Pengguna Diimbau Segera Migrasi ke Windows 8 & 8.1

Mayoritas pengguna komputer masih merasa nyaman dengan sistem operasi Windows 7, bahkan Windows XP.

oleh Adhi Maulana diperbarui 15 Nov 2013, 08:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2013, 08:45 WIB
win-81-131115a.jpg
Pada pertengahan bulan Oktober 2013 kemarin, Microsoft secara resmi telah merilis update sistem operasi Windows 8.1 secara serentak di 230 negara, termasuk Indonesia. Kehadiran sistem operasi teranyar ini diharapkan mampu mengakomodasi berbagai jenis perangkat yang kini beredar di pasaran, baik PC maupun tablet.

Namun setelah sekitar satu bulan diluncurkan, Microsoft mengakui ada sedikit kesulitan untuk mengajak penggunanya beralih ke Windows 8.1. Mayoritas pengguna masih merasa nyaman dengan sistem operasi Windows 7, bahkan Windows XP.

Meski begitu, Business Group Head Windows Division, Microsoft Indonesia Lucky Gani menyatakan bahwa pihaknya tetap optimis jika pengguna Windows XP dan 7 cepat atau lambat akan segera bermigrasi ke Windows 8 atau 8.1.

"Pengguna Windows cukup luas. Mulai dari kalangan pelajar, konsumen umum, enterprise, hingga pemerintah. Masing-masing segmen pasar tersebut memiliki timeline-nya masing-masing. Konsumen umum dan pelajar mungkin masih memerlukan waktu yang lebih lama, namun segmen enterprise dan pemerintah pastinya sudah memiliki road map yang lebih jelas untuk mulai migrasi," papar Lucky di acara Windows on Location yang berlangsung di Bali.

Sebelumnya pihak Microsoft telah mengumumkan bahwa terhitung per 8 April 2014, mereka akan mengakhiri segala bentuk dukungan terhadap pengguna Windows XP. Ini artinya, pengguna tidak akan mendapatkan dukungan teknis lagi dari Microsoft, baik dari sisi keamanan maupun after sale service untuk PC yang masih menggunakan Windows XP.

Hal ini tentunya akan sangat merugikan pengguna. Terlebih laman Computer World beberapa waktu lalu semapat mengabarkan bahwa sistem operasi lawas Windows XP bakal menjadi sasaran empuk bagi para peretas (hacker) bila dukungannya telah dihentikan oleh Microsoft.

Menurut pantauan pakar keamanan dari SANS Institute, Jason Fossen, para peretas di seluruh dunia saat ini sedang mengumpulkan berbagai informasi terkait celah-celah keamanan di Windows XP untuk segera dimanfaatkan ketika sistem operasi tersebut tidak lagi didukung oleh Microsoft. (dhi/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya