Liputan6.com, Lembang - Dua korban KM Zahro Expres, mertua dan menantu asal Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat dimakamkan dalam satu liang dengan dua korban sebelumnya yang masih satu anggota keluarga. Kini, keluarga masih menunggu seorang korban lagi yang belum teridentifikasi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (5/1/2017), jenazah Eha Julaeha dan menantunya Iwan Kurniawan, dimakamkan di TPU Boscha sekitar 5 kilometer dari rumah duka. Keluarga menuntut tanggung jawab pemilik kapal atas kejadian yang merenggut lima anggota keluarga mereka.
Baca Juga
Dari 13 anggota keluarga, delapan selamat dalam tragedi terbakarnya KM Zahro Expres. Sedangkan dari lima anggota keluarga yang meninggal, tinggal satu yang belum teridentifikasi.
Advertisement
Sementara jenazah George Bernard Christoper, korban terbakarnya KM Zahro Expres yang merupakan karyawan sebuah kelab di Kota Bogor dimakamkan siang ini. Pemakaman diawali dengan prosesi kebaktian sebelum melepas jenazah dari rumah duka di Perumahan Bogor Indah Ciparigi.
Pihak tempat korban bekerja berencana menuntut secara hukum pemilik KM Zahro Expres. Pemilik kapal diminta bertanggung jawab atas kejadian yang merenggut 23 nyawa itu.
Sementara sepanjang pagi hingga siang ini, tak terlihat satupun warga yang datang ke posko korban KM Zahro di RS Polri Kramatjati. Posko Antemortem yang biasanya ramai keluarga korban, untuk menyerahkan dokumen pendukung untuk proses identifikasi masih sepi.
Di posko ini, tim DVI memajang sejumlah foto barang milik korban. Hal ini diharap dapat dapat membantu keluarga untuk mengenali dan mengidentifikasi korban KM Zahro Expres.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.