yang 100 persen dimiliki oleh Telkom. Pemisahan usaha dan integrasi IndiHome ke Telkomsel yang resmi dilakukan Telkom Group pada April 2023, sejalan dengan inisiatif Fixed Mobile Coverage (FMC).

Pendatanganan perjanjian ini menjadi bagian penting dalam mengimplementasikan strategi TelkomGroup untuk menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia.

Transaksi integrasi Telkomsel dan IndiHome ini mendapatkan dukungan dari Telkom dan Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel.

Integrasi ini juga sejalan dengan strategi Singtel untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat komitmennya di Indonesia.

Sejauh ini, IndiHome memimpin 75,2 persen pangsa pasar di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan penetrasi sekitar 14 persen dibandingkan dengan 40 persen di seluruh Asia Tenggara.

ARPU fixed broadband dikatakan enam kali lebih tinggi dibandingkan ARPU seluler di Indonesia. Dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat, koneksi fixed broadband dipastikan tumbuh signifikan.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya