Diduga Malapraktik, Seorang Bayi Tewas Usai Disuntik Antibiotik

Perjuangan mendapatkan keadilan atas bayi tercintanya yang telah meregang nyawa di tangan tim medis rumah sakit terus dilakukan ayah Fayla.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2015, 19:02 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 19:02 WIB
Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Liputan6.com, Bekasi - Orangtua Fayla Faarani, bayi berusia 14 bulan yang tewas setelah disuntik antibiotik melaporkan dugaan pelanggaran kode etik dokter dan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia. Langkah ini ditempuh lantaran tidak ada iktikad baik dari pihak rumah sakit. 

"Tetap mempertanyakan, kenapa anak saya kenapa anak saya. 3 hari dia di ICU saya tanya, kenapa dok, apa karena antibiotik yang disuntik saat kemarin‎. Itu enggak pernah saya dikasih jawaban sekalipun sampai akhirnya meninggal," kata Ibrahim Blegur ayah Fayla.

Perjuangan untuk mendapatkan keadilan atas bayi tercintanya yang telah meregang nyawa di tangan tim medis rumah sakit terus dilakukan ayah kandung Fayla Faarani. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (11/11/2015), meski harus menumpang kereta dan bajaj dari rumahnya di kawasan Bekasi, Ibrahim yang ditemani sang kakak dan kuasa hukumnya mendatangi Kantor Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Ibrahim sang ayah juga mendesak pihak rumah sakit untuk berani memberikan penjelasan mengenai penyebab pasti tewasnya sang anak tercinta.

Sebelumnya Fayla Faarani Blegur, bayi mungil yang berusia 14 bulan meninggal dunia usai diberi suntikan antibiotik di Rumah Sakit Awal Bros, Bekasi, Jawa Barat pekan lalu.

Fayla diduga terserang alergi antibiotik hingga menyebabkan keluarnya cairan busa pada mulut dan bagian perutnya membesar. Lambannya prosedur penanganan rumah sakit membuat kondisi Fayla semakin memburuk hingga akhirnya tak tertolong. (Mar/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya