Asian Games 2018: Voli Putra Indonesia Akui Keunggulan Korsel

Tim voli putra Indonesia selanjutnya terlibat perebutan posisi lima Asian Games 2018.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 28 Agu 2018, 21:50 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 21:50 WIB
Tim Bola Voli Putra Indonesia Menyerah dari Korea Selatan
Tim bola voli putra Indonesia bertepuk tangan dihadapan penonton usai pertandingan babak perempat final bola voli putra Asian Games 2018, melawan Korea Selatan, di Volley Indoor Jakarta, Selasa (28/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapten tim voli putra Aji Maulana mengakui kekuatan Korea Selatan pada perempat final Asian Games 2018. Indonesia tumbang 0-3 (22-25, 18-25, 18-25) di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Selasa (28/2018).

Dengan hasil ini, Indonesia selanjutnya terlibat perebutan posisi lima Asian Games. "Korea Selatan lebih kuat dari kita. Mungkin kita perlu jam terbang lagi," kata Aji, dikutip Antara.

Menurut Aji, hasil laga itu turut terbantu rapuhnya pertahanan Indonesia dalam menghadapi kombinasi serangan Moon Sungmin dan kawan-kawan.

"Pertahanan kita sangat kurang dan blok-blok kurang rapat. Selain itu, kita tertekan dulu jadi kurang lepas," katanya.

Ia juga menambahkan pertandingan kali ini juga berbeda dengan laga di fase 12 besar. Sebab, Korea Selatan yang sudah berkelas Asia, sedikit di atas Indonesia.

"Sangat beda sekali dengan Thailand, karena Korea salah satu tim terkuat di Asia," kata tosser Palembang Bank Sumsel Babel ini.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Komentar Rivan

Tim Bola Voli Putra Indonesia Menyerah dari Korea Selatan
Pebola voli putra Indonesia Nurcahyadi berusaha melepas smash pada pertandingan babak perempat final bola voli putra Asian Games 2018, melawan Korea Selatan, di Volley Indoor Jakarta, Selasa (28/8). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Spiker Rivan Nurmulki memberikan pandangan serupa. Dia mengakui kuatnya permainan Korea Selatan sangat menyulitkan serangan yang dilakukan para pemain Indonesia.

"Di sana lebih kompak. Mungkin kita kurang latihan, TC kurang lama. Pokoknya tim sana lebih siap," kata bintang Surabaya Bhayangkara Samator ini.

Bintang Kedua Tim

Dalam pertandingan ini, Rivan mencatatkan sembilan spike untuk membantu perolehan angka Indonesia.

Pemain Korea Selatan Moon Sungmin menjadi bintang pertandingan dengan mencatatkan 14 spike, disusul Jeon Kwangin (13) dan Jung Jiseok (12).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya