Microsoft diam-diam ternyata mengembangkan sebuah teknologi terbaru. Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington itu baru saja mengumumkan teknologi inovatif layar sentuh berbasis Kinect.
Dengan teknologi 'ajaib' ini, pengguna dimungkinkan untuk memanfaatkan berbagai jenis permukaan datar menjadi sebuah layar sentuh yang memiliki fungsi layaknya layar smartphone atau laptop hybird. Artinya, pengguna tidak lagi membutuhkan komponen layar dalam mengoperasikan perangkat.
Hal ini akan memperluas penggunaan tampilan interaktif di media-media yang sebelumnya tak terpikirkan sebelumnya, seperti tembok, lantai, meja, dan masih banyak lagi.
Dilasir laman Cnet, Jumat (16/8/2013), teknologi ini sendiri tercipta atas kerjasama antara Microsoft dan Ubi Interactive, sebuah startup yang berbasis di Seattle, Washington.
CEO Ubi Interactive Anup Chathoth menjelaskan, pada proyek kali ini pihaknya memanfaatkan kamera sensor gerakan dari Kinect yang pertama kali diterapkan pada perangkat konsol game Xbox. Dari penerapan teknologi tersebut, pihaknya beserta Microsoft menghasilkan program Kinect Accelerator yang akhirnya diaplikasikan untuk merubah semua jenis permukaan menjadi layar sentuh inovatif.
Microsoft sendiri kabarnya telah mengujicobakan prototipe teknologi ini ke-100 pengguna. Dan saat ini versi software-nya telah tersedia secara terbatas bagi umum dengan banderol harga US$ 149. Sementara itu, versi profesionalnya yang telah dilengkapi sejumlah fitur khusus dihargai US$ 1499.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja teknologi ini, silahkan simak video di tautan berikut ini. (dhi/gal)
Dengan teknologi 'ajaib' ini, pengguna dimungkinkan untuk memanfaatkan berbagai jenis permukaan datar menjadi sebuah layar sentuh yang memiliki fungsi layaknya layar smartphone atau laptop hybird. Artinya, pengguna tidak lagi membutuhkan komponen layar dalam mengoperasikan perangkat.
Hal ini akan memperluas penggunaan tampilan interaktif di media-media yang sebelumnya tak terpikirkan sebelumnya, seperti tembok, lantai, meja, dan masih banyak lagi.
Dilasir laman Cnet, Jumat (16/8/2013), teknologi ini sendiri tercipta atas kerjasama antara Microsoft dan Ubi Interactive, sebuah startup yang berbasis di Seattle, Washington.
CEO Ubi Interactive Anup Chathoth menjelaskan, pada proyek kali ini pihaknya memanfaatkan kamera sensor gerakan dari Kinect yang pertama kali diterapkan pada perangkat konsol game Xbox. Dari penerapan teknologi tersebut, pihaknya beserta Microsoft menghasilkan program Kinect Accelerator yang akhirnya diaplikasikan untuk merubah semua jenis permukaan menjadi layar sentuh inovatif.
Microsoft sendiri kabarnya telah mengujicobakan prototipe teknologi ini ke-100 pengguna. Dan saat ini versi software-nya telah tersedia secara terbatas bagi umum dengan banderol harga US$ 149. Sementara itu, versi profesionalnya yang telah dilengkapi sejumlah fitur khusus dihargai US$ 1499.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja teknologi ini, silahkan simak video di tautan berikut ini. (dhi/gal)