Jakarta - Bagi beberapa atlet pendidikan masih merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan. Hal tersebut juga menjadi prinsip Pipiet Kamelia, pesilat putri Indonesia yang meraih medali emas Asian Games 2018. Pipiet ingin menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda karena persiapan memperkuat Indonesia di Asian Games 2018.
Pipiet Kamelia berhasil mempersembahkan satu dari 14 medali emas yang diraih Indonesia dari cabang pencak silat. Pipiet Kamelia sukses menang 5-0 atas pesilat Vietnam, Nguyen Thi Cham Nhi, di nomor tarung putri kelas D 60-65kg.
Baca Juga
Kesuksesan menjadi peraih medali emas yang akan mendapatkan bonus besar, pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, dan rumah, tidak membuat Pipiet merasa terpuaskan.
Advertisement
Menurutnya, menyelesaikan pendidikan masih menjadi yang paling penting baginya.
Â
"Selama tiga tahun saya persiapan Asian Games 2018Â dengan meninggalkan kuliah saya. Satu yang pasti saya mau menyelesaikan kuliah dulu karena memang hanya tinggal membuat skripsi. Jadi untuk pertama saya sampai Desember nanti mau kulaih dulu dan baru setelah itu persiapan untuk SEA Games berikutnya di Filipina," ujar Pipiet.
Â
Pipiet menegaskan pendidikan selalu menjadi yang utama dalam dirinya. Namun, membela nama bangsa Indonesia di level internasional juga merupakan kewajiban yang harus dijalani.
"Dari dulu buat saya pendidikan adalah nomor satu. Namun, karena saya juga dituntut untuk fokus di sini, jadi dari persiapan SEA Games di Malaysia sampai sekarang sudah cuti dua kali berturut-turut.
Padahal sebenarnya sudah bisa menyelesaikan kuliah," ujar pesilat berusia 23 tahun itu. "Sebenarnya kuliah sudah bisa selesai, tapi berhubung sempat melakukan pemusatan latihan di Solo, sementara dosen ada yang maunya bimbingan tatap muka, jadi saya meminta saran pelatih dan akhirnya mengajukan cuti kuliah lebih dulu," ujar peraih medali emas Asian Games 2018Â yang juga mahasiswi Universitas Negeri Jakarta angkatan 2013 itu.
Pipiet Kamelia merupakan pesilat Indonesia yang berhasil menyumbang medali emas Asian Games 2018. Dia penyumbang medali emas ke-28.
Di balik keberhasilannya, Pipiet merupakan pesilat yang unik. Dia selalu selebrasi mengacungkan jari telunjuk setelah berhasil menendang atau memukul lawannya.
"Sebenarnya itu bukan selebrasi. Itu hanya kode untuk juri kalau tendangan atau pukulan saya bisa jadi poin," kata Pipiet di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
"Juri kan suka tidak ngeh, karena di venue banyak penonton, terus berisik. Jadi saya selalu ingatkan juri kalau pukulan saya masuk ke lawan," ujar Pipiet menambahkan.
Sumber: Bola.com