Boomerang akan Tutup Layanan per 30 September 2024, Apa Alasannya?

Siap-siap, platform Boomerang akan tutup layanan per 30 September 2024. Apa ya kira-kira penyebab layanan itu bisa gulung tikar?

oleh Iskandar diperbarui 05 Agu 2024, 19:01 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 18:58 WIB
Boomerang. Credit: Warner Bros. Discovery
Boomerang. Credit: Warner Bros. Discovery

Liputan6.com, Jakarta - Platform Boomerang akan tutup layanan per 30 September 2024. Perlu dicatat, Boomerang di sini bukanlah aplikasi video pendek besutan Instagram, melainkan layanan streaming kartun klasik milik Warner Bros. Discovery.

Platform yang awalnya diluncurkan sebagai saluran kabel digital pada 2000 ini resmi menutup tirai setelah beroperasi sebagai layanan streaming sejak 2017.

Para penggemar Looney Tunes, Tom and Jerry, serta Scooby-Doo di Amerika Serikat harus bersiap-siap untuk berburu episode favorit sebelum layanan ini benar-benar ditutup.

Namun kabar baiknya, sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (5/8/2024), sebagian konten akan bermigrasi ke platform streaming unggulan Warner Bros, yaitu Max.

Menariknya, pelanggan Boomerang akan mendapatkan bonus berupa upgrade otomatis ke paket bebas iklan Max tanpa kenaikan biaya, setidaknya untuk sementara waktu.

Solusi ini tentu tawaran menarik, mengingat biaya berlangganan Boomerang yang lebih murah dibanding Max.

Meski begitu, Max sendiri sudah memiliki sebagian besar konten Boomerang, termasuk Looney Tunes, Scooby-Doo, Tom and Jerry, dan The Flintstones.

 

Tutup karena Persaingan Ketat?

Looney Tunes
sumber: brightside.me

Platform ini juga menayangkan seluruh katalog kartun Cartoon Network dan sejumlah seri animasi DC seperti Harley Quinn.

Warner Bros. Discovery belum merinci konten mana saja yang akan pindah ke Max. Yang pasti, beberapa tayangan Boomerang dipastikan tidak akan tersedia lagi setelah September. Perusahaan juga tak mengungkap alasan jelas terkait penutupan Boomerang.

Tutupnya Boomerang menambah daftar panjang platform streaming yang gulung tikar. Sebelumnya, layanan anak-anak Noggin juga telah berhenti beroperasi.

Di tengah persaingan ketat, platform seperti Disney+, Netflix, dan Prime Video tampaknya masih menjadi pilihan utama bagi pecinta kartun.

Infografis: Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya