60 Juta Orang Kaya Baru Lahir ke Dunia

"Penghasil pendapatan tinggi di negara berkembang biasanya merupakan konsumen muda,"

oleh Syahid Latif diperbarui 13 Mar 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2014, 07:00 WIB
bric-140123b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Membaiknya tingkat perekonomian di negara-negara berkembang makin menambah jumlah masyarakat kelas menengah baru di dunia.  Survei terbaru dari Credit Suisse menemukan tak kurang dari 60 juta orang kaya baru.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/3/2014), Credit Suisse memperkirakan 27% dari rumah tangga negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) memperoleh pendapatan antara US$ 1.000 hingga US$ 2.000 per bulan.

"Angka ini sekarang telah meningkat menjadi 32% yang merepresentasikan sekitar 60 juta rumah tangga mulai masuk ke dalam kategori kelas menengah," ungkap rilis tersebut.

Karakter orang-orang dengan pendapatan ini merupakan pemicu utama dalam pola belanja konsumen. Seperti terungkap dari survei 2013, demografi adalah faktor utama.

"Penghasil pendapatan tinggi di negara berkembang biasanya merupakan konsumen muda," ungkap laporan itu.

Sebagai ilustrasi, survei menyoroti pekerja berumur 18-29 tahun di China biasanya mendapatkan pendapatan hampir seperempat kali lebih besar dari pekerja berusia 46-55 tahun. Bila tidak ada perubahan, usia penghasil pendapatan seharusnya mempengaruhi prospek untuk elemen pengeluaran bebas seperti produk bermerek dan properti.

Uang yang dihabiskan tersebut lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran untuk pencegahan, seperti perawatan kesehatan.

Konsumen yang lebih muda dan kaya cenderung menggunakan uangnya untuk pengeluaran pertama, sedangkan konsumen yang lebih tua dan kaya menggunakan uangnya untuk pengeluaran kedua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya