Satria-1 Berhasil Diluncurkan, BAKTI Siapkan Proyek Satelit Satria-2

BAKTI Kominfo mengungkapkan bahwa mereka tengah mempersiapkan untuk proyek Satria-2, setelah sebelumnya berhasil meluncurkan satelit Satria-1.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Des 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2023, 14:00 WIB
Satelit SATRIA-1
Roket Falcon 9 meluncur ke angkasa membawa satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dari Cape Canaveral Space Launch Complex SLC 40, Florida, AS, Minggu (18/6/2023).(Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa mereka berhasil meluncurkan Satelit Republik Indonesia atau Satria-1. Selanjutnya, BAKTI mulai mempersiapkan proyek Satria-2.

Fadhilah Mathar, Direktur Utama BAKTI Kominfo mengatakan, Satria-2 nantinya bakal mengisi area yang tidak tercakup untuk Satria-1.

"Satria-1 saja tidak mencukupi untuk mengkover seluruh area layanan publik yang tidak terkover teknologi terestrial, sehingga kita masih memerlukan kapasitas lagi," kata wanita yang biasa disapa Indah ini, Jumat (16/12/2023).

"Itu yang akan kita tambahkan melalui Satria-2, tapi bukan di lokasi-lokasi yang sudah dibangun oleh Satria-1, lebih ke lokasi-lokasi baru yang memang tidak terkover oleh teknologi fiber optic atau microwave," ujarnya. 

Ditemui usai konferensi pers di kantor BAKTI Kominfo, Jakarta, Fadhilah juga mengungkapkan bahwa satelit Satria-2 bakal punya kapasitas sebesar 300 Gbps.

Sementara, menurut Sri Sanggrama Aradea, Kepala Divisi Satelit BAKTI Kementerian Kominfo, proyek Satria-2 masih dalam proses diskusi teknis di Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Belum (pengadaan), sekarang prosesnya masih di Bappenas, Kemenkeu, untuk diputuskan masuk ke green book dan kami masih diskusi teknis dengan mereka juga bagaimana pengadaannya, negara mana yang akan mendanai dan lain-lain, masih di ranah itu," kata Aradea.

Aradea memperkirakan proses pembangunan untuk satelit Satria-2 akan dimulai pada 2024, meski ia belum bisa memastikan kapan tepatnya.

"Kembali lagi dari kesiapan kami juga. Kita kan perlu pemetaan lagi nih biar lebih tepat sasaran, itu sih yang paling utama sebenarnya," kata Aradea.

Aradea juga mengungkapkan, investasi untuk proyek Satria-2 yang tercatat di green book diperkirakan mencapai USD 884 juta dolar atau sekitar Rp 13,7 triliun.

Adapun, untuk satelit Satria-2 setidaknya akan memberikan tambahan 45 ribu titik layanan internet di Tanah Air. "Ini tetap kami godok yang pasti, karena kapasitas untuk Satria-1 sendiri pun sebenarnya kurang," pungkas Aradea.

BAKTI dan Kominfo Gelar Uji Coba Satria-1

Kemkominfo melalui Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) telah merampungkan proses instalasi RFGW dan CSM di sebelas stasiun bumi untuk proyek Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1).
Kemkominfo melalui Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) telah merampungkan proses instalasi RFGW dan CSM di sebelas stasiun bumi untuk proyek Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1). (Istimewa)

Sebelumnya, BAKTI dan Kementerian Kominfo menggelar uji coba koneksi Satria-1. Uji coba integrasi dan aktivasi Satelit Satria-1 ini dilakukan di enam lokasi yaitu Kota Manokwari, Kota Jayapura, Kota Ambon, Kota Batam, Kota Kupang, dan Kota Banjarbaru.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga melakukan uji coba langsung panggilan melalui konferensi video pada Kamis (7/12/2023). Dia memastikan akses internet menggunakan jaringan Satria-1 bisa digunakan dengan baik.

Dalam uji coba itu, seperti dikutip dari siaran pers Kominfo, Budi Arie mengatakan satelit ini sudah berhasil terkoneksi dengan jaringan internet, dan bisa digunakan untuk kebutuhan telekomunikasi jarak jauh.

Dalam uji coba, hadir Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Kominfo Fadhilah Mathar dan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso.

Lakukan Zoom dengan Satria-1

BAKTI dan Kementrian Kominfo lakukan uji coba panggilan melalui Zoom dengan Satria-1 (Kementerian Kominfo)
BAKTI dan Kementrian Kominfo lakukan uji coba panggilan melalui Zoom dengan Satria-1 (Kementerian Kominfo)

Dirut PT PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan pelaksanaan tahap uji coba Satria-1 ini merupakan sebagian tes dari uji layak operasi. "Zoom ini menggunakan Satelit Satria-1 dan jaringan Satria-1. Bisa dibuktikan bahwa semuanya sudah mulai jalan," ujarnya.

Dirut PT PSN, Adi Rahman Adiwoso berharap pelaksanaan tahap uji coba integrasi dan aktivasi satelit dapat segera selesai sebelum akhir Desember 2023.

"Kita harapkan ini bisa selesai minggu depan secara teknis, disusul dengan masalah administrasi dan semoga sebelum Natal ada hadiah Natal pak," tuturnya.

Tahapan uji coba integrasi ini dilakukan setelah peluncuran Satria-1 pada Juni 2023 lalu berjalan sukses. Dan pada November 2023, satelit telah menempati orbit 146 Bujur Timur (BT).

Satria-1 Diharapkan Bisa Layani Masyarakat Awal 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Menkominfo Budi Arie Setiadi juga sempat menyatakan harapannya agar Satelit Satria-1, sudah dapat melayani masyarakat awal tahun depan.

"Kita kalau menurut jadwal kan Desember ini sudah di orbit, terus ground segment dikerjakan dan kita berharap awal tahun depan sudah bisa melayani masyarakat," ujar Menkominfo.

Menkominfo mengatakan, kapasitas dari satelit Satria-1 sebesar 150 Gbps, di mana menurutnya, apabila dibagi ke 30 ribu titik, setiap titiknya bisa mendapatkan 55 mbps.

"Yang pasti kita ini kan negara luas, jadi penggunaan teknologi satelit sangat penting bagi kita," kata Budi usai meresmikan ruang media di kantor Kominfo, Jakarta pada Kamis (2/11/2023).

Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya