Heboh Koin Jagat Aplikasi Berburu Harta Karun, Dampak Buruknya?

Meski Koin Jagat merupakan platform sosial yang menyenangkan dan menyuguhkan pengalaman interaksi dengan pemain lain di dunia nyata.

oleh IskandarAgustinus Mario DamarYusliansonAgustin Setyo Wardani diperbarui 15 Jan 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 00:00 WIB
Koin Jagat atau Jagat - Find Family & Friends
Koin Jagat atau Jagat - Find Family & Friends. Liputan6.com/Iskandar... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setelah fenomena Pokomen Go sempat menjadi tren baru di kalangan anak-anak hingga dewasa pada 2016 lalu, kini muncul permainan baru yang sama-sama berbasis lokasi bernama 'Jagat - Find Family & Friends'.

Game berburu harta karun yang lebih dikenal dengan nama Koin Jagat tersebut viral di media social, terutama TikTok, beberapa minggu belakangan ini.

Aplikasi Jagat bisa diunduh dan diinstal secara gratis untuk pengguna Android maupun iPhone (iOS). Namun, perlu dicatat bahwa Jagat menawarkan pembelian dalam aplikasi.

Dalam permainan, aplikasi Koin Jagat mengajak pengguna untuk berburu koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Lokasi-lokasi ikonik seperti Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Alun-Alun Surabaya menjadi arena perburuan yang ramai didatangi.

Koin-koin yang berhasil ditemukan dapat ditukarkan dengan uang tunai, yang mana nilainya bervariasi tergantung jenis koinnya.

Pengguna harus mencari koin (berburu harta karun) yang dibagi menjadi tiga jenis yaitu emas, perak, dan perunggu. Koin tersebut bisa ditukar dengan uang tunai mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung pada jenis koin yang ditemukan.

Perak diperkirakan memiliki nilai lebih tinggi meskipun detailnya belum dirilis. Lalu koin Emas disebut paling berharga dengan nilai hadiah tertinggi sampai Rp 100 juta, sehingga paling diincar para pemain dalam berburu koin virtual ini.

Meski Koin Jagat merupakan platform sosial yang menyenangkan dan menyuguhkan pengalaman interaksi dengan pemain lain di dunia nyata, namun permainan ini juga berpotensi menimbulkan dampak buruk, baik dari sisi keamanan data hingga sosial.

Aplikasi Jagat mengharuskan pengguna untuk memberikan deretan izin akses aplikasi agar bisa menikmati fitur-fitur pencarian koin virtual, dari mulai lokasi hingga informasi pribadi.

"Izin akses yang diperlukan mulai dari lokasi yang dibagikan selama 24 jam, foto dan video (akses galeri), device and other ID, health and fitness, serta informasi personal seperti kontak pengguna," kata Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (15/1/2025).

Adapun izin akses lokasi yang diminta oleh aplikasi Jagat adalah lokasi tepat di mana pengguna berada dan terhubung langsung dengan si pengguna.

 

Infografis Heboh Koin Jagat Aplikasi Berburu Harta Karun
Infografis Heboh Koin Jagat Aplikasi Berburu Harta Karun. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Komdigi Diminta Awasi Permainan Koin Jagat Secara Ketat

Karena banyaknya metrik data yang didapatkan dari pengguna, Alfons mengatakan, si pembuat aplikasi yang menyebut diri mereka sebagai Jagat Technology ini harus memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam hal perlindungan data pengguna.

"Karena dengan user based lebih dari lima juta, jika mereka melanggar aturan dan menyalahgunkan data dengan melanggar hukum, mereka bisa ditutup. Jadi, sudah seharusnya si pengembang sangat berhati-hati mengolah data," kata Alfons.

Ia pun menyarankan agar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta instansi terkait untuk mengawasi dengan ketat dan menegakkan aturan berlaku jika ada yang dilanggar.

Terkait hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi) Meutya Hafid bakal ambil tindakan tegas jika aplikasi Jagat terbukti melanggar aturan yang berlaku.

"Kami ambil langkah tegas jika ada pelanggaran terhadap peraturan dan juga perundang-undangan yang berlaku," kata Meutya.

Menurut Meutya Hafid, pihaknya sudah mendapatkan banyak masukan dari masyarakat, termasuk melalui pesan langsung di media sosial mengenai permainan berburu koin via aplikasi Jagat.

Meutya mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Wakil Menkomdigi Angga Raka Prabowo dan mengarahkan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar untuk mempelajari lebih dalam mengenai aplikasi Jagat.

Ia mengatakan, pendalaman terkait aplikasi Jagat nantinya berfokus pada berbagai aspek, mulai dari potensi kerugian, dampak permainan, dan kesesuaian dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

 

Pemburu Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum

Infografis Apa Saja Dampak Buruk Aplikasi Koin Jagat?
Infografis Apa Saja Dampak Buruk Aplikasi Koin Jagat? (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Sayangnya, kegiatan berburu Koin Jagat sampai merusak beberapa fasilitas umum (fasum). Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan taman-taman di daerah Bandung.

Atas aksi yang meresahkan masyarakat ini, polisi menegaskan akan memanggil pihak aplikator. Rencana pemanggilan itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, setelah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya.

"Kami mendapat informasi juga bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, nah ini tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam," ujarnya.

Selain di Bandung, fasum dan fasilitas sosial (fasos) di Jakarta juga rusak akibat ulah para pemain Koin Jagat yang tak bertanggung jawab.

Pj Gubernur Jakarta Teguh Setya mengaku segera berkoordinasi dengan Komdigi untuk mengevaluasi viralnya aplikasi Koin Jagat.

"Kami sudah minta Diskominfotik untuk juga koordinasi dengan Komdigi terkait evaluasi atau kajian terhadap aplikasi Koin Jagat tersebut," kata Teguh di Gedung DPRD Jakarta, belum lama ini.

Ia menuturkan, apabila kerusakan yang ditimbulkan lebih banyak, pihaknya menyarankan aplikasi Koin Jagat dihentikan.

"Pastinya ada beberapa variable, tapi kalau memang lebih banyak dampak negatifnya mudah-mudahan juga bisa di-take down," Teguh memungkaskan.

Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pertamanan serta jajaran Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) telah ditugaskan untuk menjaga fasos dan fasum yang dijadikan area berburu koin Jagat.

Sejumlah lokasi yang dijaga Satpol PP Jakarta antara lain Gelora Bung Karno (GBK) dan Taman Suropati. Pemprov Jakarta juga memasang pengumuman berupa Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur soal ketertiban umum.

 

Pengembang Jagat Ambil Langkah Tegas

Aplikasi Jagat
Aplikasi Jagat, aplikasi yang dipakai pengguna untuk mengumpulkan koin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Menanggapi kejadian ini, Jagat Technology, pengembang aplikasi segera memberikan imbauan kepada pengguna saat berburu koin Jagat agar lebih bertanggung jawab.

Mengutip akun Instagram Jagat, pengembang yang berbasis di Singapura itu menegaskan beberapa aturan penting:

1. Lokasi Aman dan Terbuka

  • Jagat Koin tidak diletakkan di area berbahaya, seperti di dalam air, tempat terlarang, atau properti pribadi.
  • Tidak perlu menggali tanah, membongkar batu bata, atau membuka keramik

2. Tindakan Tegas bagi Pelanggaran

  • Pengguna Jagat dapat melaporkan perilaku merusak dengan memberikan nomor koin dan lokasi kejadian.
  • Koin terkait pelanggaran akan dianggap tidak sah, dan hadian dibatalkan.
  • Pengembang mengimbau pengguna untuk selalu menjaga etika saat berburu koin.

"Cari koin degan sopan, tanpa merusak lingkungan atau mengganggu warga dan penjual di sekitar," tegas Jagat.

Berbekal aturan lebih jelas ini, pengembang berharap insiden perusakan fasilitas publik tidak terulang. Dengan ini, pemain dapat berburu koin Jagat tetap menyenangkan bagi semua pihak.

 

Apa Perbedaan Koin Jagat dengan Pokemon Go?

Aplikasi Jagat
Aplikasi Jagat kini sedang ramai diperbincangkan karena fitur di dalamnya bisa dipakai untuk berburu koin yang nantinya dapat ditukarkan menjadi uang tunai. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Menawarkan konsep permainan berbasis lokasi, ada beberapa gamer yang membandingkan Koin Jagat dengan Pokemon Go. Lantas, apa yang membedakan keduanya?

Dikutip dari Tech Crunch, perbedaan mendasar dari keduanya adalah basis layanan yang ditawarkan. Jagat pada dasarnya adalah aplikasi jejaring sosial, sedangkan Pokemon Go merupakan game AR berbasis lokasi.

Untuk itu, aplikasi Jagat sebenarnya menawarkan sejumlah fitur lain, tidak sekadar game. Beberapa fitur lain yang dihadirkan aplikasi ini adalah berjejaring dengan orang lain berdasarkan lokasi, termasuk berbagi lokasi pengguna.

Hal yang tidak bisa dilakukan oleh Pokemon Go, mengingat aplikasi itu memang game yang tidak disertai dengan fitur jejaring sosial.

Kendati demikian, Pokemon Go sebenarnya tetap memungkinkan pengguna berinteraksi ketika melakukan gym battles dan raids di dunia nyata. Berbeda dari Jagat yang memang memiliki fitur interaksi di dalam aplikasi.

Meski ada perbedaan, konsep berburu harta karun yang ditawarkan Jagat memang sedikit banyak mirip dengan Pokemen Go. Bedanya, Pokemon Go mengajak pemain untuk menangkap Pokemon di berbagai lokasi, sedangkan Jagat menghadirkan Treasure Hunt.

Selain itu, Pokemon yang ditangkap di aplikasi Pokemon Go hanya bisa disimpan secara virtual. Berbeda dari Jagat, sebab koin yang berhasil dikumpulkan diklaim bisa ditukar menjadi uang tunai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya