RI Bisa Krisis Listrik Akibat Kebijakan 6 Tahun Lalu

Proyek kelistrikan yang dilakukan saat ini adalah proyek jangka panjang yang hasilnya baru bisa dinikmati lima hingga enam tahun kedepan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Feb 2014, 13:11 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 13:11 WIB
gardu-listrik-150216b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menyatakan program kelistrikan harus terus didorong untuk mengurangi krisis listrik di Indonesia.

Susilo mengatakan, proyek kelistrikan yang dilakukan saat ini adalah proyek jangka panjang yang hasilnya baru bisa dinikmati lima hingga enam tahun kedepan.

"Harus sekarang apapun program pembangkit listrik harus dijalankan. Sebab kalau sekarang dikerjakan hasilnya lima sampai enam tahun ke depan," kata Susilo usai menghadri acara kerjasama penyediaan energi, di Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Susilo  mencontohkan krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara merupakan akibat dari kebijakan lima hingga enam tahun lalu. "Sumatera Utara rawan ada masalah pembangkitan, akibat keputusan lima enam tahun lalu," ungkapnya.

Dia menyebut, salah satu permasalahan yang menghambat kelistrikan di Indonesia adalah proses perizinan.

Karena itu Susilo meminta kepada pihak yang memberikan perizinan untuk tidak mempersulit proyek-proyek kelistrikan jika tidak ingin mengalami krisis listrik di kemudian hari.

 "Misalkan untuk memberikan izin suatu pembangkit PLTA, panas bumi mikrohydro perlu izin, ya ceritanya begitu. Karena semua berfikir untuk masa depan jangan dipersulit sekarang. Selain izin juga tanah, meski tapi sekarang Kepala Pertanahan sangat proaktif," pungkasnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya