Paskhas TNI AU yang Tewas Merupakan Tulang Punggung Keluarga

Keluarga almarhum Praka Yuda Prihartanto berharap kasus tewasnya anggota paskhas TNI AU itu dapat diusut tuntas.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2017, 14:49 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 14:49 WIB
Paskhas TNI AU Praka Yuda Prihartanto
Keluarga almarhum Praka Yuda Prihartanto berharap kasus tewasnya anggota paskhas TNI AU itu dapat diusut tuntas. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Kebumen - Dua karangan bunga duka cita masih berdiri di halaman rumah orangtua prajurit pasukan khas (paskhas) TNI AU, almarhum Praka Yuda Prihartanto, di Desa Pesuruan, Kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah. Sejumlah atribut kebanggaan prajurit TNI juga masih menghiasi sudut-sudut di dalam rumah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (13/5/2017), keluarga korban tak menduga pemuda berusia 29 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga itu meninggalkan mereka. Padahal, anak pertama dari dua bersaudara itu sebentar lagi akan menikah.

Sang bunda mengaku terakhir kali bertemu almarhum Praka Yuda Prihartanto saat anaknya pulang dari Lebanon. Tapi, kabar duka itu datang tiba-tiba dari paman korban.

"Habis pulang dari tugas di Lebanon juga pulang selamat, ternyata di sini meninggal," tutur Triswiyati.

Praka Yuda Prihartanto ditemukan tewas di lingkungan Kompleks Kesatrian Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Kamis 11 Mei 2017. Sempat muncul beragam spekulasi terkait penyebab kematiannya.

Namun, hasil autopsi menandakan korban tewas karena penganiayaan dengan sejumlah bekas luka di tubuhnya.

Sementara itu, pihak Lanud Abdulrachman Saleh telah melakukan pengusutan atas kasus ini. Tiga perwira pertama diamankan, salah satunya berpangkat letda berinisial AM.

Keluarga korban berharap, kasus tewasnya anggota paskhas TNI AU ini dapat diusut tuntas. Mereka juga meminta agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.

Saksikan kasus tewasnya prajurit paskhas TNI AU berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya