Liputan6.com, Jakarta Gunung Iya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, kini resmi diturunkan statusnya dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada), setelah sebelumnya mengalami gejolak. Penurunan ini berlaku sejak 8 Januari 2025 berdasarkan hasil pemantauan aktivitas vulkanik dan kegempaan selama awal tahun. Meski begitu, ancaman bahaya tetap ada, terutama jika terjadi gempa besar di sekitar wilayah gunung tersebut.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Iya mencakup potensi letusan magmatik yang bisa menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava. Zona lemah di sekeliling kawah juga menambah risiko longsoran besar jika gunung mengalami letusan besar, sehingga kawasan tersebut harus benar-benar steril dari berbagai aktivitas.
Advertisement
Meski begitu, Gunung Iya menjadi salah satu karunia alam yang mempesona di wilayah timur Indonesia. Banyak para pencinta alam yang melakukan pendakian di sana, untuk menikmati keindahannya. Sementara itu, PVMBG terus memantau aktivitas vulkanik dan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area kawah. Pemerintah setempat bekerja sama dengan BPBD untuk memastikan keamanan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Sabtu (11/1).
Advertisement
Penurunan Status Gunung Iya dan Alasan di Baliknya
Penurunan status Gunung Iya dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) dilakukan setelah aktivitas vulkanik menunjukkan penurunan signifikan sejak November 2024. Pengamatan visual selama periode 1-7 Januari 2025 mencatat asap kawah dominan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi, mencapai ketinggian 10-200 meter dari puncak.
Aktivitas kegempaan yang terekam juga menunjukkan tren penurunan, dengan gempa tremor menerus beramplitudo dominan 0,9 mm. Meski demikian, data menunjukkan masih adanya suplai magma yang mengindikasikan potensi aktivitas vulkanik mendatang. PVMBG memutuskan status Level II karena meskipun aktivitas menurun, potensi bahaya seperti longsoran kawah tetap tinggi.
Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan tingkat kewaspadaan masyarakat dengan kondisi terkini gunung. Penurunan status tidak berarti wilayah ini sepenuhnya aman, sehingga imbauan untuk tidak beraktivitas di area dekat kawah tetap diberlakukan.
Advertisement
Aktivitas Vulkanik Terkini Gunung Iya
Aktivitas vulkanik Gunung Iya menunjukkan tren penurunan selama beberapa bulan terakhir, namun masih ada indikasi suplai magma yang berpotensi memicu erupsi mendadak. Pemantauan dari November 2024 hingga Januari 2025 mencatat adanya gempa vulkanik dalam, gempa tektonik lokal, dan gempa tektonik jauh.
Asap kawah yang teramati dominan berwarna putih dengan tekanan lemah, meskipun sesekali muncul warna kelabu yang menunjukkan adanya aktivitas gas vulkanik. Zona lemah di sekitar kawah tetap menjadi perhatian karena potensi longsoran besar yang bisa berdampak pada wilayah sekitar.
Data visual dan instrumental yang dikumpulkan PVMBG juga menunjukkan bahwa rekahan di sekitar kawah aktif masih berkembang, menambah risiko jika terjadi peningkatan aktivitas magmatik. Kondisi ini mengharuskan masyarakat tetap waspada terhadap perubahan aktivitas gunung secara tiba-tiba.
Potensi Bahaya Gunung Iya yang Masih Mengancam
Meskipun statusnya diturunkan, Gunung Iya masih memiliki potensi bahaya yang signifikan. Ancaman utama adalah longsoran besar ke arah laut yang bisa terjadi jika ada letusan besar. Zona lemah di sekeliling kawah merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko ini.
Karakteristik letusan Gunung Iya yang cenderung magmatik juga menambah kekhawatiran, karena dapat menghasilkan lontaran batu pijar, aliran lava, dan abu vulkanik yang membahayakan. Selain itu, suplai magma yang terdeteksi di kedalaman menunjukkan kemungkinan adanya aktivitas baru di masa depan.
Gempa tektonik besar di sekitar wilayah Ende juga bisa memicu aktivitas vulkanik mendadak, yang menjadi ancaman tambahan bagi masyarakat di sekitar Gunung Iya. Oleh karena itu, pemerintah terus memantau kondisi ini dengan cermat untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
“Zona lemah di sekitar kawah berpotensi longsor besar ke arah laut jika terjadi letusan katastropis,” terang Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengutip RRI.
Advertisement
Imbauan untuk Masyarakat dan Langkah Mitigasi
PVMBG dan BPBD setempat mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di area dekat kawah dan zona rawan bencana. Risiko gas beracun dari lubang tembusan gas juga menjadi perhatian utama, sehingga warga diminta untuk tidak bermalam di area sekitar gunung.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan langkah mitigasi berjalan efektif, termasuk penyediaan jalur evakuasi dan edukasi masyarakat tentang potensi bahaya gunung api. Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan dampak jika terjadi aktivitas vulkanik mendadak.
Warga juga diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan menggunakan aplikasi Magma Indonesia untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang aktivitas Gunung Iya. Informasi yang akurat sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
PVMBG menggunakan teknologi canggih untuk memantau aktivitas Gunung Iya secara real-time. Pemantauan ini mencakup pengamatan visual, analisis data kegempaan, dan penggunaan peralatan modern untuk mendeteksi perubahan kondisi vulkanik.
Pesona Gunung Iya: Jadi Primadona Pendakian
Merujuk tripflores.com, Gunung Iya di Kabupaten Ende, NTT ini memang menawarkan panorama yang luar biasa. Di lokasi yang jadi favorit pendakian bagi para pencinta alam ini terdapat suguhan savana luas, Laut Sawu yang biru, dan keindahan Gunung Roja. Dengan ketinggian 637 meter, gunung ini cocok bagi pendaki pemula, saat gunung dalam keadaan tidak aktif.
Keindahan pemandangan dari puncak Gunung Iya memperlihatkan kombinasi memukau dari perbukitan sekitar, air danau, dan lautan luas. Laut Sawu dan lanskap savana yang memikat membuat lokasi ini ideal untuk fotografi, termasuk menggunakan drone.
Jalur pendakian yang menantang di sana juga terdapat tiga rute yang menantang namun cukup aman, yakni via Kampung Rate (3 jam), Pelabuhan Ende (2 jam), dan Kampung Arubara (4 jam). Setiap jalur menawarkan pengalaman berbeda, dengan medan beragam dan keindahan khas masing-masing.
Tips MendakiPersiapkan fisik, air, makanan, dan perlengkapan seperti kamera atau drone. Karena tidak ada pos pendakian, sebaiknya mendaki bersama teman atau pemandu. Gunung Iya menjanjikan pengalaman pendakian singkat yang penuh keindahan.
Advertisement
Pertanyaan yang Sering Diajukan: Apa status terbaru Gunung Iya?
Gunung Iya saat ini berada pada Level II (Waspada) sejak 8 Januari 2025.
Apakah Gunung Iya masih berbahaya meskipun statusnya turun?
Ya, potensi bahaya seperti longsoran kawah dan erupsi mendadak masih ada.
Advertisement
Apa langkah mitigasi untuk masyarakat sekitar Gunung Iya?
Masyarakat diminta menghindari area dekat kawah, mengikuti arahan BPBD, dan memantau informasi dari PVMBG.
Bagaimana cara mendapatkan informasi terkini tentang Gunung Iya?
Informasi terbaru dapat diakses melalui aplikasi Magma Indonesia dan media sosial resmi PVMBG.
Advertisement