Kemenpora: Seluruh Cabor Wajib Usung Target di Asian Games

Cabor harus memiliki target meski terkena pemangkasan anggaran pelatnas.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Jan 2018, 22:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2018, 22:45 WIB
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto (Liputan6.com / Risa Kosasih)
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto. (Liputan6.com/Risa Kosasih)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta semua cabang olahraga mengusung target pada Asian Games 2018. Kemenpora menetapkan hal tersebut meski verifikasi kementerian memangkas anggaran pemusatan latihan nasional (pelatnas).

"Semua cabang olahraga harus memiliki target di Asian Games 2018, meski kita mengetahui verifikasi Kemenpora memutuskan pemangkasan anggaran pelatnas," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/1/2018), dilansir Antara.

Atas keputusan Kemenpora itu, dikabarkan sejumlah pengurus cabang olahraga melayangkan protes.

Gatot mengatakan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.95 tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Atlet, disebutkan anggaran bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau pun di luar itu.

"Anggaran bisa dari sponsor. Jika memang dibutuhkan, kami akan memfasilitasi antara cabor dan sponsor," ujar Gatot.

Diketahui, faktor utama pemotongan tersebut adalah terkait potensi atlet yang tergabung dalam pelatnas suatu cabang olahraga, apakah ia termasuk atlet yang berpeluang besar mendulang emas atau tidak.

Ketua Tim Verifikasi Kemenpora Adhi Purnomo menjelaskan ada beberapa cabang olahraga yang memang tidak cocok dengan pemotongan kuota atlet yang diajukan, salah satunya adalah bridge yang dipotong menjadi 12 atlet dari 32 atlet.

"Bridge mengajukan ingin memberi try out dan training camp untuk atlet non-unggulan. Seharusnya kan yang berpotensi emas saja dan jika nanti non-unggulan juara akan diganti juga," papar Adhi.

Anggaran Terpangaks

Band Gigi menghibur warga pada acara Asian Games Sport Festival di Taman Fatahilah, Jakarta, Sabtu (9/12/2017). Acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan Asian Games 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bridge, kata Adhi, mengancam tidak bermain sesuai target Asian Games. Dia sendiri menegaskan hal ini akan dibahas kembali dengan jajaran Deputi IV Kemenpora.

Adapun alasan Kemenpora tidak bisa memenuhi nominal yang diajukan oleh pengurus cabor, antara lain karena anggaran yang ada hanya sekitar Rp600 miliar.

Sebenarnya, pemerintah memiliki dana kurang lebih Rp735 miliar, tapi sekitar Rp100 miliar dialokasikan untuk Komite Paralimpiade Nasional (NPC) yang harus menyiapkan atlet untuk Asian Para Games 2018.

Dari catatan yang dipegang Gatot, memang rata-rata dari pengajuan 40 pengurus cabang olahraga, pemangkasan anggaran mencapai lebih dari 50 persen. Ada yang lebih dari 50 persen, namun itu pun pengajuannya hanya sekitar Rp3 miliar.

Sementara yang paling tinggi disetujui oleh Kemenpora hanya kurang lebih Rp12 miliar dari pengajuan sekitar Rp30 miliar. Gatot menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa pukul rata dalam memberikan anggaran mengingat tolok ukurnya adalah nomor pertandingan, bukan per cabang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya