Raih Emas Asian Games 2018, Jonatan Christie Belum Boleh Pacaran

Jonatan Christie meraih medali emas tunggal putra cabang bulu tangkis nomor perorangan Asian Games 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 28 Agu 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 20:30 WIB
Momen Jonatan Christie Gigit Medali Emas Asian Games
Jonatan Christie menunjukkan medali emas usai upacara penghargaan cabang olahraga badminton Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (28/8). Jonatan menang atas wakil Chinese Taipei, Chou Tienchen. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Satu smes keras Jonatan Christie memastikan medali emas tunggal putra cabang bulu tangkis nomor perorangan Asian Games 2018 jatuh ke tangan Indonesia. Jonatan yang tak diunggulkan mengalahkan Chou Tien Chen dari Taiwan dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15.

Ini merupakan medali emas kedua yang dipersembahkan tim bulu tangkis untuk Indonesia di Asian Games 2018. Sebelumnya, medali emas sudah dipastikan lewat nomor ganda campuran setelah terjadi all Indonesian final.

Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon akhirnya meraih medali emas ganda putra usai mengalahkan Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto di final. Pasangan yang dijuluki Minions itu menang 13-21, 21-18, serta 24-22 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Prestasi yang ditorehkan Jonatan di Asian Games 2018 yang telah menjalani program khusus yang disiapkan PBSI. Semua tim pendukung, mulai dari pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, ahli gizi, psikolog, hingga tim medis, telah mempersiapkan para atlet agar bisa tampil sebaik mungkin.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Pacaran

Jonatan Christie Raih Emas Asian Games
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie merayakan kemenangan atas pemain China Taipei, Chou Tienchen di final bulutangkis perseorangan Asian Games 2018 di Istora GBK, Jakarta, Selasa (28/8). Jonatan Christie unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Tapi, terlepas dari program khusus yang disiapkan PBSI, ada satu kebijakan yang diterapkan oleh kepala pelatih tunggal putra Hendry Saputra kepada Jonatan. Kebijakan itu juga berlaku untuk tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa.

Untuk menjadi pebulu tangkis dunia, Hendry membuat kebijakan melarang anak asuhnya untuk pacaran. "Sebenarnya, semua balik lagi ke mereka (Jonatan, Anthony, dan Ihsan). Mereka kan memiliki ambisi," kata Hendry pada 2017 lalu seperti dilansir Badminton Indonesia.

"Salah satu syarat dari saya untuk memenuhi ambisi itu adalah tidak boleh pacaran dulu."

Hendry menambakan kebijakan itu diambil sebagai upaya untuk mempersiapkan Jonatan, Anthony, dan Ihsan semakin matang. "Saya bilang kalau mereka itu masih muda dan belum matang. Saya inginnya mereka ikut aturan saya dulu," ujarnya.

"Kalau tidak mau, saya anggap tidak berkomitmen."

Juara Dunia

Hendry baru mengizinkan Jonatan cs berpacaran jika sudah meraih gelar juara dunia. "Kalau mereka sudah meraih juara dunia, pasti sudah matang. Saya perbolehkan," ujarnya.

"Sama seperti jamannya Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang bisa pacaran dan jadi juara dunia."

"Saya tidak kerja setengah-setengah. Saya dibayar PBSI sampai tujuan mereka tercapai," tegasnya.

Atas kebijakan itu, Hendry tidak ambil pusing jika dirinya dinilai kolot. "Mau dibilang kolot atau kuno, saya tidak peduli. Ini kan tim saya. Selama anak asuh saya menerima saya, tidak apa-apa. Yang lainnya tidak masalah buat saya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya