Liputan6.com, Sleman - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya menarik maskot pilkada, menyusul protes sejumlah elemen masyarakat terutama dari kalangan aktivis perempuan. Protes dilakukan karena maskot berupa burung punglor bernama Pakde Slemi atau Sleman memilih ini dianggap bias gender dan tidak netral.
Seperti ditayanghkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (4/8/2105), maskot ini dianggap lebih mewakili kelompok pemilih laki-laki, karena mengenakan identitas kaum lelaki.
Selain itu maskot ini juga disinyalir mengarahkan masyarakat untuk memilih calon bupati berjenis kelamin laki-laki. Padahal pilkada di Sleman diikuti 2 calon bupati yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ribuan maskot yang sudah disebar di berbagai tempat, seperti baliho, spanduk, umbul-umbul dan poster pun akhirnya dihilangkan.
Maskot Pakde Slemi diluncurkan KPU Sleman pada pertengahan Juni lalu di Lapangan Beran.
Burung punglor dipilih sebagai maskot pilkada Sleman, karena merupakan satwa khas wilayah setempat. Belum genap 2 bulan digunakan, maskot itu mengundang protes keras. (Dan/Mut)
Dianggap Tak Netral, Maskot Pilkada Sleman Ditarik KPU
Maskot pilkada bernama Pakde Slemi atau Sleman dianggap mengarahkan masyarakat pada calon bupati tertentu.
Diperbarui 04 Agu 2015, 07:30 WIBDiterbitkan 04 Agu 2015, 07:30 WIB
Maskot pilkada bernama Pakde Slemi atau Sleman dianggap mengarahkan masyarakat pada calon bupati tertentu.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tumbuh 11%, BSI Catat DPK Rp 327,45 Triliun
BTN Salurkan Kredit Rp 357,97 Triliun sepanjang 2024
Chiki Fawzi Luncurkan Koleksi Fesyen yang Desainnya Terinspirasi Kebiasaan Harian Marissa Haque
Banjir Terjang Bandar Lampung, Ribuan Rumah Terendam dan 3 Orang Tewas
Blusukan ke Rumah Warga, Wapres Gibran Tampung Aspirasi Masyarakat Surakarta
Rasulullah SAW Mengungkap 3 Golongan Orang yang Akan Merugi, Siapa Mereka?
Fokus : Tebing 10 Meter di Jalur Perbukitan Lumajang Longsor, Menutup Sebagian Ruas Jalan
Menelisik Pengelolaan Uang Negara dan Pendirian Danantara
Fadli Zon Kunjungi Istana Kadriah Pontianak, Tekankan Pentingnya Pelestarian Budaya Nusantara
Alex Pastoor: Profesor Analisis yang Bidik Tiket Piala Dunia untuk Timnas Indonesia
VIDEO: Hari Kedua, Retret Kepala Daerah Diisi Materi Asta Cita hingga Sistem Pertahanan
Makan Bergizi Gratis hingga 3 Juta Rumah Bisa Jadi Peluang Perbankan?