Ahok: Lurah Harus Paksa Anak Gizi Buruk Masuk Rumah Sakit

Masih ada warga yang menderita gizi buruk di Kota Metropolitan sekelas Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Nov 2015, 18:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 18:09 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Masih ada warga yang menderita gizi buruk di Kota Metropolitan sekelas Jakarta. Hal ini pun membuat Gubernur DKI Jakarta Ahok geram. Hal ini terkait temuan seorang anak yatim piatu kurang gizi, RGM di Cilincing, Jakarta Utara.

Untuk mengentaskan para penderita gizi buruk, pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu akan mengambil sikap tegas. Anak-anak kurang gizi yang tak dirawat di rumah sakit bakal diambil paksa.  

Dia bahkan mengerahkan para lurah untuk membantu membawa para penderita kurang gizi ke rumah sakit. "Saya suruh lurah kalau ada yang seperti itu paksa masuk rumah sakit," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Hal ini terlontar setelah berkaca pada kasus bocah RGM. Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, keluarga sengaja menarik kembali cucunya dari rumah sakit.

"Saya sudah cek mereka sudah dateng ke puskesmas ke rumah sakit, tapi keluarga yang menarik. Kenapa menarik? Saya sudah ketemu wawancara disinyalir banyak yayasan bisa bantu. Jadi orang Jakarta ini orang baik hati, murah hati ada orang susah dibantu," tutur Ahok.

Modus?

Ahok menuturkan, sang nenek juga setelah ditemui dalam keadaan sehat bugar. Meskipun ada anggota keluarga lain yang tidak dalam keadaan sehat. Seperti kakek RGM yang terkena stroke.

"Jadi saya bilang ke orang Jakarta, kemurahan hati Anda, Anda tahan, lebih baik bantuin urusi sampah, lalu lintas bagus, kalau ketemu orang miskin sakit orang miskin enggak sekolah, enggak usah kamu bantu deh orang Jakarta yang baik hati," ucap dia.

"Bisa enggak nanggung operasi jantung ratusan orang? Enggak bisa kan. Ya sudah beritahu kami saja. Kalau kalian enggak bantu saya yakin mau," imbuh Ahok.

Sang nenek disinyalir sengaja tidak menempatkan keluarga di lokasi yang layak. Sehingga bantuan dari yayasan terus mengalir.

"Saya tanya, dia bilang suaminya stroke enggak ada yang rawat. Saya bilang bawa ke rumah sakit deh enak di rumah sakit daripada kami enggak bisa rawat, ada suster enggak usah bayar, siapin makan, sprei digantiin, dimandiin, kalau enggak bisa urus suami dan cucu siniin aja," tutur dia.

"Mereka enggak mau, kenapa? Hidup di luar kan oleh bantuan. Saya bilang kalian saya taruh di panti, malam gratis. Sekarang masih ada keluhan pantinya jelek, ok tahun depan saya bangun yang villa. Masih lama? Oke cariin kontraktor yang 'Aladdin' satu hari selesai, itu aja," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya