Liputan6.com, Jakarta - Hari Pers Nasional (HPN) 2017 pada 9 Februari kemarin menjadi momentum melawan berita bohong atau hoax. Fenomena hoax saat ini tak hanya dihadapi Indonesia, namun juga di sejumlah negara.
Seperti ditayangakan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/2/2017), HPN 2017 juga diperingati puluhan wartawan di lampu merah Ramanda, Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Mereka melakukan aksi teatrikal melawan hoax.
Sedangakan di Sukoharjo, Jawa Tengah, para pelajar dan guru SMK Taman Siswa ramai-ramai membakar poster berita hoax.
Advertisement
Berita hoax belakangan merajalela di media sosial. Mantan presiden BJ Habibie kala itu pernah dikabarkan meninggal dunia, padahal ia dalam kondisi sehat.
Akibat banyaknya berita hoax masyarakat pun akhirnya kerap dibuat bingung. Namun, pada Hari Pers Nasional 2017 ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan tugas pers adalah menyampaikan kebenaran.
"Dalam kondisi demikian, seharusnya media arus utama media mainstream mampu meluruskan hal yang bengkok-bengkok, menjernihkan kekeruhan yang terjadi di media sosial," kata Jokowi.
Fenomena hoax saat ini tak hanya dihadapi Indonesia, namun juga di negara-negara Eropa dan Amerika. Untuk mengenali hoax, kroscek berita provokatif dengan sumber yang kredibel seperti media resmi.
Selanjutnya, cek sumber situs jika tercantum. Tak hanya itu, cek pula foto karena hoax kerap kali menyertakan foto hasil editan. Selain itu, mencermati siapa penulisnya juga dapat menunjukkan kredibilitas suatu pesan atau berita.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.